Indeks Kitab

Kitab - Majaz Al Qur'an

MAJAZ AL QUR’AN   Nama asli dari kitab ini adalah : Al-Isyarah Ila al-Ijaz Fi Ba'dhi Anwa' Al-Majaz, "Tuntunan Ijaz, Terhadap Sebagian Macam-macamnya Majaz".
Kitab yang membahas tentang Al- Qur’an Al Karim dari segi majaz atau gaya bahasa.

Sebenarnya banyak sekali kitab yang mengupas dan membahas keindahan Ayat-ayat Suci Al -Qur’an yang dilihat dari segi gaya bahasa,  kitab ini sangat rekomendasikan untuk di jadikan rujukan karena susunan dan gaya bahasanya  sangat baik dan mudah dipahami.

Kitab ditulis oleh Imam Izuddin bin Abdissalam atau lebih masyhur dengan gelarnya Sulthanul Ulama’.  Nama lengkap Syaikh Izzuddin adalah Abu Muhammad Izzuddin Abdul Aziz bin Abdis Salam bin Abu Al-Qasim bin al-Hasan bin Humman Al-Salami al-Dimasyqi Al-Syafi’i. Dilahirkan di Damaskus pada tahun 577 H. Riwayat lain menyebutkan beliau lahir pada tahun 578 H.

Di antara karya-karya terkenalnya adalah; Al-Qawa’id Al Kubra, Al-Qawa’id Al-Shugra, Mukhtashar Shahih Muslim, Al-Fatawa Al-Mishriyah, Bidayah Al-Suul fii Tafdhil Al-Rasul, Maqashid Al-Ri’ayah. Tidak banyak yang mengetahui bahwa sebetulnya Syaikh Izzuddin juga pakar di bidang tafsir. Padahal, beliau menulis beberapa kitab tafsir di antaranya al-Kamil fi Tafsir Al-Qur’an, Al-Naktu wa Al-‘Uyun Mukhtashar Tafsir Al-Mawardi, Fawa’id fi Musykil Al-Qur’an dan Al-Isyarah Ila Al-Ijaz fi Ba’di Anwa’ Al-Majaz.

Di antara karya-karya lainnya adalah:

1. Kiitab Al-Qawaid Al-Kubro.

2. Kitab Al-Qawaid As-Shughra.

3. Kitab Qawaidhul Ahkam fi Masalihil Anam.

4. Kitab Al-Imamah fi Adillatil Ahkam.

5. Kitab Al-Fatawa Al-Misriyah.

6. Kitab Al-Fatawa Al-Maushuliyah.

7. Kitab Majaz Al-Qur’an.

8. Kitab Syajaratu al-Ma’arif Wa al-Ahwal Wa Shalihi al-Aqwal Wa al-A’mal

9. Kitab At-Tafsir.

9. Kitab Al-Ghayah fi Ikhtishar An-Nihayah.

10. Kitab Mukhtasar Shahih Muslim.


Demikian penjelasan singkat tentang Kitab Majaz Al-Qur’an, kitab ini sangat cocok untuk dijadikan referensi bacaan, khususnya bagi para santri atau masyarakat pemerhati studi Al-Qur’an.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Majaz Al- Qur’an (PDF)
Tebal           : 617 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

Lihat Kitab

Kitab - Mukhtasor Jiddan

MUKHTASOR JIDDAN  karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Al-Makki Asy-Syafi'iy Rahimahullah , guru Syaikh Mahfudz Tremas, yang hingga kini masih dijadikan rujukan mempelajari ilmu Nahwu adalah Mukhtashor Jiddan, yang artinya, ringkes banget.
Kitab Mukhtashor Jiddan merupakan syarah (penjelas) paling ringkas dari Kitab Ajurumiyah yang dikarang oleh Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad Shonhaji Ajurum, yang lebih populer dengan sebutan Shonhaji bin Ajurum.

Menurut Syaikh Zaini Dahlan, siapapun yang ingin mempelajari ilmu tertentu (fan), dia harus mampu bertashawwur (menjelaskan secara deskriptif) akan ilmu yang hendak dipelajari supaya ia mudah menangkap inti dari apa yang dia pelajari. Ada yang 10 hal yang harus dipelajari seorang murid. Hal ini beliau tulis di halaman ke-2 Kitab Mukhtashor Jiddan.
Karena itulah, agar kita mudah mempelajari bahasa Arab modal utama mempelajari Al-Qur'an dan Hadits, maka, ilmu Nahwu harus dipelajari lebih awal. Sama sekali tidak disarankan bagi mereka yang mempelajari agama Islam hanya bermodal terjemah.
Dengan Nahwu, kita akan mudah mengetahui struktur kalimat berbahasa Arab, mulai dari irab, bina', amil nawasikh, hadzful a'id dan lainnya. Dengan mengusai ilmu ini, Syaikh Zaini Dahlan berharap kita tidak salah memahami firman Allah dan sabda Rasulullah SAW. 

Dalam kitab Mukhtashor Jiddan ini, penulis lebih fokus pada tahrīr al-kalām (menjelaskan secara lebih rinci kata perkata dari kitab). Dengan metode syarh mamzūj (ucapan kitab dan syarah dijadikan satu tanpa ada pemisah) membuat kitab ini terasa sangat khas ala syarah mutaqoddimīn.
Kitab ini juga sangat popular di kalangan pesantren bahkan mayoritas pesantren menjadikan pelajaran wajib sebagai pengantar dasar ilmu nahwu bagi santri.

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab :  Mukhtashor Jiddan (PDF)
Tebal           :   62 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

 

 

 

Lihat Kitab

Kitab - Mughni Labib

MUGHNI LABIB karya Al-Imam Al-Allamah Abdullah bin Yusuf bin Ahmad bin Abdullah bin Hisyam Al-Anshari Al-Mishri Al-Khazraji Asy-Syafi’i Al-Hanbali.
Ibnu Hisyam dilahirkan di Kairo pada bulan Dzul Qa’dah tahun 708 H/1306 M, dan tumbuh di sana. Ibnu Hisyam Al-Anshari wafat pada hari Kamis malam Jum’at pada bulan Dzul Qa’dah tahun 761 H/1360 M. Beliau dikebumikan setelah shalat Jum’at di pemakaman ash-Shufiyyah  di luar Bab an-Nashr, Kairo.

Beliau mempelajari banyak ilmu pada masanya berupa nahwu, sharaf, fiqh, qiraat, tafsir, adab dan lughat di hadapan para masyaikh pada zamannya dengan penuh kesabaran. Beliau juga bersyair: “Siapapun yang bersabar dalam menuntut ilmu, ia akan menggapai pencapaian. Siapapun yang ingin meminang kebaikan, hendaklah bersabar dalam pengorbanan. Siapapun yang tidak menundukkan nafsunya dalam menggapai sesuatu yang mulia, maka ia akan hidup lama sebagai orang yang hina.”

Kitab Muqhni Labib membahas kaedah khusus dalam berbahasa arab, di Indonesia sering disebut dengan ilmu Nahwu. Beliau mengatakan tujuan dari penulisan kitab ini adalah untuk berkhidmat terhadap islam agar semua orang dapat memahami Al Qur’an dengan mudah.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Mughni Labib (PDF)
Tebal:  874 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

Lihat Kitab

Kitab Al -Jurumiyyah

AL - JURUMIYYAH karya Syaikh Abu Abdillah Sidi Muhammad bin Daud As Shanhaji, beliau akrab dengan panggilan Syaikh Shanhaji atau Ibnu Jurumi.
Kitab ini merupakan kitab paling simple yang membahas tentang tata bahasa arab atau ilmu nahwu.

Nama lengkap kitab sebenarnya adalah Al Muqaddimah Al Jurumiyyah Fi Mabadi’ Ilm Al-Arabiyyah, namun di kalangan pesantren sering disebut secara singkat yaitu Jurumiyyah. Kitab ini terdiri dari beberapa bab yang memuat gramatikal dasar dalam berbahasa arab secara lengkap dimulai dari Kalam, Kalimat, I’rob dan pembahasan lainnya.

Kitab ini menjadi standar kitab nahwu dasar yang dipelajari di mayoritas pesantren dan madrasah.
Isi kitab yang sangat simple dan mendasar membuat para pembaca lebih mudah dalam mempelajari dan menghafalkannya.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Al- Jurumiyyah (PDF)
Tebal:  10 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab Minhajul Qowim

MINHAJUL QOWIM  Karangan Imam Ibnu Hajar Al Haitami lahir pada tahun 909 Hijriyah dan meninggal dunia pada tahun 974 Hijriyah.
Imam Ibnu Hajar Al Haitami adalah salah seorang ulama Mazhab Syafi’i yang sangat produktif.

Kewajiban menuntut ilmu berlaku hingga nyawa lepas dari badan. Diantara ilmu yang wajib dipelajari adalah tata cara beribadah seperti manasik haji, zakat, puasa, dan juga shalat. Rujukan terpenting untuk memahami tata cara beribadah adalah kitab fiqih. Jika kita bermazhab Syafi’i, maka kitab fiqih yang dipelajari adalah kitab fiqih Syafi’iyah.
Diantara rujukan fiqih Mazhab Syafi’i yang cukup terkenal adalah Masailut Ta’lim karya Imam Abdullah Bin Abdurrahman bafadhal Al hadrami. Kitab ini juga lebih populer dengan sebutan muqoddimah hadromiyah.

Pada tahun 744 Hijriyah, Imam Ibnu Hajar Al Haitami memsyarah kitab tersebut menjadi kitab yang diberi judul Minhajul qowim Syarah Masailut Ta’lim.
Pada bagian awal kitab Minhajul qowim berisi kata pengantar dari pihak penerbit. Lalu berisi biografi Imam Abdullah Bin Abdurrahman yang ditulis oleh Muhammad bin Abu Bakar.

Sedangkan biografi Pengarang kitab Minhajul qowim yaitu Imam Ibnu Hajar Al Haitami diletakkan pada halaman 21 hingga halaman 30.  di sana disebutkan nasab Imam Ibnu Hajar Al Haitami secara lengkap yaitu syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Hajar al-haitami.Dari situ dapat dipahami bahwa nama Imam Ibnu Hajar Al Haitami adalah Ahmad.

Selain kitab Minhajul qowim Beliau juga sangat banyak menulis kitab fiqih lainnya seperti kitab tuhfatul muhtaj kitab Minhajul Makiyah dan lain sebagainya.
Semoga Bermanfaat.

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab :  Minhajul Qowim (PDF)
Tebal           :   668 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

Lihat Kitab

Kitab - Mirqotus Su'ud As Tashdiq (Sulam Taufiq)

MIRQATUS SU’UD AS TASHDIQ (SULAM TAUFIQ)  syarah kitab sullamut Taufiq yang disusun oleh Syaikh Muhammad Nawawi Al Bantani, ulama internasional asal indonesia yang di juluki Sayyidu Ulama Hijaz.
Sullamut Taufiq, kitab kecil yang isinya mencakup beberapa disiplin ilmu sekaligus, meskipun secara garis besar berisi pembahasan ilmu fiqih tingkat dasar, sullamut taufiq, juga mengulas dasar-dasar aqidah islam, dan juga pembawa tasawwuf sekaligus.

Jika Kita membacanya, maka pembahasan pertama yang akan kita pelajari dari kitab sullamut Taufiq adalah pengetahuan dasar tentang aqidah, baru kemudian disusul pengan pembahasan fiqih, dan juga pelajaran tasawwuf sekaligus.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : MIRQATUS SU’UD AS TASHDIQ (SULAM TAUFIQ)  (PDF)
Tebal           : 160 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Misyaktul Anwar Imam Ghazali

MISYAKTUL ANWAR salah satu kitab populer karya Muhammad bin Muhammad Al Ghazali atau dikenal dengan Imam Ghozali.
Kitab ini sangat populer di kalangan ilmuwan- ilmuwan yang membahas tentang metafisika cahaya.

Misykat bermakna ceruk atau relung, sedangkan Al-Anwar adalah bentuk plural dari cahaya (nur). Kitab ini merujuk pada penafsiran atas ayat Al-Quran yang berbicara tentang Nur (Cahaya) seperti Allah Nuur al-Samaawaati wa al-Ardh (Allah merupakan cahaya langit dan bumi), juga hadist yang menyatakan bahwa ada 70 tirai, yang masing-masing tirai memiliki cahaya dan kegelapan. Jika seluruh tirai itu tersingkap, keagungan Tuhan akan tampak jelas terlihat.

Pada bahasan kitab Misykat al-Anwar proyeksi awal sesungguhnya Al-Ghazali adalah bertutur pada muridnya yang bertanya tentang hakikat Allah, Tuhan pencipta langit dan bumi. Karena objek yang ingin dijelaskan bernuansa metafisika, akhirnya Al-Ghazali mengutip ayat 35 surat An-Nur. Untuk kemudian diterangkan dengan epik: ‘Filsafat Cahaya.’

Menurut Al-Ghazali, kebenaran sesungguhnya ‘hanya’ mampu diraih dalam Nur Ilahi. Atau dalam tafsirnya Al-Ghazali menjelaskan bahwa cahaya hakiki adalah Allah, dan cahaya selain-Nya hanya metafor (majazi) dan tidak hakiki.

Oleh karenanya Al-Ghazali menuturkan bahwa selain indera mata, keberadaan benda sangat ditentukan cahaya. Oleh karenanya tanpa cahaya maka benda tidak akan pernah ada. Cahaya—lah yang sebenarnya membuat semuanya tampak dan terjadi, dam cahaya yang memanifestasikan benda sekitar. Singkatnya Al-Dzhuhur hanya dimungkinkan karena adanya Al-Nuur.

Bagi Al-Ghazali, cahaya memiliki tingkatan sesuai persepsi orang yang memahaminya. Lebih lanjut dalam kitabnya dalam memaknai cahaya dikelompokkan dengan tiga tahapan—diantaranya pandangan cahaya menurut kaum awam (umum), khawas (khusus), dan khawas al-khawas (khusus dari yang khusus), yang masing-masing tingkatannya dijelaskan Al-Ghazali secara rinci.

Selanjutnya Al-Ghazali mengklasifikasi dua jenis mata untuk melihat, Pertama: mata indrawi, Kedua: mata ruhani. Mata indrawi memiliki berbagai keterbatasan. Sedangkan, objek mata ruhani tak terbatas.

Sehingga cahaya yang dipantulkan mata ruhani bisa menjadi sumber cahaya. Dalam konteks ini, Al-Ghazali ingin menyatakan bahwa cahaya sejati adalah cahaya Ilahi. Semua cahaya ada karena cahaya mutlak. Allah adalah cahaya mutlak itu atau dengan bahasa lain: Nur fauqa Nur (cahaya di atas cahaya).

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab:  Kitab Misyaktul Anwar (PDF)
Tebal: 46 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Minhatul Mughist

MINHATUL MUGHIST  karangan Syaikh Abul Hasan Ali Ibnul Husein Ibnu Ali Mas’udi yang lebih dikenal dengan panggilan Syaikh Hafidz Hasan Al Mas’udi seorang ulama asal mesir yang ahli dibidang sejarah serta ahli geografi.

Kitab ini menjelaskan tentang dasar dasar ilmu Mushthalahul Hadits atau Hadits Dirayah, cocok untuk yang sedang belajar tentang ilmu hadits tingkat dasar.
Pasalnya isi kandungan kitab minhatul mughits adalah pembagian macam macam hadits yang disertai contohnya, penerimaan hadits dan lain sebagainya.

Daftar isi kitab:

Muqaddimah

Bab 1 : Dasar-dasar ilmu hadits dirayah – bab dasar-dasar ilmu hadits riwayah

Bab 2 : Penjelasan tentang lafadz-lafadz yang berkecimpung di antara ulama’ ahli hadits

Bab 3 : Taqsim pembagian – bab shahih lidzatihi

Bab 4 : Hadits hasan lidzatihi – bab hadits shahih lighairihi – bab hadits hasan lighairihi

Bab 5 : Tanbihat pengingatan – bab hadits dhaif

Bab 6 : Hadits mutawatir – bab hadits masyhur

Bab 7 : Hadits aziz – bab hadits gharib

Bab 8 : Hadits musnad, hadits marfu’, hadits mauquf, hadits maqthu’, dan hadits muttashil

Bab 9 : Hadits mu’an’an dan hadits mu’annan, hadits aly dan hadits nazil

Bab 10 : Hadits musalsal

Bab 11 : Hadits mudabbaj, riwayat aqran, riwayat akabir anil ashaghir, riwayat ashaghir anil akabir

Bab 12 : Hadits muttafiq dan hadits muftariq, hadits mu’talif dan hadits mukhtalif, hadits mutasyabbihat, hadits mubham

Bab 13 : Hadits muallaq, hadits mursal

Bab 14 : Hadits mudallas, hadits munqathi’, hadits mu’dhal, hadits mudhtharib, hadits mu’allal, hadits syadz dan hadits munkar

Bab 15 : Hadits maqlub, hadits mudarraj, hadits matruk

Bab 16 : Hadits maudlu’, hadits muhmal, hadits al-mazid fi muttashilil asanid

Bab 17 : Hadits mushahhaf, hadits muharraf, hadits ma’ruf dan hadits mahfudz

Bab 18 : Hadits mutabi’ dan syahid, hadits sabiq dan lahiq, i’tibar, nasikh dan mansukh hadits

Semoga bermanfaat

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Minhatul Mughits (PDF)
Tebal: 24 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Mausu’ah Qowa'idul Fiqih

MAUSU'AH QOWA'IDUL FIQIH  kitab karangan Athiyah ‘Adlan Athiyah Romadhon dalam bidang Qowa’id fiqh.
Sesuai dengan nama kitab yaitu Mausu'ah Qowa'idul Fiqhiyyah, kitab ini menjelaskan secara luas tentang kaidah kaidah fiqhiyyah dalam transaksi maliyah ala islam.
Qawaid fiqhiyyah merupakan himpunan sejumlah hukum-hukum fiqh yang serupa dengan ada satu ‘illat (sifat) untukmenghimpunnya secara bersamaan.
Tujuan adanya qawaid fiqhiyyah adalah untuk menghimpun dan memudahkan memahami fiqh.

Qawaid Fiqhiyyah adalah kata majemuk yang terbentuk dari dua kata, yakni kata qawaid dan fiqhiyyah, kedua kata itu memiliki pengertian tersendiri.
Secara etimologi, kata qaidah (قاعدة ,(jamaknya qawaid (قواعد .(berarti; asas, landasan, dasar atau fondasi sesuatu, baik yang bersifat kongkret, materi, atau inderawi seperti fondasi bangunan rumah, maupun yang bersifat abstrak, non materi dan non indrawi seperti ushuluddin (dasar agama)1. 1(Mu’jam al-lughah al-‘Arabiyah, Mu’jam al-Wajid,t.tp.Wuzarah al Tarbiyah wa al-Ta’lim, t.th. h. 509.)  Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kaidah yaitu rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti, patokan; dalil.

Di permulaan kitab tertulis bahwa kitab ini adalah Manzumah yang menjelaskan transaksi maliyah serta peranannya dalam mengarahkan system konteporer yang syar’i dengan harapan kitab ini dapat menjadi pedoman dan bermanfaat bagi para pembaca.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Mausu'ah Qowa'idul Fiqhiyyah,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab:  Mausu'ah Qowa'idul Fiqhiyyah (PDF)
Tebal: 627 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

 

Lihat Kitab

Kitab - Mausu'ah Muyassarah fi Tarikh Islami

MAUSU'AH MUYASSARAH FI TARIKH ISLAMI  karangan Doktor Roghib Al Sarjanai  dalam bidang sejarah Islam.
Kitab ini populer dengan istilah Eskiklopedia mudah Sejarah Islam.

Dalam permulaan kitab, penulis mengatakan kitab ini merupakan ensiklopedia yang memuat catatan sejarah atau peristiwa peristiwa penting dalam islam sajak zaman kelahiran Nabi hingga sekarang (2005). Kelengkapan sejarah yang super lengkap dengan pemilihan diksi yang sederhana menjadi salah satu keistimewaan kitab ini.
Tujuan dari penulis tidak lain adalah agar umat islam dapat mengetahui sejarah islam dari sudut pandang islam secara benar dan sesuai dengan prinsip prinsip agama.

Buku ini membahas tentang sejarah Nabi Muhammad, Khulafaur Rasyidin, Daulah Umawiyah, Daulah Abbasiyah, Daulah Fathimiah, Daulah Ayubiyah, Daulah al-Mumalik, Sejarah Mughol, Daulah Utsmaniyah, Janubi Sarqi Asya, Afrika, dan lain-lain.

Mengapa Kita Harus Belajar Sejarah Islam:
Sejarah Islam – lebih dari sekedar tanggal, tempat, tokoh dan peristiwa yang biasa dihafal – adalah hikmah dan pelajaran yang tidak akan pernah ada habisnya.
Allah berfirman: ”Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah; dan hendaknya setiap diri melihat apa yang telah ia perbuat untuk hari esoknya” (QS Al-Hasyr : 18). Maksud dari hikmah dan pelajaran disini adalah sebagai berikut:
 
Pertama: Dalam sejarah Islam, ada contoh-contoh dan teladan yang baik, yang mesti kita ikuti. Islam telah berhasil diaplikasikan pada masa-masa terbaiknya, dan kita harus mengulangnya kembali. Sejarah Islam penuh dengan tokoh-tokoh yang harus kita teladani.
Allah berfirman : ”Kalian adalah umat terbaik yang dihadirkan di tengah-tengah umat manusia ...”. Itulah generasi Nabi dan para sahabat.
Rasulullah bersabda : ”Sebaik-baik generasi adalah generasiku, lalu generasi sesudahnya, lalu generasi sesudahnya”. Itulah generasi salaful ummah : 1) generasi Nabi dan para sahabat, 2) generasi tabi’un, dan 3) generasi tabi’ut tabi’in.

Kedua: Dalam sejarah Islam, ada contoh-contoh yang tidak baik, yang tidak boleh kita ulangi lagi. Rasulullah bersabda, ”Seorang mukmin tidak akan terjerumus kedalam lubang yang sama untuk yang kedua kalinya”.

Ketiga: Dengan mempelajari sejarah Islam, kita akan memahami sunnatullah (ketentuan-ketentuan Allah) dalam sejarah. Allah berfirman: ”Apakah mereka memperhatikan ketentuan-ketentuan (Allah) terhadap orang-orang terdahulu. Tidaklah ada perubahan dalam ketentuan-ketentuan Allah, dan tidaklah ada penyimpangan dalam ketentuan-ketentuan Allah” (QS Faathir : 43). ”Tidakkah mereka berjalan di muka bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka ...” (QS Faathir : 44).

Sedangkan alasan yang kedua: Kira-kira sepertiga dari Al-Qur’an adalah kisah orang-orang terdahulu (sejarah). Bahkan sebagian besar isi Kitab Perjanjian Lama (Taurat) adalah kisah orang-orang terdahulu (sejarah). Ini menunjukkan pentingnya mengetahui dan mempelajari sejarah.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Mausu'ah Muyassarah Fi Tarikh Islami,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Kitab Mausu'ah Muyassarah Fi Tarikh Islami  (PDF)
Tebal           : 984 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab