SHAFAHAT MIN TARIKH INDONESIA AL-MU’ASSHIRAH Salah satu kitab yang ditulis oleh Muhammad Asad Syihab seorang cendikiawan asal Indonesia.
Sebagaimana judulnya kitab ini merupakan catatan sejarah bangsa Indonesia kontemporer yang ditulis dalam naskah arab.
Isi kandungan kitab tak lain adalah catatan sejarah para pendiri bangsa beserta warga negara yang tengah memperjuangkan kemerdekaan waktu itu dan di dalamnya juga tertulis rahasia dari peristiwa pendindasan yang terjadi secara terus menerus yang menarik perhatian seluruh dunia di kala itu. Dan yang menjadi keistimewaan dalam kitab ini adalah kitab ditulis oleh penulis masyhur yang merupakan pelaku sejarah dan menjadi saksi dalam banyak peristiwa yang menimpa Indonesia saat itu, sehingga isi kitab benar benar menjelaskan keadaan yang sebenarnya terjadi.
Terimakasih telah membaca Kitab SHAFAHAT MIN TARIKH INDONESIA AL-MU’ASSHIRAH di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : SHAFAHAT MIN TARIKH INDONESIA AL-MU’ASSHIRAH (PDF)
Tebal : 229 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabSIRRUL ASROR Salah satu karya dalam bidang tasawwuf yang dinilai paling berhasil dalam menjelaskan tahapan tahapan seorang hamba untuk mencapai drajat yang lebih tinggi. Kitab ini ditulis oleh Hujjatul Islam Syaikhuna Abdul Qodir Al Jailani (L.470- W.561 H) (L.1077–W.1166 M) .
Sesuai dengan namanya, kitab ini mampu menyingkap rahasia dari rahasia yang tidak banyak ditemukan di kitab taswwuf lainnya. Imam Ghazali berhasil memadukan antara syari’at dan tasawwuf dengan menetapkan syari’at sebagai pijakan awal seorang hamba untuk meraih keselamatan dunia maupun akhirat . kitab ini merupakan salah satu bukti kealiman Syaikh Abdul Qodir yang tidak lapuk dimakan zaman meskipun sudah berusia sekitar 1000 tahun lamanya dan hingga saat ini masih menjadi rujukan banyak orang dalam bidang tasawwuf. Kitab ini termasuk dalam kategori kitab yang sulit dipahami sehingga membutuhkan keahlian yang matang untuk memahaminya, namun beberapa para alim ulama telah menerjemahkannya dalam beberapa bahasa sehingga kita dapat lebih mudah memahaminya.
Buku yang ditulis pada abad ke-12 Masehi ini mengungkap 24 rahasia penting terkait dengan kehidupan lahir dan batin. Tulisan ini hanya menyebut beberapa rahasia tadi sebagai pengantar. Rahasia pertama adalah tentang penciptaan.
Masalah yang diungkap di sini adalah makhluk atau ciptaan apakah yang pertama kali ada?
Apakah alam pertama yang menjadi tempat penciptaan ruh manusia?
Dan kenapa harus ada nabi dan rasul? Apa fungsi mereka?
Sirrul Asrar mengungkap, bahwa ciptaan yang pertama kali ada adalah ruh Muhammad.
Dasarnya adalah firman Allah dalam hadis qudsi riwayat Abu Hurairah, “khalaqtu muhammadan awwalan min nuri wajhi.” Artinya, “Aku menciptakan Muhammad dari cahaya wajahku.”
Sebutan lain ruh Muhammad adalah ruh, cahaya (nur), ‘pena’ (qalam), dan ‘akal’ (aql).
Dalam khazanah tasawuf disebut hakikat Muhammad (al-haqiqah al-muhammadiyah).
Dari Nur Muhammad inilah kemudian Arasy dan semua ruh makhluk hidup muncul.
Detail mengenai kemunculan ciptaan setelah ruh Muhammad terjelaskan dalam permulaan Daqaiqul Akhbar. Kitab itu menjelaskan Allah menciptakan nur Muhammad yang bertasbih hingga 70 ribu tahun.
Setelah itu Allah menciptakan cermin kehidupan (miratul hayat) dan meletakkannya di depan Nur Muhammad. Cahaya Muhammad mematut, menyadari keelokan dirinya, tapi malu di hadapan Allah, hingga mengeluarkan enam tetes keringat.
Kemudian Allah menciptakan enam makhluk, yaitu Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, bunga Mawar, dan padi.
Kemunculan makhluk tersebut membuat nur Muhammad takjub dan bersujud lima kali.
Allah kemudian memandang nur Muhammad. Tersipu malu, Nur Muhammad mengucurkan keringat lagi. Kemudian Allah menciptakan berbagai makhluk: para malaikat, Kursi Arasy, para nabi, rasul, ulama, syuhada, dan orang saleh. Lainnya adalah Baitul Makmur di langit, Ka’bah di bumi, Baitul Maqdis (al-Aqsha), dan bakal area masjid di seluruh penjuru dunia.
Ciptaan lainnya yang kemudian muncul adalah seluruh umat Muhammad, kaum Yahudi, Nasrani, Majusi, dan segolongan dengan mereka (ateis, kafir, dan munafik). Lainnya adalah bumi yang terbentang dari timur sampai barat beserta isinya.
Dalam tradisi falsafah, proses penciptaan ini disebut dengan emanasi (al-faydh). Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai akal yang berproses hingga menghadirkan segala makhluk. Penjelasan mengenai hal ini dapat ditemukan dalam berbagai karya filsuf seperti Abu Yaqub al-Kindi, Abu Nasr al-Farabi, Ibnu Sina, dan lainnya.
Isi Kitab
1: UCAPAN UNTUK PARA PEMBACA
2: PENGENALAN
3: PERMULAAN PENCIPTAAN
4: MANUSIA KEMBALI KE KEPADA ASAL USUL
5: PENURUNAN KE PERINGKAT RENDAH PALING BAWAH
6: TEMPAT ROH-ROH DI DALAM BADAN
7: ILMU DAN PERKEMBANGAN KEROHANIAN
8: TAUBAT DAN PENGAJARAN MELALUI PERKATAAN
9: KEROHANIAN ISLAM DAN AHLI SUFI
10: ZIKIR
11: SYARAT UNTUK MELAKUKAN ZIKIR
12: MENYAKSIKAN ALLAH: MAKAM MELIHAT KENYATAAN ZAT YANG MAHA SUCI.
13: TABIR CAHAYA DAN KEGELAPAN
14: KEBAHAGIAAN KERANA BERAMAL SALIH
15: DARWIS (SUFI)
16: PENYUCIAN DIRI
17: MAKSUD IBADAT SECARA ZAHIR DAN IBADAT BATIN
18: PENYUCIAN INSAN SEMPURNA
19: ZAKAT
20: PUASA SYARIAT DAN PUASA KEROHANIAN
21: HAJJI KE MEKAH DAN HAJJI ROHANI KE HAKIKAT HATI
22: MENYAKSIKAN YANG HAK
23: PENGASINGAN DIRI DENGAN MEMASUKI KHALWAT DAN SULUK
24: DOA DAN ZIKIR BERHUBUNG DENGAN JALAN SULUK
25: MIMPI-MIMPI
26: PENGIKUT-PENGIKUT JALAN KEROHANIAN
27: PENUTUP
Terimakasih telah membaca Kitab SIRRUL ASROR di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : SIRRUL ASROR (PDF)
Tebal : 162 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabSIRAH NABAWIYAH IBNU HISYAM Karya fenomenal seorang ulama besar sekaligus sejarawan abad 3 Hijriyah yaitu Ibnu Hisyam Rahimahullah.
Judul lengkap kitab adalah Al ‘Ibru wa al Ahkam min Shiroh Sayyid al Anam.
Buku yang lebih popular disebut Sirah Ibnu Hisyam ini merupakan referensi lengkap kehidupan Nabi Muhammad yang bersumber dari riwayat dan rujukan yang valid dan tepercaya.
Buku ini dengan detail menguraikan jejak perjalanan Rasulullah dari sebelum kelahiran, masa kecil, masa muda, perkawinan, dan masa ke Nabian Beliau.
Dipaparkan juga sisi perjalanan dakwah, jihad, dan kehidupan Beliau dalam berbagai aspek.
Khulashoh ini diterbitkan pada tahun 2001 dan ditulis oleh seorang alim asal negara Libya yakni Muhammad Ibrahim al Mahruq. Kitab ini terdiri 67 halaman dan 74 pembahasan, secara garis besar isi kandungan kitab tidak jauh dari kitab asalnya yakni merupakan kitab yang menceritakan secara lengkap tentang semua perjalanan Nabi semenjak Beliau kecil, remaja, dewasa hingga akhir hayat Beliau, termasuk juga perjuangan dan kemukjizatan Nabi. Yang berbeda dari kitab ini adalah kitab ditulis dalam bentuk sya’ir atau nazdom sehingga lebih ringkas dan mudah diingat.
Sirah Nabawiyah ini merupakan tahqiq, kompilasi, dan penyempurnaan yang dilakukan oleh Ibnu Hisyam terhadap kitab Al-Maghâzî dan As-Siyar karya Ibnu Ishaq, namun hasil karyanya ini menjadi lebih terkenal dari buku rujukannya tersebut dan menjadi referensi bagi para penulis sejarah kehidupan Rasulullah.
Para ulama sepakat bahwa data yang dipaparkan dalam kitab ini autentik dan tepercaya.
Kelebihan buku ini dibandingkan dengan buku-buku sejenis yang ditulis oleh sejarawan sebelum dan sesudahnya yaitu adanya periwayatan yang jelas sehingga dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Selain itu, buku ini memiliki posisi yang tinggi di antara buku-buku sejenis. Oleh karena itu pantaslah jika karya Ibnu Hisyam ini dijadikan rujukan bagi setiap orang yang ingin mengenal, mengkaji, dan mempelajari jejak kehidupan Rasulullah .
Terimakasih telah membaca Kitab SIRAH NABAWIYAH IBNU HISYAM di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : SIRAH NABAWIYAH IBNU HISYAM (PDF)
Tebal : 77 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabSIRAJUTH THALIBIN salah satu kitab karya ulama nusantara yang mendunia ulasan dari kitab Minhaj al-Abidin karya Imam al-Ghozali.
Kitab ini ditulis oleh ulama asal Jampes, kediri (Jawa Timur) Syaikh Ihsan Ibnu Dahlan al Jampesi al Kadiri al jawi atau lebih dikenal dengan panggilan Syaikh Ihsan Jampes.
Syaikh Ihsan dilahirkan pada tahun 1901 M. Dengan nama asli Bakri, dari pasangan KH. Dahlan dan Ny. Artimah. KH. Dahlan, ayah Syaikh Ihsan, adalah seorang kiai yang tersohor pada masanya dan yang pertama kali merintis berdirinya Pondok Pesantren Jampes pada tahun 1888 M.
Secara garis besar isi kandungan kitab tidak jauh dari kitab matannya yaitu menjelaskan isi dari kitab Minhajul Abidin dengan makna yang lebih luas. Kitab ini memuat lebih dari ketebalan 1000 halaman dan yang menjadi keistimewaan dalam hal ini adalah Syaikh Ihsan Jampes menyelesaikan tulisannya dalam kurun waktu tidak lebih dari delapan bulan. Sehingga kealiman beliau dalam hal ini sudah tidak diragukan lagi.
Dan yang menarik untuk kita ketahui bersama adalah, beliau hanya mengenyam pendidikan (nyantri) kepada ulama-ulama nusantara saja. Dan tidak pernah mengenyam pendidikan di Timur Tengah layaknya ulama-ulama lainnya.
Beberapa Pesantren yang pernah disinggahi oleh Syaikh Ihsan adalah:
Di bagian akhir, Syaikh Ihsan juga menyampaikan bahwa kitab Sirajut Thalibin tersebut selesai ditulis di rumanya (ndalem), di Jampes, Kediri, Jawa Timur.
و كانت مدة تهذيبه مع شواغل الدهر و إبلائه ثمانية أشهر إلا أياما، آخرها فى نهار الثلاثاء التاسع و العشرين من شعبان المكرم الذي هو من شهور سنة إحدى و خمسين بعد الثلثمائة و الألف من هجرة من له تمام العز و الشرف.
و ذلك بمنزلي فى محلة جمفس ببلد كديري من بلاد جاوه حرسها الله تعالى و سائر بلاد المسلمين.
و الحمد لله في البدء و الختام ما كرت الدهور و مرت الأعوام. و صلى الله على نبيه و آله الكرام و سلم.
(Masa penulisan kitab ini adalah delapan bulan kurang beberapa hari, yang berakhir pada siang hari Selasa, 29 Sya'ban 1351 H. di rumah saya, di Jampes, Kediri, Jawa [Timur]).
Kiranya sudah sangat jelas bahwa penulis kitab Sirajut Thalibin berasal dari tanah Jawa, bukan jazirah Arab dari paparan dan data-data tersebut, maka kita bisa simpulkan bahwa karya ini (Sirâj al-Thâlibîn) adalah karya Syaikh Ihsan Dahlan bukan karya dari Syaikh Zaini Dahlan sebagaimana cetakan yang diterbitkan oleh Dâr al-Kutub al-Ilmiyyah.
Selain itu, kitab Tasawuf ini telah mendapat taqrizh atau endorsment dari ulama besar pada masanya, seperti Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari (Tebuireng), Syaikh Abdul Karim (Lirboyo), Syaikh Muhammad Khazin bin Shalih (Bendo Pare), Syaikh Muhammad Ma'ruf bin Abdul Majid (Kedunglo), Syaikh Muhammad Yunus bin Abdullah (Kediri) dan Syaikh Abdurrahman bin Abdul Karim (Nganjuk).
Dulu, Gus Dur juga telah 'menggugat' kesalahan ini pada penerbit Timur Tengah.
Ala kulli hal, kitab yang kini dikaji di Masjid al-Azhar, Mesir, ini adalah atsar dari muallifnya, Syaikh Ihsan Jampes. Jika kita sebagai generasi setelahnya ingin mengenalnya maka bacalah kitab-kitabnya, termasuk Sirajut Thalibin ini, sebagaimana ungkapan:
إن أثارنا تدل علينا # فانظروا بعدنا إلى الآثار
"Syaikh Ihsan telah meninggalkan atsar yang baik dan bermanfaat bagi umat berupa kitab, pesantren, putra dan putri serta santri.
Terimakasih telah membaca Kitab SIRAJUTH THALIBIN di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : SIRAJUTH THALIBIN (PDF)
Tebal : 1098 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabSYAJARATUL MA’ARIF Kitab yang termasuk salah satu turats (kitab klasik) yang ditulis oleh ulama terkemuka, Syaikh Izzuddin bin Abdussalam (577-660 H). Ulama bermazhab Syafi’i ini memiliki nama lengkap al-‘Allamah al-Syaikh al-Imam al-Faqih al-Mujtahid Hujjatul Islam, Syaikhul Islam Izzuddin Abu Muhammad Abdul Aziz bin Abdus Salam bin Abu al-Qasim bin Hasan as-Sulami al-Dimasyqi. Beliau menulis banyak kitab, seperti Qawa’id al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, Al-Kubra wa al-Shughra, Al-Maqashid, dan Maqashid al-Ri’ayah. Diantara karyanya yang monumental adalah kitab Syajaratul Ma’arif ini.
Syajaratul Ma’arif, yang bisa diartikan pohon ma’rifat, jadi teringat firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 24-25. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.”
Pohon itu adalah manusia yang akarnya adalah tauhid. Jika keyakinan terhadap Tuhannya kuat, maka jiwa manusia itu pun akan kokoh, seperti pohon tinggi dengan batang, ranting, daun dan buah yang banyak. Begitulah manusia, menurut Syaikh Izzudin bin Abdussalam, harus mengenal Tuhannya dengan baik. Di bagian awal kitab ini, beliau mengurai tentang tema-tema tauhid. Buah dari ma’rifat atau mengenal Allah adalah kondisi ruhani yang luhur, perkataan yang bernilai, dan perbuatan diridhai yang endingnya derajat tinggi di akhirat.
Ada enam keutamaan manusia, baik yang karena usaha maupun pemberian Allah (tanpa usaha), yaitu akal, sifat mulia, pengetahuan yang diilhamkan, karomah, kenabian dan risalah. Kitab ini membahas beragam tema, seperti berakhlak dengan asma dan sifat Allah, perintah dan larangan batin, perintah dan larangan lahir, melakukan berbagai tindakan ihsan (kebaikan) mulai ihsan dalam berakhlak dan perbuatan, ihsan dalam perkataan, ihsan dalam harta, ihsan dalam doa, dan ihsan dalam berjihad. Kemudian buku ini ditutup dengan tema Wara’. Tidak hanya tauhid dan akhlak, buku ini juga membahas tema-tema fikih secara sekilas dengan tetap dibingkai dalam kerangka Ihsan, seperti ihsan dalam shalat, berzakat, memanfaatkan harta hingga bermuamalah.
Terimakasih telah membaca Kitab SYAJARATUL MA’ARIF di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : SYAJARATUL MA’ARIF (PDF)
Tebal : 397 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMAJMU’ SA’BAH KUTUB MUFIDAH (مجموع سبعة كتب مفيدة) merupakan sebuah buku yang menghimpunkan 7 buah karya ilmiah yang disusun oleh Al-Sayyid Al-‘Allamah ‘Alwi bin Ahmad bin Abdul Rahman al-Saqqaf al-Makkiy (1255-1335H/1916M).
Berikut merupakan judul kitab-kitab yang terdapat dalam Majmu’ah ini;
1) al-Fawa-id al-Makkiyyah Fima Yahtajuhu Thalabah al-Syafi’iyyah min al-Masail wa al-Dhawabith wa al-Qawa’id al-Kulli
(الفوائد المكية فيما يحتاجه طلبة الشافعية من المسائل والضوابط والقواعد الكلي)
2) Mukhtashar al-Fawa-id al-Makkiyyah Fima Yahtajuhu Thalabah al-Syafi’iyyah
(مختصر الفوائد المكة فيما يحتاجه طلبة الشافعية)
3) Al-Qawl al-Jami’ al-Matin fi Ba’dh al-Muhim min Huquqina al-Muslimin
(لقول الجامع المتين في بعض المهم من حقوق إخواننا المسلمين)
4) Risalah fi Qam’i al-Syahwah ‘an Tanawul al-Tunbak wa al-Kaftah wa al-Qat wa Qahwah
(رسالة في قمع الشهوة عن تناول التنباك والكفتة والقات والقهوة)
5) Fath al-‘Alam fi Ahkam al-Salam
(فتح العلام في أحكام السلام)
6) Al-Qawl al-Jami’ al-Najih fi Ahkam Shalah al-Tasbih
(القول الجامع النجيح في أحكام صلاة التسبيح)
7) Al-Kawb al-Ahwaj fi Ahkam al-Mala-ikah wa al-Jin wa al-Syayathin wa Yakjuj wa Makjuj
(الكوكب الأجوج في أحكام الملائكة والجن والشياطين ويأجوج ومأجوج)
Di samping itu, terdapat sebuah karya al-‘Allahmah al-Sayyid ‘Alwi yang lain dicetak bersama himpunan ini, yaitu sebuah karya dalam bidang tasawwuf yang berjudul
(علاج الأمراض الردية بشرح الوصية الحدادية)
Diriwayatkan dalam 'Majmu' Sab'atin Mufidah' halaman 179-180.
Pertama dijelaskan bahwa nabi Adam tinggal di surga selama 3 jam akhirat. 1 hari di akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Jadi, Nabi Adam tinggal di surga selama 250 tahun.
Dijelaskan pula, Allah menamakan Nabi Adam dengan 'Abdullah', dan memiliki kunyah "Abu Muhammad". Saat di surga beliau berbicara dengan bahasa Arab. Namun waktu beliau turun ke bumi, Allah mengubah bahasa beliau ke bahasa Suryani. Jadi bahasa pertama kali di muka bumi adalah bahasa Suryani.
Nabi Adam pulalah orang yang pertama kali menulis berbagai bahasa seperti Arab, Persia, Suryani, Ibrani, Yunani, Romawi, India dan lainnya (mungkin juga bahasa Melayu) di tanah yang kemudian dibakar menjadi tembikar (mungkin menjadi semacam prasasti).
Dan, saat bumi dilanda banjir dahsyat pada masa Nabi Nuh, prasasti-prasasti itu ikut terhanyut ke berbagai tempat, sehingga setiap kaum mendapati bahasa berbeda-beda dan akhirnya menjadi bahasa ibu masing-masing.
Terimakasih telah membaca Kitab MAJMU’ SA’BAH KUTUB MUFIDAH di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : MAJMU’ SA’BAH KUTUB MUFIDAH (PDF)
Tebal : 219 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabROF’UL JUNAH ALA ARBAI’NA HADITSAN FIN NIKAH Kitab yang berisi kumpulan hadits tentang pernikahan yang ditulis oleh Syaikh Ali bin Sulthon Muhammad Al Qory.
Dalam muqoddimah kitab beliau mengatakan bahwa beliau telah menuliskan 6 ayat ayat besar yang berkaitan dengan pernikahan kemudian menyempurnakannya dengan menuliskan empat puluh hadits tentang pernikahan. Kitab ini disusun dalam 73 halaman kitab dan ditulis secara detail disertai dengan catatan kaki untuk beberapa keterangan penting.
Pernikahan dalam Islam adalah sebuah ikatan yang menyatukan dua insan dalam satu pasangan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syari’at. Menikah merupakan sunnah Rosull agar seseorang yang sudah terkena khitob mukallaf mampu menjaga pandangannya dan membentengi diri dari perbuatan keji.
Pernikahan yang dilaksanakan sesuai tuntunan agam akan membuahkan hasil yang mulia dan keluarga yang berkah.
Terimakasih telah membaca Kitab ROF’UL JUNAH ALA ARBAI’NA HADITSAN FIN NIKAH di web https://www.laduni.id/kitab, semoga bermanfaat, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : ROF’UL JUNAH ALA ARBAI’NA HADITSAN FIN NIKAH (PDF)
Tebal : 73 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKitab yang sering dikaji dalam pengajian Rajab.
Karya Imam Abu Al-Barakat Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ahmad Al-Adawiy Al-Malikiy Al-Khalwatiy (w. 1127 H/1715 M). Isra' Mi'raj merupakan salah satu kejadian luar biasa dna di luar nalar manusia, serta sebagai momen awal mula diwajibkannya shalat lima waktu.
Untuk mengenang peristiwa besar tersebut, biasanya masyarakat muslim akan merayakannya dengan aneka kegiatan, mulai dari pengajian, lomba-lomba islami dan lain sebagainya.
Meskipun ada perbedaan diantara para ulama mengenai waktu kejadian Isra' Mi'raj, namun kebanyakan mereka sepakat, terjadi pada bulan Rajab. Semua yang pernah mengenyam pendidikan pesantren, tentu tak akan asing dengan nama Syaikh Ahmad Dardir dan kitabnya itu.
Kitab Dardir tersebut merupakan kitab Syarah atau penjelas dari Kitab Qisshotul Mi’roj Karya Imam Najmuddin Al-Ghoithy (w: 984 H) keduanya merupakan ulama Mesir dan berdedikasi penuh terhadap khazanah keislaman. Keduanya sangat berjasa mengenalkan Peristiwa Isra’ Mi’raj di kalangan warga Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan hampir semua pesantren pasti mengajarkan Kitab Dardir mi’roj Itu.
Kitab ini menceritakan tentang kisah perjalan Rosulullah SAW pada malam Isra Mi’roj. Berbeda dengan kitab siroh lainnya kitab ini ditulis secara spesifik tentang perjalanan isra’ miraj Rosulullah yang merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Dari peristiwa inilah lahir perintah ibadah sholat maktubah yang dijalan semua umat muslim hingga saat ini.
Metode penulisan yang disajikan dalam kitab ini adalah dengan menuliskan matannya kemudian syarah dari musonnif, kitab disusun secara sistematis dengan jumlah halaman 31cetakan darul Ihya Al Kutub Al Arabiyyah.
Terimakasih telah membaca Kitab Hasyiyah Dardir Ala Qishah Al-Mi'raj, di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Hasyiyah Dardir Ala Qishah Al-Mi'raj (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Imam Abu Al-Barakat Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ahmad Al-Adawiy Al-Malikiy Al-Khalwatiy |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
--------------- |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
Daar Ihya Al Kutub Al Arabiyyah |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
M / H |
|
|||||||||
Tebal |
: |
31 halaman (PDF) |
|
SI’IR BAHASA ARAB RO'SUN SIRAH Karya Ustad Zubaidi Hasbullah diterbitkan oleh Maktabah al-Munawwar Semarang, sayang tidak kita temukan tahun terbitnya.
Kitab dasar yang mengajarkan kosa kata kosa kata bahasa arab dengan bentuk syair.
Kitab ditulis dengan menggabungkan kosa kata bahasa arab kemudian artinya yang ditulis dengan pegon (arab jawa). Kosa kata meliputi sesuatu yang sering ditemui sehari hari seperti anggota badan, alat dapur, arah, profesi dan lain-lain. Kitab sangat ringkas dan simpel, sangat cocok untuk para pemula.
Umat muslim Indonesia merupakan umat muslim terbanyak di Dunia saat ini, ketaatan dalam beragama beserta toleransinya menjadi nilai tambah yang tidak dimiliki banyak negara. Dalam beragama, umat muslim berpedoman pada Al Qur’an, Hadits dan Ijma’ ulama yang diajarakan lewat para ustadz dan kyai. Kendati demikian, sumber agama yang tertulis dengan bahasa arab menjadi kendala bagi kaum awam, sehingga mereka lebih memilih untuk mengkaji intisari maknanya melalui kajian para ustadz dan kyai.
Dalam menyikapi hal ini para pemuka agama dan para kyai berusaha agar umat muslim mampu memahami bahasa arab meskipun secara bertahap.
Kitab bahasa arab roksun sirah ini adalah kitab awal bagi santri yang belajar bahasa arab. Bahasa arab ro'sun sirah ini sangat terkenal dikalangan santri jawa, karena sangat mudah untuk dihapalkan.
Kitab Bahasa Arab Ro'sun Sirah Bahasa arab berbentuk nadom. Ada yang menyebut kitab ini adalah syiir ro'sun sirah ada yang menyebut kitab bahasa arab roksun sirah dan lain lain.
Banyak yang menyebut kitab ro'sun sirah karena bermula dari nadom yang berbunyi :
Ro'sun sirah mafriqun nyeng unyengan
Sya'run rambut sodgun pilingan
Jabhtun bathuk khajibun alis
udunun kuping saqun wentis
anfun irung aiun meripat
yadun tangan katifun welikat
sin nun untu khoddun pipi
sodrun dodo baqorun sapi
Murrun pahit khulwun manis
Dohkun guyu bukaun nangis
zar'un pari mauzun gedang
Sikkinun peso saifun pedang
zaroa nandur khasoda ngeneni
dahabun lungo intadoro ngenteni
madinatun kuto qoryatun deso
sukun pasar kaslanun roso roso
Mahmudun demam sudangun ngelu
Musytakun kangen salasatun telu
asadun macan fiilun gajah
Syariun dalan Nasyitun gagah
Sukkarun gulo ngasalun madu
Khufasun lowo farosatun kupu
Turobun lebu thinun lempung
Tamamun sempurno intaha rampung
Terimakasih telah membaca Kitab Bahasa Arab Ro'sun Sirah di web Laduni.ID, semoga bermanfaat, dan silahkan lihat di daftar isi kami untuk mencari kitab kitab yang lain dan apabila ada kitab yang anda cari tidak ada di web ini silahkan tinggalkan komentar, insya allah akan kami lengkapi. Salam sukses dari kami....
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : SI’IR BAHASA ARAB RO'SUN SIRAH (PDF)
Tebal : 10 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
QOWAIDUL I’LAL Kitab karangan Ulama Nusantara yakni Syaikh Mundzir Nadzir.
Kitab ini termasuk dalam kategori kitab ilmu tata bahasa.
Kitab Qowaidul I'lal ini terdiri dari dua suku kata yaitu Qowaid dan I’lal. Qowaid bermakna kaidah kaidah dan I’lal adalah perubahan huruf ilat (wawu, alif, ya). Maka secara sederhana kitab ini adalah kitab yang membahas ilmu tatabahasa arab yang bertujuan untuk mengetahui perubahan asal suatu lafadz. Kitab ini ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas, didalamnya juga disertai dengan bahasa jawa pegon sehingga sangat mudah untuk memahaminya, khususnya masyarakat jawa.
Dalam mempelajari ilmu shorof tidak cukup hanya bermodalkan dengan memahami wazan-wazan fi'il saja. Namun harus juga memahami kaidaah-kaidah dalam I'lal. Sebagaimana dengan arti nama kitab itu sendiri, Qowaid adalah bentuk jamak dari Qoidah yang mempunyai arti dasar, alasan, hukum.
Dalam Qowaidul I'lal ini terdapat 19 qoidah, maka namanya berubah menjadi jamak Qowaidul I'ilal yang artinya kaidah-kaidah didalam berbahasa Arab. Dari kesemuanya tersebut antara lain:
Kaidah 1 صَانَ dan بَاعَ
Kaidah 2 يَبِيْعُ وَ يَقُوْمُ
Kaidah 3 صَائِنٌ , سَئِرٌ , كِسَاءٌ ,بِنَاءٌ
Kaidah 4 مَيْوِتٌ dan مَرْمِيٌّ
Kaidah 5 يَرْمِيْ dan يَغْزُوْ
Kaidah 6 يُزَكِّيْ asalnya يُزَكِّوُ dan يُعَاطِيْ asalnya يُعَاطِوُ
Kaidah 7 Lafadz يَعِدُ asalnya يَوْعِدُ
Kaidah 8 رَضِيَ dan غَازٍ
Kaidah 9 صُنْ" dan "سِرْ
Kaidah 10 مَدَّ asalnya مَدَدَ
Kaidah 11 َآمَن asalnya أَأْمَنَ
Kaidah 12 أَجَابَ asalnya أَجْوَبَ
Kaidah 13 تَعَاطِيًا dan Lafadz تَعَادِّيًا
Kaidah 14 يُوْسِرَ dan Lafadz مُوْسِرٌ
Kaidah 15 مُصُوْنٌ dan Lafadz مَسِيْرٌ
Kaidah 16 اِصْطَلَحَ , اِضْطَرَبَ , اِطَّرَبَ اِظَّهَرَ
Kaidah 17 اِدَّرَأَ , اِذَّكَرَ , اِزْدَجَرَ
Kaidah 18 اِتَّصَلَ , اِتَّسَرَ اِثَّغَرَ
Kaidah 19 اِتَّرَّسَ، اِثَّاقَلَ، اِدَّثَّرَ، اِذَّكَّرَ، اِزَّجَّرَ، اِسَّمَّعَ، اِشَّقَّقَ، اِصَّدَّقَ، اِضَّرَّعَ، اِظَّهَّرَ، اِطَّاهَرَ
Untuk pembahasan secara terperinci langsung saja buka kitabnya secara bertahap, step by step, per bab masing-masing, agar tidak menyulitkan saat dalam memahaminya.
Khusus pada artikel ini akan admin bagikan Kaidah 1 Qowaidul I'lal صَانَ dan بَاعَ
Mari kita bahas Kaidah Pertama yang berdasarkan dengan kitab Qowaidul I'lal. Asalnya lafad صَانَ dan بَاعَ
إذَا تَحَرَّكَتِ الْوَاوُ وَالْيَاءُ بَعْدَ فَتْحَةٍ مُتَّصِلَةٍ فِيْ كَلِمَتَيْهِمَا أُبْدِلَتَا آلِفًا مِثْلُ صَانَ أَصْلُهُ صَوَنَ وَبَاعَ أَصْلُهُ بَيَعَ
الإعلال: صان أصله صون على وزن فعل أبدلت الواو ألفا لتحركها بعد فتحة متصلة في لكمتها فصار صان
باع أصله بيع على فعل أبدلت الياء ألفا إلخ
Jika wawu dan ya’ berharokat setelah fathah yang sambung di satu kalimat, maka wawu dan ya’ tersebut diganti alif, seperti soona dan baa’a asal keduanya sowana dan baya’a
صَانَ asalnya صَوَنَ ikut pada wazan فَعَلَ. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi صَانَ.
بَاعَ asalnya بَيَعَ ikut pada wazan فَعَلَ. Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi بَاعَ.
غَزَا asalnya غَزَوَ ikut pada wazan فَعَلَ. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi غزا.
رَمَىْ asalnya رَمَيَ ikut pada wazan فَعَلَ. Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi رَمَيَ. (Alif pada lafazh رَمَىْ dinamakan Alif Layyinah).
Perlu diperhatikan:
Kaidah ini berlaku pada Wau atau Ya’ dengan Harkah asli. Apabila harkah keduanya bukan asli atau baru, maka tidak boleh dirubah.
Contoh: دَعَوُاالْقَوْمَ
Apabila setelah wawu atau ya’ itu ada huruf mati atau sukun, maka diklarifikasikan sebagai berikut:
Jika Wawu atau Ya’ tersebut bukan pada posisi Lam Fi’il, maka tidak boleh di-I’lal, karena dihukumi seperti Huruf Shahih.
Contoh: بَيَانٌ, طَوِيْلٌ, خَوَرْنَقٌ.
Jika Wawu dan Ya’ tersebut berada pada posisi Lam Fi’il, maka tetap berlaku Kaidah I’lal ini.
Contoh يَخْشَوْنَ asalnya يَخْشَيُوْنَ . Namun disyaratkan huruf yg mati/sukun setelah Wawu dan Ya’ tsb bukan huruf Alif dan huruf Ya’ tasydid, maka yang demikian juga tidak boleh di-I’lal.
Contoh: رَمَيَا, عَلَوِيٌّ, غَزَوَا
Demikian Penjelasan singkat Kaidah Pertama Kitab Qowaidul I'Lal صَانَ dan بَاعَ,.
Jangan lupa dan sampai ketinggalan ikuti terus Laduni.ID, yang selalu memberikan informasi seputar Ulama,kitab-kitab, pesantren,nasab/sanad,dan lain sebagainya.
Terimakasih semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : QOWAIDUL I’LAL (PDF)
Tebal : 17 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab