Indeks Kitab

Kitab - Wa' Allama Adam Al -Asma'

Tradisi menulis kitab merupakan salah satu kekayaaan intelektual yang masih terjaga eksistensisnya. Tradisi tersebut tidak hanya berlaku di negara arab saja, banyak para intelektual islam non arab yang aktif dalam tradisi menulis, termasuk para cendikia dan ulama dari Indonesia.

Syaikh Ahmad Yasin Asymuni  ulama asal Indonesia yang aktif dalam tradisi menulis,  karya beliau  yang berjudul Wa Allama Adama al Asma'. Judul lengkap kitab adalah Wa Allama Adam al Asma' fi Bayan Ma’na al Ayat wal Fadhilah al Ilma wa al Alim wa al Ta’allum wa al Ta’allum Al Qur’an wa al Akhbar wa al Atsar wa al Hikayah wa al Syawahid al Aqliyah.

Syaikh Ahmad Yasin bin Asymuni lahir pada tanggal 8 Agustus 1963, di Dusun Pethuk, Desa Poh Rubuh, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Ahmad Yasin dilahirkan dari pasangan KH. Asymuni dan Nyai Hj. Muthmainnah. Sejak kecil, Ahmad Yasin Asymuni tumbuh berkembang dari lingkungan keluarga yang religius dan cinta akan ilmu.
Kitab tafsir yang secara khusus menafsirkan kalimat wa ‘allama adam al-asma’ kullaha sebagai pengajaran Allah kepada Nabi Adam terkait sifat-sifat, kekhususan dari nama-nama yang diajarkan. Kemudian, kalimat tsumma ‘aradlahum ‘ala al-malaikah ditafsirkan oleh Ahmad Yasin dengan mengutip hasil penafsiran dari al-Thabari.
kitab yang ditulis dengan gaya Bahasa yang sederhana Secara ringkas dan memuat 40 halaman . Sebagaimana tertulis di muqoddimah kitab, secara garis besar kitab ini membahas tafsir dari ayat Wa Allama Adama al Asma' beserta keutamaan dari ilmu dan orang berilmu yang bersumber dari khabar dan atsar beserta hikayat hikayat yang mendukung. Dan beliau mengutip karangan kitabnya dengan menyertakan alasan alasan yang mendukung catatan dalam kitab ringkas ini.

 

Terimakasih telah membaca Kitab Wa ‘Allama Adam al-Asma’ ,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat bagikita semua, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.

 

 IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab :   Wa ‘Allama Adam al-Asma’ (PDF)

Tebal           :   40 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Ushul Fiqh Islami

Karya Al ‘Alim Syaikh Wahbah Az-Zuhaili adalah seorang intelektual muslim berkebangsaan Syria. Beliau lahir pada tahun 1351 H bertepatan dengan tanggal 6 Maret 1932 M di Dir Athiyah Damaskus Syria, wafat di usia 83 tahun, yaitu pada tanggal 8 Agustus 2015 M . Ayahnya bernama Syaikh Musthafa az-Zuhaili, seorang ulama yang hafal al-Qur'an dan ahli ibadah. Dalam kesehariannya, beliau selalu memegang teguh al-Qur'an dan sunnah Nabi, serta hidup sebagai seorang petani dan pedagang. Sedangkan Ibunya bernama Fâthimah Binti Musthâfâ Sa'dah seorang perempuan yang sangat wara' dan berpegang teguh dengan syari'ah Islamiyah.

Kitab ini termasuk dalam kategori kitab tebal, memuat sekitar 1314 halaman  yang dibagi menjadi dua juz. Secara keseluruhan kitab ushul fiqh ini membahas kaedah kaedah dalam pengambilan hukum secara lengkap dan sangat mendalam seperti pembahasan mengenai hakim, mahkum dan mahkum alaih, Istinbath al hukmi, Istihsan dan seterusnya. Objek kajian dalam kitab ini berfokus kepada kaedah yang merupakan dalil syar’i sebagai landasan hukum berbeda dengan fiqh yang focus kajiannya adalah muamalah.

Syari’at dalam Islam adalah sebuah pedoman yang berisikan aturan dan hukum yang mengatur segala sendi kehidupan umat muslim. Ilmu yang mempelajari syai’at disebut dengan ilmu fiqh, merupakan ilmu yang berisikan kumpulan hukum syariat islam yang perlu diketahui semua umat muslim. Dan ilmu untuk memehami metode pangambilan hukumnya disebut dengan ilmu ushul fiqh, merupakan ilmu tentang kaidah kaidah yang digunakan dalam pengambilan hukum syari’at yang berlandaskan Al Qur’an, Sunnah.

Terimakasih telah membaca Kitab USHUL FIQH ISLAM,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat bagikita semua, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.

 

 IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab :   USHUL FIQH ISLAM (PDF)

Tebal           :   1230 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Uqudul Juman Ajurumiyyah

kitab khusus sastra Arab yang membahas tentang Ilmu Ma'ani dan Bayan, karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Ilmu yang disebut dengan Ilmu Balaghah ini harus dikuasai oleh siapapun yang hendak mengkaji sastra Arab. Dalam Syarah Nadham Uqudul Juman ini dijelaskan, sastra Arab sangat bermanfaat untuk mengetahui i'jazul qur'an (kemukjizatan Al-Qur'an), yang tanpa ilmu tersebut, kandungan Al-Qur'an tidak akan bisa digali lebih dalam. Bahkan, kamalul iman (kesempurnaan iman) atas Al-Qur'an tergantung pada penguasaan Ilmu Balaghah. (hlm: 3).

Ilmu Ma'ani dan Bayan disebut sebagai Ilmu Balaghah (Puncak), karena ilmu ini secara bahasa bisa digunakan sebagai alat untuk memhami bentuk-bentuk kalam (ucapan) fasih sehingga sesuai -minimal mendekati- dengan maksud dan tujuan mutakallim (yang mengucapkan), dan sesuai dengan konteks historis kalam itu diucapkan.
Makanya, setiap mufassir Al-Qur'an disyaratkan harus mengusai Ilmu Balaghah ini. Bahkan menjadi syarat mutlak seorang mujtahid (penggali hukum Islam). Tentu saja, untuk mempelajari Ilmu Balaghah ini harus sudah melampaui Ilmu Nahwu, Sharaf dan Manthiq. Semua ilmu bahasa Arab ini saling berhubungan.
Menguasai ilmu mana saja pastilah harus terlebih dahulu menguasai ilmu nahwu, sharaf dan juga Mantiq. Penjelasan dalam kitab uqudul Juman tidak berbelit-belit. Dan contoh-contoh yang diutarakan juga sangatlah mudah. Kitab uqudul Juman ini menjadi pembelajaran utama di berbagai pesantren di dunia.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab UQUDUL JUMAN AJURUMIYYAH, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

 

IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab  :  UQUDUL JUMAN AJURUMIYYAH (PDF)

Tebal            :   196  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Umdatu As-Salik Wa Uddatu An-Nasik ( OLD )

Karya  yang disusun oleh al-Imam al-‘Allamah Syihabuddin Abu al-‘Abbas Ahmad bin al-Naqib al-Mishri (702-769H). Beliau terkenal dengan  Ibnu al-Naqib al-Mishri.
Salah satu kitab yang membahas tentang cara seorang hamba dalam beribadah dalam perspektif fiqh. Kitab ini termasuk dalam kategori kitab fiqh tasawwuf yang mensatu padukan tuntunan ibadah beserta hukm fiqhnya, mazhab Syafi’i.

Cara seorang hamba berinteraksi dengan Tuhannya adalah melalui ibadah. Ibadah adalah suatu perkara yang dicintai Allah bila mana kita mengerjakannya, baik itu perkara wajib,sunnah ataupun mubah seperti sholat, puasa dan lainnya. Beberapa ibadah seperti shodaqoh bisa kita lakukan kapan dan dimana saja, namun Sebagian ibadah lainnya, seperti  ibadah wajib memiliki tatacara yang harus dimengerti. Diantara ikhiyar yang harus dilakukan adalah mempelajari karya para ulama salaf yang mengkaji tentang hal tersebut
Sebagaimana judul kitab Umdatus Salik  wa Uddatun Nasik (tumpuan dan perlengkapan ibadah seorang hamba dalam menuju jalan Allah), secara keseluruhan kitab ini membahas tuntunan  dalam ibadah yang disajikan dalam bentuk fiqh. Kitab ditulis dengan sangat detail dan jelas terutama dalam keluasan fiqhnya, didalam kitab juga termuat ikhtilaf, dalil dalil pendukung dan sebagainya. Kitab ini merupakan kitab independen (bukan syarah atau mukhtashor) yang tergolong dalam kategori menengah, tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Meskipun bukan kategori kitab besar namun kitab ini sudah mencakup seluruh pembahasan penting dlam mazhab syafi’i.

Kitab ini telah disyarah oleh beberapa ulama, antaranya; 
(1) Syaikh Umar Barakat al-Syami al-Baqa’iy (1313H) dengan karyanya “Fayd al-Ilah  al- Malik Syarh ‘Umdah al-Salik ”,

(2) al-‘Allamah al-Syaikh Muhammad al-Zuhri bin Mustafa al-Ghumrawi () dengan karyanya “Anwar al-Masalik Syarh ‘Umdah al-Salik wa ‘Uddah al-Nasik ”.

(3) al-‘Allamah al-Syaikh Dr Musthafa Dib al-Bugha al-Dimasyqi al-Syafi’i (1938-) dengan dua buah karyanya “Tanwir Masalik bi Syarah wa Adillah ‘Umdah  al-Salik” dan “Tashil al-Masalik bi Syarh wa Tazhib ‘Umdah al-Salik ”.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab UMDATUS SALIK WA UDDATUN NASIK, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

 

IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab  :  UMDATUS SALIK WA UDDATUN NASIK (old) (PDF)

Tebal            :    201  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Umdatu As-Salik Wa Uddatu An-Nasik (NEW)

Pengarangnya bernama Ibnu An-Naqib (ابن النقيب). Nama lengkapnya Syihabuddin Abu Al-‘Abbas Ahmad bin Lu’lu’ bin Abdullah An-Naqib Ar-Rumi Al-Mishri. Beliau adalah generasi langsung setelah generasi Ar-Rofi’i dan An-Nawawi. Ar-Rofi’i wafat tahun 623 H, sementara An-Nawawi wafat tahun 676 H. Ibnu An-Naqib lahir tahun 702 H di Kairo, wafat tahun 769 H di Kairo, Mesir.  Beliau keturunan Eropa karena ayahnya berasal dari Nasrani Antiokia. An-Naqib adalah gelar kemiliteran yang setara dengan kapten/captain yang dimiliki ayahnya setelah dimerdekakan oleh tuannya. Jadi, beliau disebut Ibnu An-Naqib karena dinisbatkan pada laqob ayahnya ini. Selain kitab “Umdatu As-Salik”, beliau juga mengarang syarah untuk “Minhaju At-Tholibin” karya An-Nawawi yang berjudul “As-Siroj ‘Fi Nukati Al-Minhaj”.

Kitab ini adalah salah satu kitab yang membahas tentang cara seorang hamba dalam beribadah dalam perspektif fiqh. Kitab ini termasuk dalam kategori kitab fiqh tasawwuf yang menyatupadukan tuntunan ibadah beserta hukm fiqhnya.
Cara seorang hamba berinteraksi dengan Tuhannya adalah melalui ibadah. Ibadah adalah suatu perkara yang dicintai Allah bila mana kita mengerjakannya, baik itu perkara wajib,sunnah ataupun mubah seperti sholat, puasa dan lainnya. Beberapa ibadah seperti shodaqoh bisa kita lakukan kapan dan dimana saja, namun Sebagian ibadah lainnya, seperti  ibadah wajib memiliki tata cara yang harus dimengerti. Di antara ikhiyar yang harus dilakukan adalah mempelajari karya para ulama salaf yang mengkaji tentang hal tersebut

Sebagaimana judul kitab Umdatus Salik  wa Uddatun Nasik (tumpuan dan perlengkapan ibadah seorang hamba dalam menuju jalan Allah), secara keseluruhan kitab ini membahas tuntunan  dalam ibadah yang disajikan dalam bentuk fiqh. Kitab ditulis dengan sangat detail dan jelas terutama dalam keluasan fiqhnya, didalam kitab juga termuat ikhtilaf, dalil dalil pendukung dan sebagainya. Kitab ini merupakan kitab independen (bukan syarah atau mukhtashor) yang tergolong dalam kategori menengah, tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Meskipun bukan kategori kitab besar namun kitab ini sudah mencakup seluruh pembahasan penting dlam mazhab syafi’i.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab UMDATUS SALIK WA UDDATUN NASIK, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

 

IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab  :  UMDATUS SALIK WA UDDATUN NASIK (PDF)

Tebal            :    252  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Umar Al-Faruq - Husein Haikal

Karya Muhammad Husain Haikal lahir di Kafr Ghanam, Sinbillawain, Dagahlia, Mesir, pada 20 Agustus 1888, wafat 8 Desember 1956.
Kitab ini membahas secara detail tentang Umar al Faruq semenjak beliau lahir, masuk islam hingga kisah akhir hayatnya. Beliau mengangap penting mengetahui dan menjadikan tokoh luar biasa seperti Umar Al Faruq sebagai figur di kalangan umat muslim.
Kepemimpinan beliau di masa kekhalifannya juga mempunyai pengaruh besar terhadap islam dalam hal agama, social maupun politik.
Umar bin Khottob merupakan salah satu dari 4 sahabat  Rasululullah SAW yang menjadi Khulfaur Rosyidin. Beliau merupakan sahabat Rasulullah SAW, yang diberi julukan Al faruq (pembeda), sikapnya yang berani, tegas dan berwibawa serta sifat istiqomahnya dalam membedakan perkara yang hak dan yang batil.
Beliau merupakan sahabat Nabi yang menjadi panutan dan suri tauladan bagi  umat muslim baik dalam akhlaknya maupun kecintaannya tehadap Rosulullah SAW.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab UMAR AL-FARUQ – Husein Haikal , yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab  :  UMAR AL-FARUQ – Husein Haikal (PDF)
Tebal            :    659  halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Tazkiyatun Nufus

Tazkiyatun nufus, wa tarbiyatuha kama yuqarrirruhu 'ulama as-salaf.
Konsep penyucian jiwa menurut para salaf Atau Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Ibnu Rajab Al-Hambali, Imam Ghazali ; penerjemah, Imtihan Asy-Syafi'i ; editor, Abu Fatiah Al-Adnani

HATI ADALAH RAJA Ibarat pisau bermata dua: ia bisa menjadi organ tubuh paling taat, atau menjadi yang paling bermaksiat; mendorong pemiliknya untuk mengorbankan jiwa dan raga, atau membujuknya menjadi pecundang; memotivasi kekerasan tanpa belas atau pengabdian tanpa batas. Ialah yang menentukan hitam-putihnya akhlak seseorang. Ia pula yang menjadi barometer keberesan seluruh anggota badan. jika ia baik maka baiklah seluruh raga. namun jika buruk, buruk pulalah seluruh raga, demikian sabda Nabi. Oleh sebab itu, perbaikan dan penjagaan kondisi hati merupakan kebutuhan tak terelakkan.
Bedanya dengan terapi pengobatan hati lainnya yang kadang mengandung unsur bidah dan khurafat atau mengajak pada pola hidup sufistik, buku ini merujuk pada pondasi dasar syariat islam: Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah.

Jiwa manusia yang memiliki dua sisi (yaitu baik dan buruk), sangatlah penting dan urgen untuk diperhatikan. Allah Ta’ala telah bersumpah dengan sejumlah makhluk-Nya yang agung, yang menunjukkan keagungan-Nya dalam surat Asy-Syams, bahwasanya di sana ada jiwa yang beruntung dan ada jiwa yang tidak beruntung,
“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari. Dan bulan apabila mengiringinya. Dan siang apabila menampakkannya. Dan malam apabila menutupinya. Dan langit serta pembinaannya. Dan bumi serta penghamparannya. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams [91]: 1-10)

lbnu Qayyim berpandangan bahwa mengenal jiwa adalah kunci untuk mengenal Tuhan, sebagaimana hadits Nabi yang berbunyi: "Barangsiapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya." Jiwa adalah kesempurnaan pertama bagi tubuh yang bersifat alamiah dan mekanistik.Ruh adalah kenyataan terdekat dan sekaligus misteri terjauh. Begitu dekat, ia selalu hadir kemanapun kita melangkah; ia adalah penyebab kehidupan dan gerakan itu sendiri . Begitu misterius, tak terjangkau oleh akal pikiran.

Pentingnya tazkiyatun nufus ini akan semakin jelas kalau kita memahami bahwa makna takwa yang hakiki adalah pensucian jiwa itu sendiri (Lihat kitab Manhajul Anbiya’ fii Tazkiyatin Nufuus, hal. 19-20). Artinya ketakwaan kepada Allah Ta’ala yang sebenarnya tidak akan mungkin dicapai kecuali dengan berusaha menyucikan dan membersihkan jiwa dari kotoran-kotoran yang menghalangi seorang hamba untuk dekat kepada Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala menjelaskan hal ini dalam firman-Nya,

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاها قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

“Dan (demi) jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu (dengan ketakwaan) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (dengan kefasikan).” (Qs Asy Syams: 7-10)

Demikian juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doa beliau:

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِى تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا

“Allahumma aati nafsii taqwaaha wa zakkihaa, anta khoiru man zakkaahaa, anta waliyyuhaa wa mawlahaa” [Ya Allah, anugerahkanlah kepada jiwaku ketakwaan, dan sucikanlah jiwaku (dengan ketakwaan itu), Engkau-lah Sebaik-baik Yang Mensucikannya, (dan) Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya]” (HSR. Muslim dalam Shahih Muslim no. 2722).

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TAZKIYATUN NUFUS, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

 

IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab  :   TAZKIYATUN NUFUS​ (PDF)

Tebal            :   86 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Ulama'ul Mujaddidun

K.H. Maimoen Zubair atau Mbah Moen yang ada dalam bukunya al-Ulama al-Mujaddidun.
kitab karangan beliau yang membahas tentang dinamika dinamika baru yang dilakukan para ulama di zaman baru ini yang selalu berubah ubah kondisi, sehingga kondisi seperti ini menuntut adanya para ulama yang baru (mujaddid) yang mampu memberikan solusi atas dinamika yang terjadi di masyarakat dengan tetap berpegang teguh pada Syari’at Islam.

Ulama adalah pewaris para Nabi, artinya para ulama memiliki tugas yang sangat mulia yaitu menjaga dan mewarisi ilmu agama yang telah disampaikan oleh Roulullah SAW. Ulama yang dimaksud bukanlah sekedar ulama pada masa Nabi melainkan juga ulama saat ini yang masih senantiasa berjuang untuk agam islam.
Dua topik yang dibahas.
Pertama wajib mengikuti ulama yang dalam ilmu fiqhnya.
Kedua, tidak boleh fanatik membabi buta terhadap satu mazhab.

Mbah Moen menerangkan dalam  hadits Nabi:

يحمل هذا العلم من كل خلف عدوله ينفون عنه تحريف الغالين وانتحال المبطلين وتأويل الجاهلين

Kelak Ilmu akan dipegang oleh orang yang dapat dipercaya pada setiap masa. Mereka akan menghilangkan pemahaman agama yang tak lurus dari orang-orang yang berkhianat, meniru orang-orang yang batil, juga menghindari penafsiran orang-orang bodoh.

Beliau juga menyebutkan dalam Surat an-Nisa’(4):59 yang menurut sebagian mufassir ‘Uli al-Amri’ adalah ulama dan ahli fiqh. Berdasarkan ayat ini, wajib hukumnya mengikutinya, memperoleh petunjuk darinya, melaksanakan fatwanya.

Mbah Moen mendorong umat muslim untuk mengikuti mazhab empat  “Wajib bagi umat muslim untuk berpegang teguh kepada agama Allah dan jangan berpecah belah, hendaknya mengikuti al-Qur’an dan as-Sunnah, dan ajaran yang disampaikan oleh Ulama seperti Imam Abu Hanifah, Malik bin Anas, as-Syafi’i, dan Ahmad bin Hanbal.”

“Maka dari itu orang awam yang tidak berkompetensi untuk berijtihad, wajib hukumnya untuk taklid atau mengikuti pendapat salah satu mujtahid”. Karena taklid adalah jalan satu-satunya bagi orang awam dalam beragama. Tetapi taklid di sini tidak boleh taklid membabi buta, sehingga muncul fanatik yang berlebihan. Ada banyak pilihan pendapat ulama mazhab, kita boleh memilih salah satunya dan tidak dilarang untuk berpindah mazhab.

Mengikuti ulama yang  berkompeten adalah usaha untuk tetap memeluk agama dengan benar. Ulama yang selalu memelihara peraturan Allah, mengerjakan syari’at Rasulullah. Mereka juga dapat menerangkan hukum-hukum Allah, dan menjadi penolong agama-Nya. Maka bagi orang awam diperintah untuk mengikutinya, dan tidak boleh untuk menjauhi dan memusuhinya. Dengan mengikutinya kita akan memperoleh jalan yang lurus yang bisa menyelamatkan kita, baik di dunia maupun akhirat,

Bermazhab adalah cara atau sikap dalam beragama. Bermazhab mengikuti cara beragama ulama-ulama yang sudah terkualifikasi untuk berijtihad. Ulama ini tidak perlu diragukan lagi, karena menggali hukum dari al-Qur’an dan as-Sunnah tentu tidaklah mudah.

 

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab ULAMA’UL MUJADDIDUN , yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

 

IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab  :  ULAMA’UL MUJADDIDUN (PDF)

Tebal            :   58 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Tuhfatuth Thullab

Kitab singkat dari kitab yang judul lengkapnya adalah “Tuhfah al-Thullab bi Syarh Tahrir Tanqih al-Lubab ”.
Karya Syaikh al-Islam, al-Qadhi Zaynuddin Abu Yahya Zakariya bin Muhammad bin Ahmad al-Anshari al-Sunaiki al-Mishri (823-926H). Kitab ini adalah huraian (syarah) Syaikh al-Islam Zakariyya al-Anshari atas kitab yang beliau karang sendiri yaitu kitab “Tahrir Tanqih al-Lubab”.

Oleh sebab itu, kitab Tuhfah al-Thullab ini lebih dikenali dan populer sebagai kitab Syarh al-Tahrir. Adapun Kitab Tahrir Tanqih al-Lubab itu sendiri adalah ringkasan (mukhtashar) dari Kitab Tanqih al-Lubab karya al-Imam Waliyuddin Abu Zur’ah Ahmad bin al-Hafizh Abdul Rahim al-‘Iraqi (762-826H ).
Kitab Tanqih al-Lubab itu adalah sebuah kitab ringkasan terhadap kitab karya Imam Abu al-Hasan Ahmad bin Muhammad bin Ahmad al-Dhabi al-Mahamili al-Syafi’i (368-415H ) yang berjudul al-Lubab fi al-Fiqh al-Syafi’i.

Secara garis besar kitab ini membahas secara luas tentang hukum hukum fiqh dalam madzhab Syafi’i, dimulai dari thoharoh, wudlu, dan seterusnya seperti kitab fiqh pada umumnya. Kitab terdiri dari  311 halaman dan setiap pembahasan ditandai dengan istilah bab sebagai pembagian besar dan pasal sebagai pembagian yang lebih kecil. ditulis dalam bahasa arab dan menggunakan bahasa sederhana, selain itu kealiman pengarangnya yang  masyhur mengangkat kedudukan kitab ini yang membuat karyanya ini banyak dikaji di kalangan umat muslim.
Di samping mensyarah Kitab Tahrir Tanqih Al Lubab, Syaikh al-Islam meringkas juga kitab al-Tahrirnya tersebut dengan kitab lain yang berjudul al-Taysir.
Kitab al-Taysir ini sebagai sebuah ringkasan kitab al-Tahrir, disusun dalam bentuk nazam.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TUHFATUTH THULLAB , yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

 

IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab  :  TUHFATUTH THULLAB (PDF)

Tebal            :   311 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Tibyan fi Hamalatil Qur'an

Menjelaskan perihal Al-Qur’an yang penting untuk umat muslim ketahui At-Tibyan (artinya: penjelasan).
Kitab ini membahas tentang adab seorang muslim saat berinteraksi dengan Kalamullah Al-Qur’an.
Karya ulama yang masyhur kealimannya yaitu Imam Abu Zakariyyah Muhyiddin Yahya bin Syarafuddin an- Nawawi atau lebih dikenal dengan Imam Nawawi.

Secara keseluruhan kitab ini membahas tentang tata cara umat muslim dalam menghormati  dan memuliaan Al-Qur’an, termasuk didalamnya adab dalam membaca, mempelajari, menghafal dan mengajarkan Al-Qur’an. Kitab  yang paling masyhur dan banyak dikaji di pesantren-pesantren.
Selain at-Tibyan karya an-Nawawi, ada kitab-kitab lain yang juga menggunakan kata at-Tibyan sebagai judul utamanya.
Di antaranya:
 1. At-Tibyan fi Syarhi Akhlaqi Hamalatil Qur’an karya Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr (Salafi).

 2. At Tibyan Fii Mutasyabihatil Quran (Mushaf al-Qur’an) disusun oleh Yasir Muhammad Mursi Bayyumi.

 3. At-Tibyan fi I’rabil Qur’an karya seorang ulama tunanetra, Syekh Abul Baqa’ Abdillah al-‘Ukbari al-Hanafi.

 4. At-Tibyan fi Aqsamil Qur’an/ At-Tibyan fi Aimanil Qur’an (berisi kajian tentang sumpah-sumpah yang ada dalam al-Qur’an) karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah.

 5. At-Tibyan di Tafsiril Qur’an (kategori tafsir sastra bermadzhab Syi’ah sebanyak 10 Jilid) karya Abu Ja’far Muhammad ibn al-Hasan ibn ‘Ali ath-Thusi asy-Syi’i.

 6. At-Tibyan fi ‘Ulumil Qur’an karya Syekh Muhammad Ali ash-Shabuni.

 7. At-Tibyan li Badi’atil Bayan (berisi kumpulan biografi ulama hadits) karya Syekh Ibnu Nashiruddin ad-Dimasyqi.

 8. At-Tibyan fin-Nahyi ‘an Muqatha’atil Arham wal Aqarib wal Ikhwan (risalah ringkas berisi kajian tentang larangan memutus persaudaraan, kekerabatan, dan pertemanan) karya Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari.

Penamaan at-Tibyan diinspirasi oleh kata yang terdapat dalam QS. an-Nahl: 89, تبيانا لكلّ شيئ, yang berarti bahwa Al-Qur’an merupakan penjelasan atas segala sesuatu.
Kembali kepada at-Tibyan karya Imam Nawawi, secara garis besar kitab ini menjelaskan bagaimana semestinya adab kita dalam memuliakan Al-Qur’an.
Kitab ini terdiri dari sepuluh Bab:
Bab I menjelaskan keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur’an.

Bab II  menjelaskan keutamaan pembaca Al-Qur’an.

Bab III menjelaskan cara memuliakan ahli Al-Qur’an dan larangan menyakitinya.

Bab IV menjelaskan adab-adab pengajar dan orang yang belajar Al-Qur’an.

Bab V menjelaskan adab dan panduan menghafal Al-Qur’an.

Bab VI menjelaskan adab membaca Al-Qur’an.

Bab VII menjelaskan adab manusia dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Bab VIII menjelaskan ayat dan surat yang dianjurkan membacanya pada waktu atau keadaan tertentu.

Bab IX menjelaskan penulisan Al-Qur’an dan pemuliaan terhadap mushaf.

Bab X menjelaskan makna lafal atau istilah asing/sulit yang ada dalam kitab at-Tibyan. Dari bab I sampai bab IX terdapat kata-kata yang diberi semacam footnote, nah di bab inilah kata-kata tersebut dijelaskan maknanya.

Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang dirurunkan kepada nabiiyyuna Muhammad SAW, yang Allah jadikan sebagai bukti kebesarannya. Al-Qur’an tidak akan usang dimakan zaman dan kebenarannya tidak akan diragukan. Sehingga sebaik baik manusia adalah orang yang menjaganya, sebagaimana hadits sahih yang dirwayatkan Ustman bin Affan dalam kitab bukhori “Sebaik baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TIBYAN FI HALAMATIL QUR’AN, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.

 

IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab  :  TIBYAN FI HALAMATIL QUR’AN (PDF)

Tebal            :   247 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab