Imam Asy Syatibi, nama Ulama yang cukup masyhur dalam dunia qira’at. Nama lengkapnya Imam Al Qosim bin Firruh bin Khalaf bin Ahmad asy Syatibi al Andalusi. Beliau dikenal dengan karangan kitabnya yang menjadi rujukan umat muslim dalam mempelajari ilmu qiraah sab’ah. Kitabnya berjudul Hirzul Amani wa Tajhit Tahani atau lebih dikenal dengan Matan Asy Syatibi.
Kitab ditulis dalam bentuk nadzam atau sya’ir atau kumpulan bait bait dan setiap susunan paragrafnya dilengkapi dengan wazan dan qofiyah sehingga mempermudah pembaca dalam membaca maupun menghafalnya. Kitab ini memuat 111 halaman dengan sekitar 65bab dan 1173 bait nadzam atau sya’ir. Kitab sangat disarankan untuk para permerhati Al Qur’an terutama para Tahfidz Al Qur’an.
Kitab Hirzul Amani ini membahas tentang ragam Qiraat Al-Qur’an mutawatir yang diriwayatkan oleh para Imam Qiraat tujuh, yaitu: Imam Nafi’, Imam Ibnu Katsir, Imam Abu ‘Amr, Imam Ibnu ‘Amir, Imam ‘Ashim, Imam Hamzah, dan Imam ‘Ali al-Kisai. Pembahasan ilmu Qiraat dalam Matan Syathibi tidak terasa menjemukan, karena Imam Syathibi mampu menggubah kajian ragam Qiraat Al-Qur’an yang rumit ke dalam bait-bait Qashidah yang sangat estetik dengan menggunakan Bahar Thawil (salah satu notasi bait syi’ir dalam bahasa Arab). Qashidah Hirzul Amani atau Matan Syathibi ini seluruh baitnya ber-Qafiyah (akhir sebuah Qashidah) “La”, yang ketika dilafalkan terasa indah, dan ketika dihafalkan terasa mudah.
Terimakasih telah membaca Kitab Matan Syatibiyyah Hirzul Amani , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Imam Al Qosim bin Firruh bin Khalaf bin Ahmad Asy Syatibi Al Andalusi
Judul Kitab : MATAN SYATIBIYYAH HIRZUL AMANI (PDF)
Tebal : 111 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
Karya ‘Amr bin Muhammad bin Futuh al-Dimasyqi al-Syafi’i al-Baiquni (thaha).
Beliau hidup sekitar tahun 1080 H, keterangan terkait biografi al-Baiquni disebutkan dalam kitab al-I’lam karya al-Zirakli.
Kitab ini disusun dengan sangat sederhana untuk menjelaskan tentang ilmu hadits adalah al-Mandzumah al-Baiquniyyah, di dalamnya berisi syair yang terdiri dari 34 bait. Meskipun minim keterangan, namun hampir seluruh pembahasan mengenai ilmu hadits dibahas di dalamnya.
Karya al-Baiquni terbilang populer, hal ini dapat dilihat dari banyaknya ulama yang memberikan syarah atau penjelasan terhadap kitab tersebut. Seperti Ahmad bin Muhammad al-Hamwi (w. 1098 H) yang menuliskan syarahnya yang berjudul Talqih al-Fikr bi Syarh Manzumah al-Atsar, kemudian Muhammad bin Ahmad al-Badiri al-Dimyathi (w. 1140 H) yang menulis Syarh Mandzumah al-Baiquni, ada pula Hasan bin Ghali al-Azhari al-Jadawi (w. 1202 H) menulis kitab Syarh al-Mandzumah al-Baiquniyah. Tercatat puluhan ulama yang diketahui telah menuliskan syarah untuk kitab al-Mandzumah al-Baiquniyyah.
Tercatat dalam Mukadimah al-Mandzumah al-Baiquniyyah, pengarang dalam bait pertama kitabnya menuliskan,
أبدأُ بالحمدِ مُصَلِّياً على # مُحمَّدٍ خَيِر نبيْ أُرسِلا
Aku memulai dengan mengucap puji dan shalawat dan keselamatan Kepada Muhammad sebaik-baik Nabi yang diutus.
Penjelasan: Mengucapkan hamdalah dan bershalawat merupakan kebiasaan para ulama dalam memulai tulisan mereka. Hamdalah ditujukan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya kepada manusia, dan salawat ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai bentuk do’a kepada beliau agar selalu diberikan keselamatan. Dalam bait tersebut, Imam al-Baiquni juga memuji Nabi Muhammad SAW sebagai sebaik-baik utusan yang diutus untuk umat manusia.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebutkan tentang keutamaan memulai sesuatu dengan hamdalah.
كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِحَمْدِ اللَّهِ ، فَهُوَ أَقْطَعُ
“Setiap perbuatan yang baik yang tidak dimulai dengan membaca hamdalah, maka akan terputus (keberkahannya).” (HR. Ibn Hibban)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda berkaitan dengan keutamaan shalawat:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan membalas shalawat tersebut dengan sepuluh kali lipat..” (HR. Muslim)
Ada perbedaan naskah tentang penyebutan bismillah dalam al-Mandzumah al-Baiquniyyah, ada yang menyebutkan ada dan ada juga yang mengatakan tidak ada.
Hadits adalah setiap informasi yang disandarkan kepada Nabi SAW. Informasi tersebut bisa dalam bentuk perkataan, perbuatan, ikrar atau sifat. Hadits bisa diklasifikasikan atau dilihat dari sisi yang berbeda. Yang pertama adalah dari sisi diterima atau ditolak. Kedua dari sisi bagaimana dia disandarkan dan ketiga dari sisi banyaknya jumlah jalur yang dimiliki. Masing-masing dari setiap sisi tersebut memiliki macam dan istilahnya tersendiri. Kata Haddah dalam bait di atas menunjukkan bahwa Imam al-Baiquni akan memberikan penjelasan atau pengertian dari masing-masing macam-macam hadits tersebut dalam bait-baitnya selanjutnya.
Terimakasih telah membaca Kitab Al-Mandzumah Al-Baiquniyyah , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : ‘Amr bin Muhammad bin Futuh al-Dimasyqi al-Syafi’i al-Baiquni (Thaha)
Judul Kitab : AL-MANDZUMAH AL-BAIQUNIYYAH (PDF)
Tebal : 241 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Ulama kharismatis yang dikenal sangat alim dan wara, yaitu Habib Zein bin Ibrahim bin Sumaith Sumaith Ba’lawi al Husaini . Ibadah merupakan bentuk kataatan seorang hamba kepada tuhannya yang diwujudkan dalam hal kebaikan, seperti sholat, puasa atau menolong sesama muslim. Dalam islam perihal ibadah disebut juga dengan Ubudiyyah,secara bahasa artinya mengabdikan diri dan secara istilah hal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah.
Manhaj artinya metode, Sawi artinya lurus. Jadi Al Manhajus Sawi artinya metode yang lurus. Membahas bagaimana cara beribadah dan bermuamalah yang lurus sesuai dengan Tariqah Alawiyah, yaitu Ulama Habaib dari keturunan Bani Alawi yang besar peranannya dalam berdakwah di Indonesia.Para pendakwah dan Ulama Habaib dari Tariqat Alawiyah dalam berdakwah mengedepankan 5 rukun yaitu: 1.Ilmu 2.Amal 3.Wara’ 4.Khauf 5.Ikhlas.
Jadi kalau ada yang bertanya apalah itu Tariqat Alawiyah? Ke lima hal inilah yang terpenting dalam amalan Tariqat Alawiyah. Habib Zein bin Ibrahim bin Sumaith mensyarahkan ke 5 rukun atau asas dalam Tariqat Alawiyah itu di dalam Kitab Al Manhajus Sawi. Jadi Kitab ini membahas 5 hal tadi yang perlu diamalkan seorang muslim sebagai bentuk ibadah dan dakwah Islam .
Terimakasih telah membaca Kitab Al Manhajus Sawi , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Habib Zein bin Ibrahim bin Sumaith Sumaith Ba’lawi al Husaini
Judul Kitab : AL MANHAJUS SAWI (PDF)
Tebal : 848 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitabkarya ulama Andalusia, Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh Al-Anshari Al-Andalusi Al-Qurtubiy (w. 671 H.). Qutuby adalah nisbat kepada desa Qurtubah, Andalusia, Spanyol sekarang.
Di Indonesia, kitab ini Tadzkirah Qurtuby jarang didaras karena barangkali tidak lebih populer daripada Kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali. Sebagaimana kitab tasawwuf pada umumnya, Kitab Tadzkirah Qurtuby PDF ini membincang tentang cabang imam berupa iman kepada yaumil akhir (kiamat) dan hal-hal lain terkait pahala, surga dan neraka.
Kehadiran Tadzkirah Qurtuby (PDF), sebagaimana judulnya, adalah sebagai pengingat tentang hari pembalasan bagi setiap umat manusia sejak zaman Nabi Adam as. Sebagaimana ditulis oleh Imam Qurtuby, kematian bagi seorang muslim adalah kebaikan baginya. (hlm. 115-116). Mengapa? Kata Hayyan bin Aswad, mati adalah jembatan bagi seorang kekasih bertemu dengan kekasihnya, yakni Allah Swt.
Ini berbeda dengan makna kematian bagi seorang yang kafir alias tidak beriman kepada Allah. Bagi mereka yang kafir, mati adalah malapetaka yang tidak akan pernah terbayangkan siksanya selama hidup di dunia.
Bab-bab dan pasal-pasal lain dibicarakan oleh Imam Qurthubi terkait yaumul akhir dan kebenaran akan adanya surga dan neraka, serta hal lain terkait dengan keduanya. Misalnya, dalam kitab Tadzkirah Qurtuby ada pembahasan khusus tentang kebolehan mengharapkan mati dan berdoa supaya tidak mati tanpa Islam.
Begitu juga keutamaan mengingat mati. Juga dibahas khusus dalam kitab dua juz setebal 1.539 halaman ini. Imam Qurtuby memang salah satu ulama' Andalusia yang karyanya, hingga kini, masih dikaji banyak kalangan. Terutama kitab Tafsirnya.
Terimakasih telah membaca Kitab Kitabut Tadzkirah Biahwalil Mauta wa Umuril Akhirah , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar bin Farh Al-Anshari Al-Andalusi Al-Qurtubiy
Judul Kitab : KITABUT TADZKIRAH BIAHWALIL MAUTA WA UMURIL AKHIRAH (PDF)
Tebal : 1539 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
Pada era ke- Rasull’an Nabi Musa, hidup seorang Nabi bernama Nabi khidir. Nabi Khidir merupakan nama julukan dari pria kalangan biasa bernama Balya bin Malkan. Beliau mendapat julukan tersebut (Nabi Khidir) -berasal dari kata Khudrun artinya hijau- kerena dimanapun beliau pernah duduk atau menginjakkan kaki, selalu tumbuh rumput hijau karena tanahnya menjadi subur.
Apakah beliau seorang wali atau seorang Nabi? Mayoritas kaum sufi berpendapat bahwa hamba Allah SWT ini , dari wali-wali Allah SWT, dan Allah SWT telah memberinya sebagian ilmu laduni kepadanya tanpa sebab-sebab tertentu. Sebagian ulama berpendapat bahwa hamba sholeh ini adalah seorang Nabi. Untuk mendukung penyataannya ulama-ulama tersebut menyampaikan beberapa argumentasi melalui ayat Al-Quran menunjukkan ke-Nabiannya. yang Selengkapnya bisa dibaca dalam buku ini.
Penerbit : Mu'jizat
Penulis : Abu An'im
Kertas : HVS/ Soft Cover
Ukuran : 16 x 10,5 cm (saku)
Tebal : 76 Hlm
Harga : Rp. 10.000
Pesan via WA 0819-3704-6356
Atau klik : http://bit.ly/Salafsoleh
Karya Dr. Abdurrahman Ra’fat al-Basya
Seorang sastrawan & pujangga arab kelahiran suriah tahun 1338 H, mengambil s1 di Al-Azhar kairo jurusan usuluddin, kemudian mengambil lagi program s1-s3 pada jurusan sastra & bahasa arab di universitas Fuad al-awwal/universitas Kairo. Beliau sempat mengajar di universitas Damascus suriah, kemudian pindah ke saudi arabia & mengajar di universitas Al-imam Muhammad bin Saud di riyadh, bahkan sempat dipilih sebagai dekan jurusan balaghah pada kuliah bahasa arab.
Kitab ini memuat sekitar 65 tokoh para sahabat rosul dimulai dari Anas bin Malik al Anshori sampai Amar bin al Ash, kisah ditulis secara detail sejak hari kelahirannya hingga hari wafatnya.
Dan Selalu menyertakan komentar tentang shahabat yang akan dibahas.
Komentar bisa berupa : sifat, tingkah laku para sahabat, maupun do’a dari Nabi SAW.
Pembahasan Shahabat Meliputi :
• Masa muda dan kedudukan sahabat dalam sukunya
• Masa Sahabat sebelum masuk Islam
• Perannya pada masa Rasulullah
• Perannya setelah Rasulullah Wafat
• Narasi tentang akhlakul Karimah Sahabat
Kelebihan yang disuguhkan oleh penulis dalam kitab ini ialah bahwa kisah-kisahnya dibungkus dengan susunan bahasa yang indah & berbau sastra, bahkan beliau Rohimahullah banyak menghadirkan uslub-uslub baru & kosakata-kosakata baru yang disertai penjelasan & artinya, semuanya tertulis di footnote pada setiap lembar kitab. Kitab ini cocok untuk semua tingkatan terutama para pelajar dan pemerhati sejarah.
Selain Kitab Shuwar min Hayah Al-Shahabah" (gambaran kehidupan para sahabat), beliau juga menulis Kitab "Shuwar min Hayati At-tabiin" (gambaran kehidupan para tabiin) & "Shuwar min Hayati As-Sohabiyat" (gambaran kehidupan para sahabiyah) .
Terimakasih telah membaca Kitab Shuwar min Hayah al-Shahabah , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Dr. Abdurrahman Ra’fat al-Basya
Judul Kitab : SHUWAR MIN HAYAH AL-SHAHABAH (PDF)
Tebal : 511 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Al-Hafidz Abi Abdillah Na'im bin hammad Al-Marwaziy
Kitab yang menjelaskan fitnah akhir zaman dan memuat hadits hadits yang tinggi derajatnya.
Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah SAW kerapkali memperingatkan kepada umatnya akan terjadinya berbagai bentuk kekacauan, fitnah, dan bencana sampai terjadinya hari kiamat. Beliau telah menceritakan bahwa salah satu tanda dekatnya kiamat adalah banyaknya fitnah besar yang menyebabkan tercampurnya antara kebenaran dan kebatilan. Di saat itu iman manusia mudah tergoncang. Bahkan karena beratnya fitnah yang dihadapi manusia, ada di antara mereka yang di waktu pagi dalam keadaan beriman di sore hari telah menjadi kufur. Di sore hari mereka beriman ketika masuk waktu pagi mereka telah kufur. Dalam riwayat yang shahih disebutkan bahwa setiap kali muncul sebuah fitnah, seorang mukmin berkomentar “Inilah yang membawa kehancuranku.” Ternyata fitnah itu berlalu dan digantikan oleh fitnah baru yang lain, maka ia kembali berkomentar “Mungkin fitnah inilah yang menghancurkanku.” Begitulah, fitnah berganti dengan fitnah lain, dan setiap saat seseorang mengira fitnah yang tengah berlangsung tersebut adalah fitnah yang membawa kebinasaan dirinya.
Terimakasih telah membaca Kitab KITABUL FITAN , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Al-Hafidz Abi Abdillah Na'im bin hammad Al-Marwaziy
Judul Kitab : KITABUL FITAN (PDF)
Tebal : 786 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari
kitab yang membahas tentang hukum ta’addud dalam sholat jum’at, ta’addud (berbilang) yang dimaksud adalah adanya dua sholat jum’at yang dilaksanakan dalam satu desa. Dalam kitab ini K.H. Hasyim Asy’ari menjelaskan alasan diperbolehkan dan tidak diperbolehkan adanya ta’addud dalam satu desa beserta dengan dalil dan ta’lil(alasan) yang detail.
Sholat Jum’at adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim laki laiki dengan cara secara berjama’ah. Pelaksanaanya memiliki syarat-syarat tertentu yang berbeda dengan sholat fardu lainnya dan terkadang minimnya pemahaman mengenai syarat-syarat tersebut menimbulkan adanya masalah dan perbincangan khusus. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah Ta’addud al Jum’at yaitu pelaksanaan sholat Jum’at yang dilaksanakan lebih dari satu tempat dalam satu desa. Dalam menyikapi hal ini ulama mengambil sikap, seperti yang dilakukan Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari dalam karangan kitabnya Risalah Ta’addud Jum’at. Kitab ini sangat bermanfaat terutama bagi para tokoh agama, kitab juga disusun dengan sangat ringkas dan tidak terlalu tebal.
Terimakasih telah membaca Kitab RISALAH FI HUKMI TA’AADUDIL JUM’AT , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari
Judul Kitab : RISALAH FI HUKMI TA’AADUDIL JUM’AT (PDF)
Tebal : 23 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabAbu Bakar Syatha atau lebih dikenal dengan panggilan Sayyid Al-Bakri lahir pada tahun 1266 H atau 1849 Masehi, dan wafat pada tahun 1310 Hijriyah atau bertepatan dengan 1892 Masehi. Beliau dilahirkan di Mekkah. Sayyid Bakri sudah menjadi yatim sejak masih sangat belia, ayah beliau meninggal dunia saat beliau baru berusia tiga bulan.
Kitab Risalah atau yang lebih dikenal kitab Risalah Syaikh Abu Bakar Syatho adalah kitab yang berisi risalah atau pesan tentang terkait hal yang berhubungan sholat jum’at yang telah disampaikan oleh Imam Syafi’i RA dalam qoul qadimnya. Selain itu kitab ini juga membahas syarat syarat sholat jum’at dan kebolehan kebolehan dalam sholat jum’at jika dinilai adanya hajat atau keperluan khusus dalam sebuah negara. Kitab sangat singkat dan tidak terlalu tebal (sekitar 15 halaman), meskipun begitu isi kitab sudah mewakili hukum hukum sholat jum’at menurut qoul qodim Imam Syafi’I secara lengkap.
Syaikh Abu Bakar bin Syatha berkata:
قوله: وسن إكثار فعل الخير فيهما أي في يوم الجمعة وليلتها، لما أخرجه ابن زنجوية عن ابن المسيب بن رافع قال من عمل خيرا في يوم الجمعة ضعف له بعشرة أضعاف في سائر الأيام، ومن عمل شرا فمثل ذلك اه. إرشاد العباد. ويقاس باليوم: الليلة، إذ لا فرق
Artinya: “Ucapan Syaikh Zainuddin; dan sunnah memperbanyak kebaikan di malam dan hari Jumat; karena riwayat Ibnu Zanjawiyah dari Ibn al-Musayyab bin Rafi’, beliau berkata: ‘Barang siapa yang berbuat kebaikan pada hari Jumat maka akan dilipatgandakan 10 kali lipat dari hari yang lain, dan barang siapa berbuat kejelekan maka juga demikian. Dan disamakan hari, yaitu malam, sebab tidak ada perbedaan sama sekali.” (Hasyiyah I’anatut Thalibin)
Hari jum’at merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat muslim. Hari itu disebut sebagai Sayyidul Ayyam (rajanya hari) atau hari yang paling agung diantara hari hari lainnya, di hari itulah peristiwa-peristiwa besar dalam Islam terjadi seperti hari diciptikan dan diturunkannya Nabi adam ke bumi,perintah sholat jum’at, terjadinya hari kiamat dan lain seterusnya. Sholat jum’at merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan umat muslim laki laki di hari Jum’at.
Allah SWT memberikan keistimewaan khusus terhadap ibadah sholat jum’at seperti pengampunan dosa dan pahala yang berlipat ganda. Kendati demikian sholat jum’at memiliki beberapa ketentuan yang berbeda dengan sholat maktubah, seperti adanya khotib dan minimal jam’ah yang tidak kurang dari 40 orang mukmim.
Terimakasih telah membaca Kitab RISALAH SYAIKH ABU BAKAR SATYA, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : SYAIKH ABU BAKAR SATYA
Judul Kitab : RISALAH SYAIKH ABU BAKAR SATYA (PDF)
Tebal : 15 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabHadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari, ulama kharismatik sekaligus kyai nasionalis yang sangat terkemuka di Indonesia. Jasanya bagi negeri ini sangatlah besar, beliau adalah pencetus Fatwa Resolusi Jihad pada 10 November 1945 yang mengharuskan semua umat muslim di Indonesia untuk melawan penjajah. Berkat fatwa tersebutlah pasukan sekutu di Surabaya mundur dan menyerah atas perlawanannya.
Risalah Ahlussunnah wal Jamaah terdiri dari 10 (sepuluh) pasal ditambah dengan satu lagi khotbah tentang kitab (mukadimah atau pendahuluan). Pada pasal pertama, kitab ini membahas mengenai pemahaman dasar kata "sunnah" dan "bid’ah". Kedua istilah tersebut dibahas dari segi tinjauan bahasa dan istilah.
Pada pasal kedua, kitab ini membahas tentang kondisi keagamaan yang berlaku di masyarakat Jawa sebelum dan sesudah tahun 1330 Hijriah. Pasal ketiga membahas mengenai garis perjuangan ulama-ulama salaf, makna yang terkandung dalam istilah sawab al-a’dzam, dan pentingnya berpegang teguh pada salah satu mazhab empat, yaitu Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali. Sedangkan pada pasal keempat, kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah ini menjelaskan mengenai kewajiban bermazhab (taklid) bagi orang yang tidak memiliki keahlian dalam melakukan ijtihad.
Pada pasal kelima, buku ini menjelaskan mengenai kelaziman-kelaziman untuk selalu waspada dalam belajar agama dan ilmu, serta kehati-hatian mengenai masalah fitnah dari ahli bid’ah, kaum munafik, serta para tokoh-tokoh agama yang menyesatkan atau pihak-pihak yang memberikan teladan yang buruk.
Pada pasal ke delapan, kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah ini membahas tentang terpecahnya umat Islam menjadi 37 (tiga puluh tujuh) golongan serta firqah-firqah sesat yang ada di dalamnya. Serta penegasan mengenai firqah Ahlussunnah wal Jamaah adalah satu-satunya firqah yang selamat.
Adapun pasal kesembilan membahas tentang tanda-tanda hari kiamat. Sedangkan pasal kesepuluh membahas tentang hadis-hadis yang relevan (berkaitan) dengan kondisi orang-orang mati yang dapat mendengar dan berbicara.
Dalam bagian akhir pasal, Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari memberikan pembelaan terhadap tradisi keberagamaan masyarakat tradisional yang sering kali dikritik oleh kaum modernisme dan puritan. Beliau memberikan penegasan mengenai keabsahan tradisi seperti penggunaan tasbih, melafalkan niat, tahlil, dab bersedekah untuk mayit, yang mana tidak ditemukan satu dalil pun yang melarang semuanya. Akan tetapi, beliau juga membuat bandingan mengenai beberapa tradisi yang menurut beliau sudah termasuk dalam kategori menyimpang, seperti judi di pasar Malang dan permainan undi dengan bantengan.
Kitab Risalah Ahlussunnah wal Jamaah adalah salah satu kitab yang sangat cocok digunakan dalam memahami, membedakan, serta menilai mana yang ibadah dan mana yang tradisi, mana yang bid’ah dan mana yang sunnah.
Terimakasih telah membaca Kitab RISALAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB:
Karya : Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari
Judul Kitab : RISALAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH (PDF)
Tebal : 30 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab