Kitab yang ditulis oleh ulama asal Indonesia yaitu H. Sjamsuddin Mustaqim dari Ngawi, Jawa Timur. Kitab disusun dengan huruf huruf pilihan yang disesuaikan dengan lagu rost secara tartil agar santri lebih cepat hafal dan mudah.
Tarsana adalah metode belajar membaca Alqur’an yang terdiri dari unsur tartil, sari’ dan nagham. Tartil sendiri adalah membaca dengan jelas dan tenang, mengeluarkan huruf dari makhrojnya dengan memberikan sifat asli maupun sifat yang berubah serta memperhatikan makna ayat. Lebih jelasnya, membaca tartil adalah membaca dengan tidak tergesa-gesa.
Sesuai dengan namanya, TARSANA memiliki tiga konsep yaitu Tartil (sesuai tajwid), Sari’(cepat) dan Nagham (lagu). Kekhasan dari metode ini dengan metode lainnya adalah digunakannya nagham (lagu) dalam metode pembelajarannya.Dengan digunakannya lagu tersebut, menjadikan pembelajarannya menyenangkan sehingga peserta didik tidak cepat bosan dan jenuh. Lembaga Tarsana menjadi produk yang paling utama ditawarkan oleh lembaga bimbingan belajar Al-Quran Tarsana.
Dengan menggabungkan tiga konsep yaitu (tartil, sari dan Nagham ). Maka metode ini dapat secara cepat dikuasai oleh para perserta yang ingin belajar membaca Al-Quran/antri dengan menggunakan sistem tujuh jam. Buku panduan metode Tarsana hanya terdiri dari tujuh lembar setiap jilidnya, kemudian pada perlembarnya memuat beberapa kaidah – kaidah tajwid yang mudah untuk diingat dan mudah untuk dipahami maupun ditelaah. Dalam metode belajarnya yaitu mengucap huruf dengan keras tetapi menggunakan lagu maka dari itu digunakannya lagu tesebut dapat menjadikan pembelajaran menggunakan metode Tarsana ini terasa menyenangkan.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kita TARSANA TAJWID, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TARSANA TAJWID (PDF)
Tebal : 23 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
Karya ulama asal asia tenggara yaitu Syaikh Ahmad bin Muhammad Zain bin Mustofa al Fatani, syarah atau penjabaran dari kitab matan awamil karya Imam Abu Bakr Abdul Qohir bin Abdul Rahman al Jurjani as Syafi’i.
Sebagaimana kitab matannya, secara garis besar kitab ini membahas tentang ilmu nahwu dasar. Kitab terdiri dari 7 bab mulai dari pembahasan tentang pembagian amil , ismi fail dan seterusnya, kemudian setiap babnya juga terdapat beberapa pembagian yang diistilahkan dengan nau’(macam) dengan pembagian yang berbeda beda. Kitab ini disusun dalam bahasa arab dan berjumlah 39 halaman, Kitab ini banyak dikaji di kalangan pesantren dan biasanya menjadi kitab yang dikaji sebelum mengkaji kitab nahwu lain seperti Jurumiyyah dan kitab nahwu lainnya.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kita TASHILU NAILIL AMANI, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TASHILU NAILIL AMANI (PDF)
Tebal : 23 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitabkitab yang berisi biografi lengkap ulama ulama terdahulu.
Karya KH Maimoen Zubair atau yang biasa akrab dengan sapaan Mbah Moen adalah putra pertama dari pasangan Kyai Zubair Dahlan dan Nyai Mahmudah.
Ulama Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus tokoh karismatik yang sangat disegani di Indonesia. Beliau dilahirkan di Karang Mangu Sarang hari Kamis Legi bulan Sya'ban tahun 1347 H atau 1348H atau 28 Oktober 1928, tutup usia umur 91 tahun, saat menunaikan ibadah haji, pada hari Selasa, 6 Agustus 2019 pagi KH. Maimoen Zubair wafat.
Dimakamkan di pemakaman Ma’la di Mekah, Arab Saudi.
Beliau dianggap sebagai tokoh panutan, representasi ulama yang alim dan berbudi luhur, petuah dan nasihatnya membuat para umat muslim merasa teduh dan merasa ingin mengenal islam lebih dalam lagi. Beliau juga memiliki banyak karangan kitab yang salah satunya kitab Tarojim atau lebih dikenal dengan kitab Tarojim Kyai Maemoen Kyai Muhammad Najih bin Maimun.
Menuliskan biografi para ulama dengan sangat detail meliputi, kelahirannya, tempat menuntut ilmu, karyanya, anak, istri dan saudaranya , sifat dan akhlaknya serta wafatnya. Tercatat di dadalamnya lebih dari 10 biografi ulama yang disusun dalam 77 halaman kitab, termasuk biografi beliau sendiri yang ditulis oleh putranya.
Kitab ini ditulis dengan sangat baik dan banyak diterima masyarakat, sangat cocok untuk dijadikan buku bacaan bagi semua kalangan.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TAROJIM, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TAROJIM (PDF)
Tebal : 77 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKitab yang menceritakan biografi para periwayat hadits (rawi) dimulai dari para sahabat, tabi’in dan para perawi setelahnya.
Karya ulama besar yang dijuluki dengan Amirul Mukminin fil Hadits, yaitu Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrohim bin Mughiroh al Bukhori, atau lebih dikenal dengan Imam Bukhori, nama lengkapnya adalah Abu ‘Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardzibah al-Ju’fiy al-Bukhariy. Dilahirkan pada hari jum’at 13 Syawal 194 H di Bukhara, dan meninggal pada tanggal 30 Ramadan tahun 256 h pada usia 62 tahun. Beliau menulis Kitab ini ketika berumur 18 tahun, sebelum beliau menulis kitab Shahih Al Bukhari.
Kitab Tarikh Kabir termasuk induk dari kitab yang menjelaskan perawi hadits, jumlah biografi yang disebutkan dalam kitab Tarikh yang tercetak 9 jilid sebanyak: 13.308 perawi hadits.
Dalam memaparkan biografi seorang perawi, beliau sebutkan dalam masing masing biografi:
1- Nama Rawi, Nasab, Kunyah.
Dalam penyebutan nasab beliau tidak terlalu panjang.
2- Terkadang beliau sebut sebagian guru dan murid perawi tersebut.
3- Beliau sebutkan beberapa riwayat dari perawi tersebut, terkadang cukup panjang.
4- Al Bukhari memberikan komentar tentang hadits, menyebutkan illat atau cacatnya.
Pembahasan kitab Tarikh cukup banyak, mencapai 4000 hadits, jumlah yang sangat banyak, dan mungkin tidak terbayang ada dalam buku tentang biografi rawi.
Lebih detil lagi tentang kitab At-Tarikh bisa dilihat dari pembahasan para ulama.
Diantara para ulama yang sangat faham tentang kitab Tarikh adalah Asyaikh Al Allamah Abdurrahman bin Yahya Al Mu’allimi Al-Yamani rahimahulloh (1313 – 1386 H), beliaulah yang meneliti dan mengeluarkan kitab At Tarikh dari Manuskrip aslinya.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TARIKHUL KABIR BUKHARI, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TARIKHUL KABIR BUKHARI (PDF)
Tebal : 1496 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Habib Umar bin Salim bin Hafidz.
Kitab berdasarkan abjad dalam bahasa Arab( ا sampai ي) dan berisi 59 hadits.
sebagai catatan buku tersebut digunakan untuk menghafal di Darul Mustafa di Yaman, isi kitab ini cukup singkat namun sarat dengan makna.
Makna yang terkandung di dalamnya mencakup hukum, budi pekerti atau akhlak, etika tata cara bersosialisasi serta hal-hal terbaik lain yang tentu saja patut dijadikan penutan bagi Kaum muslimin dalam kehidupan bermasyarakat.
Hadits 1 – Innamal a’maalubinniyyat wa innama likullimri in ma nawa faman kanat hijratuhu ilallahi wa rasuluhi fahijratuhu ilallihi wa rasulihi faman kanat hijratuhu liddunya yuSibuha awimra atin yankihuha fahijratuhu ila mahajara ilaihi (Rawahu Bukhari wa Muslim)
Maksud Hadits – “Sesungguhnya setiap amalan itu bermula dengan niat,dan setiap orang memperolehi apa yg diniatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan RasullNya maka hijrahnya itu karena Allah dan RasullNya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena mengejar keduniaan atau karena perempuan yg ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu atas apa yg diniatkannya.”
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab MUKHTAR AL-HADITS (HABIB UMAR BIN HAFIDZ), yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : MUKHTAR AL-HADITS (HABIB UMAR BIN HAFIDZ) (PDF)
Tebal : 8 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Syaikh Muhammad Al Khudari Bik, ulama sekaligus sejarawan yang sangat memperhatikan sejarah islam. Diantara bentuk perhatiannya adalah dengan menulis kitab sejarah islam setelah melalui tela’ah dan kajiannya. Diantara pendapat yang beliau tulis dalam kitab adalah dasar ketetapan hukum dalam islam ada tiga yaitu Al Qur’an, Sunnah dan Ijma’ Ulama.
Kitab ini termasuk kategori kitab menengah dengan ketebalan 326 halaman yang disusun secara sistematis sehingga meskipun terasa tebal namun lebih mudah untuk mempelajarinya.
Syariat Islam adalah ketentuan atau aturan dalam agama Islam yang sudah ada sejak permulaan Islam. Dalam tradisi keilmuan, ilmu yang membahas mengenai syari’at disebut dengan ilmu fiqh, yaitu ilmu yang membahas tentang ketentuan, aturan maupun hukum dalam islam. Sejarah pembentukannya sudah ada sejak zaman Muhammad S.A.W.
Secara umum kitab tarikh tasyri dapat diartikan dengan kitab sejarah terbentuknya hukum hukum dalam islam atau terbentuknya syariat.
Tentunya perjalanan ini mencapai puncaknya setelah diutusnya Muhammad S.A.W kepada umat manusia akhir zaman.
Daftar isi kitab kitab tarikh tasyri secara umum juga mencakup akan 4 hal, yakni sebagai berikut :
– Nasya artinya zaman kemunculan Islam, zaman ini adalah zaman Nabi Muhammad S.A.W diangkat menjadi seorang Rasull akhir zaman yang berlangsung sekitar 22 tahun.
– Tafsir artinya zaman para sahabat, pada fase ini adalah zaman dimana sahabat sahabat Nabi Muhammad S.A.W masih hidup yang dalam hitungan sejarah hanya berlangsung selama kurang lebih 100 tahun.
– Mujtahid artinya zaman Imam Madzhab, pada masa ini adalah zaman ahli tafsir, dan masa ini berlangsung sekitar 250 tahun dalam catatan sejarah.
– Taqlid artinya zaman yang berlangsung di era mujtahid sampai dengan saat ini.
Dari peradaban zaman tersebutlah kita akan mengetahui hukum hukum dalam syariat islam seperti sejarah dari syahadat, sejarah sholat, sejarah zakat, sejarah puasa, sejarah haji serta berbagai sejarah permasalah hukum lainnya.
Oleh karena itu kitab ini termasuk kitab yang penting untuk dipelajari, terutama bagi seroang da’i atau santri yang nantinya akan menjadi rujukan keilmuan dari masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TARIKH TASYRI’, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TARIKH TASYRI’ (PDF)
Tebal : 362 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKitab yang menerangkan tentang ilmu shorof kitab ini di karang oleh Syaikh Aly bin Ustman, kitab yang sangat masyhur dalam ilmu Shorof dikaji dan dipelajari di mana-mana khusus para pemula dalam mempelajari ilmu sharaf karena bahasannya singkat dan mudah dihafal.
Kitab ini menjelaskan semua Bab-bab tashrif dalam ilmu Shorof dengan urutan berdasarkan jumlah hurufnya dimulai dengan tsulasi mujarad, tsulasi maziz, ruba'i mujarad, ruba'i maziz dan mulhaq ruba'i.
Masing-masing bab dijelaskan wazannya, contoh mauzunnya, ciri-cirinya, faedah babnya dan contoh kalimat yang termasuk dalam bab beserta maknanya.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TALKHISUL ASAS, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TALKHISUL ASAS (PDF)
Tebal : 65 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
Tanwirul Hija (تنوير الحجا), yang berarti pencerahan pikiran, karya KH. Ahmad Qusyairi bin Shiddiq bin Abdullah al-Lasimi al-Fasurwani (11 Sya'baan 1311H / 17 Februari 1894M - 22 Syawal 1392 H/28 November 1972 M), kakak Rais Aam ke-5 PBNU KH Ahmad Shiddiq. KH. Ahmad Qusyairi lahir di Lasem, Jawa tengah, kemudian hijrah dan wafat di Pasuruan.
Secara global, kitab ini mengupas dasar-dasar agama, tata cara bersuci, seperti “cebok” (istinja`), wudlu`, bagaiamana kita beribadah kepada Allah, shalat dengan benar, serta mengajarkan jenis dan berapa harta yang wajib kita keluarkan sebagai zakat.
Syaikh KH. Akhmad Qusyairi bin Siddiq menuntaskan nadzam ini pada tahun 1343 H, dengan penambahan bab Puasa, Haji-‘Umroh, dan ditutup dengan nasihat-nasihat. Nadzam ini banayak dipelajari di pondok pesantren- pesantren Indonesia.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TANWIRUL HIJA’ NADZAM SAFINATUN NAJA, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TANWIRUL HIJA’ NADZAM SAFINATUN NAJA (PDF)
Tebal : 62 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMusonnif menuliskan naskah kitab secara sistematis, sesuai dengan urutan lima sila Pancasila dimulai sila pertama “ketuhanan yang maha esa” hingga sila kelima “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kitab ini ditulis tanggal 1 Muharam 1406 H atau 5 Oktober 1985 M, beliau menarasikannya dalam bentuk nadzam dengan tulisan arab pegon.
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia tercinta, keberadaannya memiliki peran penting dalam mempersatukan bangsa dan negara. Subtansi pancasila yang terdiri dari lima sila ini mampu mewakili suara hati warga negara meskipun dengan perbedaan suku, budaya bahkan kepercayaan. Dalam islam pancasila tidak sedikitpun bertentangan dengan agama, dasar negara yang didirikan para ulama dan nasionalis terdahulu dianggap sudah sangat adil dan merata.
Mengenai Sila Pertama atau Ketuhanan Yang Maha Esa, penulis kitab menyampaikan dalil Al-Quran berupa surat Al-Ikhlash yang menyatakan bahwa Allah Maha Tunggal dan tidak pernah punya keturunan, tidak ada yang menyerupai-Nya dan umat Islam tidak boleh berbuat syirik dari-Nya.
Untuk Sila ke-Dua atau kemanusiaan yang adil dan beradab, nadzam yang ditulis dalam kitab yang mempunyai ketebalan 8 halaman ini menyampaikan dalil tentang pentingnya saling menyayangi dan saling membantu dalam kebaikan kepada sesama manusia, apalagi kepada sesama umat Islam serta melarang umat untuk saling memusuhi.
Dalam membahas Sila ke-Tiga, kitab yang ditulis di Purwakarta, Jawa Barat itu menerangkan tentang pentingnya sebuah persatuan sebab perpecahan akan mendatangkan bahaya bagi masyarakat Indonesia dan puncaknya adalah negara akan runtuh, sebagaimana ditulis:
Penulis kemudian menyampaikan bahwa orang suka sikut-menyikut orang lain adalah teman iblis sebab iblis menghendaki umat saling bertengkar dan keridlaan Allah Swt bisa diraih dengan berjamaah, sebaliknya dengan pecah belah akan membawa lemah dan hancur.
Selanjutnya dalam membahas Sila ke-Empat, penulis menyampaikan tentang pentingnya mengamalkan ajaran musyawarah dalam berbagai urusan terlebih lagi urusan yang berkenaan dengan kerakyatan. Dengan bermusyawarah umat akan selamat dari salah.
Sila ke-Lima, penulis menyampaikan tentang keadilan sosial apalagi kepada kaum fakir dan miskin, sehingga semuanya akan merasakan subur makmur dan yang terpenting adalah tidak lupa untuk bersyukur. Berikutnya, penulis menegaskan bahwa jika Pancasila diamalkan secara nyata maka Indonesia akan menjadi negara yang makmur sentosa dan jauh dari huru-hara. Dengan dasar Pancasila ini umat Islam Indonesia bisa hidup leluasa dalam melaksanakan dakwah dan ibadah syariat Islam.
Di beberapa bait awal nadzam, penulis kitab mengajak umat Islam untuk taat kepada Allah, Rasulullah dan kepada pemerintah selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, serta tidak boleh membantah Pancasila sebab sudah sesuai dengan Al-Quran dan Hadits. Umat Islam Indonesia sudah semestinya tidak perlu mempermasalahkan Pancasila sebagai Dasar Negara, sebab isi atau substansinya memuat nilai-nilai ajaran Islam. Mengenai hal ini, salah seorang ulama Sunda yang tidak disebutkan namanya menulis sebuah kitab beraksara arab pegon dengan judul; Nadzam Pancasila, Ieu Nadzam Nyarioskeun Dasar Nagara Indonesia Anu Henteu Bertentangan sareng Qur`an Hadits (Kitab Ini Membahas Dasar Negara Indonesia yang tidak bertentangan dengan Al-Quran Hadits).
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab NADZAM PANCASILA, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : NADZAM PANCASILA (PDF)
Tebal : 9 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKitab Tasawwuf Karya Imam Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali Asy Syafi’i yang terkenal dengan nama Imam Asy Sya’roni,( Ringkasan cerita-cerita Ulama’ ) salah satu ulama' yang memiliki ilmu yang sangat luar biasa, Beliau lahir di Mesir, ketika berumur 7 atau 8 tahun Beliau sudah hafal Al Qur'an, karangan kitabnya pun sangat banyak dan masyhur di kalangan pesantren. Kitab ini sangat klasik, karena ajarannya langsung diambil dari sumber-sumber klasik, seperti sirohnya para sahabat Nabi, kitab Taurot.
Tanbihul Mughtarrin mengajarkan kita tentang bagaimana kita bisa meneladani ajaran Rasulullah dan para sahabat, dan memberikan pengetahuan kepada kita bahwa tasawwuf adalah ajaran yang sesuai dengan Qur'an dan Hadits. Jika kita membaca kitab ini secara keseluruhan akan merasa puas, melihat langsung kiprah para Ulama’ Salaf dalam menyikapi kehidupan dan menghabiskan waktu panjang.
Berikut Akhlak-Akhlak Para Salaf Sholeh, yang patut diteladani:
1. Senantiasa menetapi al Qur’an dan As Sunnah seperti halnya orang yang berteduh dari teriknya panas sinar matahari.
2. Menimbang apapun baik ucapan atau perbuatan dengan pertimbangan Al Quran dan Hadist. Dan juga menimbangnya dengan adat istiadat yang baik.
3. Berusaha ikhlas dalam setiap ilmu yang dimiliki dan amalan yang dilakukan dan takut amal yang dikerjakannya masuk dalam kategori Riya’.
4. Menjauhi saudaranya ketika saudaranya srawung dengan para umaro’ dan sering riwa-riwi ke pendopo kecuali karena darurat syar’i atau datangnya karenn membawa sebuah maslahat.
5. Senantiasa bersabar dan mengakui segala yang menimpa memang karena banyaknya dosa terdahulu yang dilakukan.
6. Marah jika urusan Allah dilecehkan.
7. Mengharap kematian, ketika takut pada diriya terjerumus pada apa yang dibenci oleh Allah.
8. Banyak bersedih dan prihatin setiap mengingat kematian dan sakaratul maut.
9. Melihat keindahan dunia sebagai Ibroh bukan dengan kecintaan dan penuh kesyahwatan.
10. Melihat dirinya sendiri adalah orang yang paling buruk diantara manusia lainnya.
11. Banyaknya memberikan ampunan dan maaf bagi orang-orang telah mendzolimi, memukul, mencuri hartanya dan berlaku tidak adil.
12. Senantiasa menghormati sesama manusia dan menghendaki kebaikan kepada mereka.
13. Kesabaran mereka terhadap perilaku buruk istrinya.
14. Tidak mencari pangkat dan jabatan.
15. Memperbaiki adabiyahnya baik kepada anak kecil maupun orang besar.
16. Takut akan akhir hayatnya, dalam keadaan suul khotimah.
17. Memperbanyak Qiyamul lail baik ketika musim panas atau ketika musim dingin.
18. Bersikap waro’ (hati-hati) terhadap urusan makanan dan minuman.
19. Mendahulukan kepentingan akherat dari pada kepentingan duniawi.
20. Senantiasa berziarah kubur.
21. Senantiasa Berdzikir, dan membaca sholawat.
22. Persangkaaan yang kuat akan bencana yang menimpanya sebab lalainya dalam melaksanakan ketaatan.
23. Tidak begitu mementingkan rumah singgah.
24. Berlemah lembut kepada semua manusia baik yang taat maupun yang mblunat dan juga berkasih sayang terhadap hewan.
25. Memiliki sifat Qona’ah nriman pada apa yang ada dan tidak ingin menambah-nambah harta.
26. Senantiasa menjaga jamaah sholat lima waktu, menyertai takbirotul ikhrom sang imam sholat.
27. Malu, jika seringnya pergi ke kamar mandi untuk buang hajat.
28. Lebih memilih hidup dengan kesengsaraan dari pada mewah dengan kenikmatan-kenikmatan.
29. Tidak bermahal-mahal dalam urusan pakaian.
30. Tidak pula memperbanyak perkara-perkara yang halal.
31. Banyak memberikan wasiat kepada sesama dan senang jika dinasihati.
32. Menganggap amalnya masih sedikit sekali yang dilakukan.
33. Takut ilmu dan amal yang dimilikinya justru masuk pada hal-hal yang membahayakan.
34. Banyak mempertanyakan kabar-kabar para sahabatnya.
35. Sibuk dengan aibnya sendiri dan Suka menutupi aib sesama.
36. Bersikap tenang, dan sedikit berbicara.
37. Banyak berkirim surat nasehat kepada para sahabat dan santrinya.
38. Bertambah tawadlu’ saat banyak orang yang memuji.
39. Mencintai orang-orang miskin.
40. Cinta terhadap harta Lil infaq la lil Imsak (untuk berinfak buka untuk dirinya sendiri).
41. Memperbanyak sedekah siang dan malam.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TANBIHUL MUGHTARRIN, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : TANBIHUL MUGHTARRIN (PDF)
Tebal : 362 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab