MINHAJUL QOWIM Karangan Imam Ibnu Hajar Al Haitami lahir pada tahun 909 Hijriyah dan meninggal dunia pada tahun 974 Hijriyah.
Imam Ibnu Hajar Al Haitami adalah salah seorang ulama Mazhab Syafi’i yang sangat produktif.
Kewajiban menuntut ilmu berlaku hingga nyawa lepas dari badan. Diantara ilmu yang wajib dipelajari adalah tata cara beribadah seperti manasik haji, zakat, puasa, dan juga shalat. Rujukan terpenting untuk memahami tata cara beribadah adalah kitab fiqih. Jika kita bermazhab Syafi’i, maka kitab fiqih yang dipelajari adalah kitab fiqih Syafi’iyah.
Diantara rujukan fiqih Mazhab Syafi’i yang cukup terkenal adalah Masailut Ta’lim karya Imam Abdullah Bin Abdurrahman bafadhal Al hadrami. Kitab ini juga lebih populer dengan sebutan muqoddimah hadromiyah.
Pada tahun 744 Hijriyah, Imam Ibnu Hajar Al Haitami memsyarah kitab tersebut menjadi kitab yang diberi judul Minhajul qowim Syarah Masailut Ta’lim.
Pada bagian awal kitab Minhajul qowim berisi kata pengantar dari pihak penerbit. Lalu berisi biografi Imam Abdullah Bin Abdurrahman yang ditulis oleh Muhammad bin Abu Bakar.
Sedangkan biografi Pengarang kitab Minhajul qowim yaitu Imam Ibnu Hajar Al Haitami diletakkan pada halaman 21 hingga halaman 30. di sana disebutkan nasab Imam Ibnu Hajar Al Haitami secara lengkap yaitu syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Hajar al-haitami.Dari situ dapat dipahami bahwa nama Imam Ibnu Hajar Al Haitami adalah Ahmad.
Selain kitab Minhajul qowim Beliau juga sangat banyak menulis kitab fiqih lainnya seperti kitab tuhfatul muhtaj kitab Minhajul Makiyah dan lain sebagainya.
Semoga Bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Minhajul Qowim (PDF)
Tebal : 668 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
MIRQATUS SU’UD AS TASHDIQ (SULAM TAUFIQ) syarah kitab sullamut Taufiq yang disusun oleh Syaikh Muhammad Nawawi Al Bantani, ulama internasional asal indonesia yang di juluki Sayyidu Ulama Hijaz.
Sullamut Taufiq, kitab kecil yang isinya mencakup beberapa disiplin ilmu sekaligus, meskipun secara garis besar berisi pembahasan ilmu fiqih tingkat dasar, sullamut taufiq, juga mengulas dasar-dasar aqidah islam, dan juga pembawa tasawwuf sekaligus.
Jika Kita membacanya, maka pembahasan pertama yang akan kita pelajari dari kitab sullamut Taufiq adalah pengetahuan dasar tentang aqidah, baru kemudian disusul pengan pembahasan fiqih, dan juga pelajaran tasawwuf sekaligus.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : MIRQATUS SU’UD AS TASHDIQ (SULAM TAUFIQ) (PDF)
Tebal : 160 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMISYAKTUL ANWAR salah satu kitab populer karya Muhammad bin Muhammad Al Ghazali atau dikenal dengan Imam Ghozali.
Kitab ini sangat populer di kalangan ilmuwan- ilmuwan yang membahas tentang metafisika cahaya.
Misykat bermakna ceruk atau relung, sedangkan Al-Anwar adalah bentuk plural dari cahaya (nur). Kitab ini merujuk pada penafsiran atas ayat Al-Quran yang berbicara tentang Nur (Cahaya) seperti Allah Nuur al-Samaawaati wa al-Ardh (Allah merupakan cahaya langit dan bumi), juga hadist yang menyatakan bahwa ada 70 tirai, yang masing-masing tirai memiliki cahaya dan kegelapan. Jika seluruh tirai itu tersingkap, keagungan Tuhan akan tampak jelas terlihat.
Pada bahasan kitab Misykat al-Anwar proyeksi awal sesungguhnya Al-Ghazali adalah bertutur pada muridnya yang bertanya tentang hakikat Allah, Tuhan pencipta langit dan bumi. Karena objek yang ingin dijelaskan bernuansa metafisika, akhirnya Al-Ghazali mengutip ayat 35 surat An-Nur. Untuk kemudian diterangkan dengan epik: ‘Filsafat Cahaya.’
Menurut Al-Ghazali, kebenaran sesungguhnya ‘hanya’ mampu diraih dalam Nur Ilahi. Atau dalam tafsirnya Al-Ghazali menjelaskan bahwa cahaya hakiki adalah Allah, dan cahaya selain-Nya hanya metafor (majazi) dan tidak hakiki.
Oleh karenanya Al-Ghazali menuturkan bahwa selain indera mata, keberadaan benda sangat ditentukan cahaya. Oleh karenanya tanpa cahaya maka benda tidak akan pernah ada. Cahaya—lah yang sebenarnya membuat semuanya tampak dan terjadi, dam cahaya yang memanifestasikan benda sekitar. Singkatnya Al-Dzhuhur hanya dimungkinkan karena adanya Al-Nuur.
Bagi Al-Ghazali, cahaya memiliki tingkatan sesuai persepsi orang yang memahaminya. Lebih lanjut dalam kitabnya dalam memaknai cahaya dikelompokkan dengan tiga tahapan—diantaranya pandangan cahaya menurut kaum awam (umum), khawas (khusus), dan khawas al-khawas (khusus dari yang khusus), yang masing-masing tingkatannya dijelaskan Al-Ghazali secara rinci.
Selanjutnya Al-Ghazali mengklasifikasi dua jenis mata untuk melihat, Pertama: mata indrawi, Kedua: mata ruhani. Mata indrawi memiliki berbagai keterbatasan. Sedangkan, objek mata ruhani tak terbatas.
Sehingga cahaya yang dipantulkan mata ruhani bisa menjadi sumber cahaya. Dalam konteks ini, Al-Ghazali ingin menyatakan bahwa cahaya sejati adalah cahaya Ilahi. Semua cahaya ada karena cahaya mutlak. Allah adalah cahaya mutlak itu atau dengan bahasa lain: Nur fauqa Nur (cahaya di atas cahaya).
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Kitab Misyaktul Anwar (PDF)
Tebal: 46 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMINHATUL MUGHIST karangan Syaikh Abul Hasan Ali Ibnul Husein Ibnu Ali Mas’udi yang lebih dikenal dengan panggilan Syaikh Hafidz Hasan Al Mas’udi seorang ulama asal mesir yang ahli dibidang sejarah serta ahli geografi.
Kitab ini menjelaskan tentang dasar dasar ilmu Mushthalahul Hadits atau Hadits Dirayah, cocok untuk yang sedang belajar tentang ilmu hadits tingkat dasar.
Pasalnya isi kandungan kitab minhatul mughits adalah pembagian macam macam hadits yang disertai contohnya, penerimaan hadits dan lain sebagainya.
Daftar isi kitab:
Muqaddimah
Bab 1 : Dasar-dasar ilmu hadits dirayah – bab dasar-dasar ilmu hadits riwayah
Bab 2 : Penjelasan tentang lafadz-lafadz yang berkecimpung di antara ulama’ ahli hadits
Bab 3 : Taqsim pembagian – bab shahih lidzatihi
Bab 4 : Hadits hasan lidzatihi – bab hadits shahih lighairihi – bab hadits hasan lighairihi
Bab 5 : Tanbihat pengingatan – bab hadits dhaif
Bab 6 : Hadits mutawatir – bab hadits masyhur
Bab 7 : Hadits aziz – bab hadits gharib
Bab 8 : Hadits musnad, hadits marfu’, hadits mauquf, hadits maqthu’, dan hadits muttashil
Bab 9 : Hadits mu’an’an dan hadits mu’annan, hadits aly dan hadits nazil
Bab 10 : Hadits musalsal
Bab 11 : Hadits mudabbaj, riwayat aqran, riwayat akabir anil ashaghir, riwayat ashaghir anil akabir
Bab 12 : Hadits muttafiq dan hadits muftariq, hadits mu’talif dan hadits mukhtalif, hadits mutasyabbihat, hadits mubham
Bab 13 : Hadits muallaq, hadits mursal
Bab 14 : Hadits mudallas, hadits munqathi’, hadits mu’dhal, hadits mudhtharib, hadits mu’allal, hadits syadz dan hadits munkar
Bab 15 : Hadits maqlub, hadits mudarraj, hadits matruk
Bab 16 : Hadits maudlu’, hadits muhmal, hadits al-mazid fi muttashilil asanid
Bab 17 : Hadits mushahhaf, hadits muharraf, hadits ma’ruf dan hadits mahfudz
Bab 18 : Hadits mutabi’ dan syahid, hadits sabiq dan lahiq, i’tibar, nasikh dan mansukh hadits
Semoga bermanfaat
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Minhatul Mughits (PDF)
Tebal: 24 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMAUSU'AH QOWA'IDUL FIQIH kitab karangan Athiyah ‘Adlan Athiyah Romadhon dalam bidang Qowa’id fiqh.
Sesuai dengan nama kitab yaitu Mausu'ah Qowa'idul Fiqhiyyah, kitab ini menjelaskan secara luas tentang kaidah kaidah fiqhiyyah dalam transaksi maliyah ala islam.
Qawaid fiqhiyyah merupakan himpunan sejumlah hukum-hukum fiqh yang serupa dengan ada satu ‘illat (sifat) untukmenghimpunnya secara bersamaan.
Tujuan adanya qawaid fiqhiyyah adalah untuk menghimpun dan memudahkan memahami fiqh.
Qawaid Fiqhiyyah adalah kata majemuk yang terbentuk dari dua kata, yakni kata qawaid dan fiqhiyyah, kedua kata itu memiliki pengertian tersendiri.
Secara etimologi, kata qaidah (قاعدة ,(jamaknya qawaid (قواعد .(berarti; asas, landasan, dasar atau fondasi sesuatu, baik yang bersifat kongkret, materi, atau inderawi seperti fondasi bangunan rumah, maupun yang bersifat abstrak, non materi dan non indrawi seperti ushuluddin (dasar agama)1. 1(Mu’jam al-lughah al-‘Arabiyah, Mu’jam al-Wajid,t.tp.Wuzarah al Tarbiyah wa al-Ta’lim, t.th. h. 509.) Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kaidah yaitu rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti, patokan; dalil.
Di permulaan kitab tertulis bahwa kitab ini adalah Manzumah yang menjelaskan transaksi maliyah serta peranannya dalam mengarahkan system konteporer yang syar’i dengan harapan kitab ini dapat menjadi pedoman dan bermanfaat bagi para pembaca.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Mausu'ah Qowa'idul Fiqhiyyah,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Mausu'ah Qowa'idul Fiqhiyyah (PDF)
Tebal: 627 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
MAUSU'AH MUYASSARAH FI TARIKH ISLAMI karangan Doktor Roghib Al Sarjanai dalam bidang sejarah Islam.
Kitab ini populer dengan istilah Eskiklopedia mudah Sejarah Islam.
Dalam permulaan kitab, penulis mengatakan kitab ini merupakan ensiklopedia yang memuat catatan sejarah atau peristiwa peristiwa penting dalam islam sajak zaman kelahiran Nabi hingga sekarang (2005). Kelengkapan sejarah yang super lengkap dengan pemilihan diksi yang sederhana menjadi salah satu keistimewaan kitab ini.
Tujuan dari penulis tidak lain adalah agar umat islam dapat mengetahui sejarah islam dari sudut pandang islam secara benar dan sesuai dengan prinsip prinsip agama.
Buku ini membahas tentang sejarah Nabi Muhammad, Khulafaur Rasyidin, Daulah Umawiyah, Daulah Abbasiyah, Daulah Fathimiah, Daulah Ayubiyah, Daulah al-Mumalik, Sejarah Mughol, Daulah Utsmaniyah, Janubi Sarqi Asya, Afrika, dan lain-lain.
Mengapa Kita Harus Belajar Sejarah Islam:
Sejarah Islam – lebih dari sekedar tanggal, tempat, tokoh dan peristiwa yang biasa dihafal – adalah hikmah dan pelajaran yang tidak akan pernah ada habisnya.
Allah berfirman: ”Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah; dan hendaknya setiap diri melihat apa yang telah ia perbuat untuk hari esoknya” (QS Al-Hasyr : 18). Maksud dari hikmah dan pelajaran disini adalah sebagai berikut:
Pertama: Dalam sejarah Islam, ada contoh-contoh dan teladan yang baik, yang mesti kita ikuti. Islam telah berhasil diaplikasikan pada masa-masa terbaiknya, dan kita harus mengulangnya kembali. Sejarah Islam penuh dengan tokoh-tokoh yang harus kita teladani.
Allah berfirman : ”Kalian adalah umat terbaik yang dihadirkan di tengah-tengah umat manusia ...”. Itulah generasi Nabi dan para sahabat.
Rasulullah bersabda : ”Sebaik-baik generasi adalah generasiku, lalu generasi sesudahnya, lalu generasi sesudahnya”. Itulah generasi salaful ummah : 1) generasi Nabi dan para sahabat, 2) generasi tabi’un, dan 3) generasi tabi’ut tabi’in.
Kedua: Dalam sejarah Islam, ada contoh-contoh yang tidak baik, yang tidak boleh kita ulangi lagi. Rasulullah bersabda, ”Seorang mukmin tidak akan terjerumus kedalam lubang yang sama untuk yang kedua kalinya”.
Ketiga: Dengan mempelajari sejarah Islam, kita akan memahami sunnatullah (ketentuan-ketentuan Allah) dalam sejarah. Allah berfirman: ”Apakah mereka memperhatikan ketentuan-ketentuan (Allah) terhadap orang-orang terdahulu. Tidaklah ada perubahan dalam ketentuan-ketentuan Allah, dan tidaklah ada penyimpangan dalam ketentuan-ketentuan Allah” (QS Faathir : 43). ”Tidakkah mereka berjalan di muka bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka ...” (QS Faathir : 44).
Sedangkan alasan yang kedua: Kira-kira sepertiga dari Al-Qur’an adalah kisah orang-orang terdahulu (sejarah). Bahkan sebagian besar isi Kitab Perjanjian Lama (Taurat) adalah kisah orang-orang terdahulu (sejarah). Ini menunjukkan pentingnya mengetahui dan mempelajari sejarah.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Mausu'ah Muyassarah Fi Tarikh Islami,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Kitab Mausu'ah Muyassarah Fi Tarikh Islami (PDF)
Tebal : 984 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMAULIDUL BARZANJI karya agung Syaikh Ja’far al Barzanji bin Husein bin Abdul yang sangat popular di masayarakat islam.
Kitab ini merupakan karya monumental beliau yang mengisahkan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW.
Kitab ini memiliki banyak sekali keistimewaan yang salah satunya adalah keindahan syairnya dalam mengisahkan Nabi. Sehingga dalam segi sejarah ditengah maraknya perang salib pada tahun 1138-1193 M kitab ini mampu mempersatukan umat dengan menunjukan kebenaran Nabi melalui syair syair insahnya.
Kandungan/ isi Kitab Barzanji ini memuat riwayat kehidupan Nabi Muhammad SAW: silsilah keturunannya serta kehidupannya semasa kanak-kanak, remaja, dan pemuda. hingga ia diangkat menjadi rasul. Barzanjî juga mengisahkan sifat Nabi SAW serta perjuangannya dalam menyiarkan Islam dan menggambarkan kepribadiannya yang agung untuk diteladani oleh umat manusia.
Kitab Barzanjî ditulis untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan agar umat Islam meneladani kepribadiannya, sebagaimana yang disebutkan dalam al-Quran surah al-Ahzab (33) ayat 21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Pembacaan kitab Barzanji dilaksanakan dalam suasana yang dikondisikan secara khusus, terutama pada hari-hari dan momentum yang dipilih. Misalnya sebagai wirid rutin, dipilihlah malam Senin yang dipercaya sebagai malam hari kelahiran Rasulullah, atau malam Jum'at sebagai hari agung ummat Islam. Demikian pula, pembacaan dilaksanakan secara terus menerus selama bulan Rabi al-Awwal sebagai bulan kelahiran Rasulullah, terutama pada tanggal 1 sampai 12 pada bulan tersebut. Selain itu, kitab maulid dibacakan saat kelahiran bayi, serta segala upacara yang berhubungan dengan siklus kemanusiaan.
Barzanji, merupakan sebuah karya tulis seni sastra yang memuat kehidupan Nabi Muhammad SAW. Karya sastra ini dibaca dalam berbagai upacara keagamaan di dunia Islam, termasuk di Indonesia, sebagai bagian yang menonjol dalam kehidupan beragama tradisional. Dengan membacanya dapat ditingkatkan iman dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan diperoleh banyak manfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Maulidul Barzanji (PDF)
Tebal : 265 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMAULID SYAROFUL ANAM salah satu kitab yang masyhur di kalangan masyarakat islam yang menceritakan keagungan Nabiyyuna Muhammad SAW.
Pengarang kitab maulid tersebut adalah al-Syaikh al-Imam Syihab al-Din Ahmad bin ‘Ali bin Qasim al-Maliki al-Bukhari al-Andalusi al-Mursi al-Lakhmi yang masyhur dengan al-Hariri.
Menurut Ibn al-Diba’, Maulid Syaraf al-Anam sebenarnya bagian kesembilan kitab al-Hariri yang berisi tentang Nasehat dan Kelembutan (al-Wa‘dh wa al-Raqa’iq). Kitab al-Wa‘dh wa al-Raqa’iq sendiri berjumlah 25 bagian dengan autobiografi al-Hariri. Tidak populernya al-Hariri oleh sebagian ulama menurut Ibn al-Diba’ adalah hal yang aneh dengan besarnya kitab yang telah dikarangnya.
Kasidah Assalam ‘alaik zain al-anbiya’, asyraq al-badr ‘alaina, fi hubbi sayyidina Muhammad dan doa Rasul adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Maulid Syaraf al-Anam ini. Doa dari bagian akhir Maulid Syaraf al-Anam. Doa ini diawali dengan shadaqah Allah al-‘Adhim wa ballagha rasuluh al-habib al-karim dan diakhiri dengan kasidah ilahi tammim al-na’ma’ ‘alaina, wa waffiqna li syukrika ma baqina.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Maulid Syaroful Anam (PDF)
Tebal : 33 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
MAW'IZHAH AL - MU'MININ MIN IHYA' 'ULUMIDDIN (موعظة المؤمنين من إحياء علوم الدين) karya Al-‘Allamah Al-Muhaddis Al-Mufassir Syaikh Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi Al-Dimasyqi (1332/1914), seorang ulama terkenal dari Syria.
Di antara kitab yang terkenal, yang menjadi rujukan dan teks pengajian Islam, khususnya dalam bidang adab dan akhlak.
Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Ihya’ ‘Ulumiddin karya al-Imam Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali (505H/1111M).
Kitab ini merupakan antara ringkasan kitab Ihya’ ‘Ulumiddin yang terbaik. Kandungannya padat dan hampir menyeluruh meliputi aspek-aspek penting yang terdapat dalam kitab asal. Kata Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi dalam pengantar kitab ini; “ pada tahun 1323H saya mulakan usaha untuk meringkas kandungan kitab Ihya’ ‘Ulumiddin itu dalam dua juzuk yang sederhana, menurut susunan asalnya, tanpa merubah judul-judulnya ”.
Kitab ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dunia. Keistimewaan dari kitab ini adalah penulis menyusun karyanya dengan bahasa yang singkat dan jelas serta sesuai dengan urutan naskah yang ada di kitab Ihya ulumuddin.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Maw’izhah Al-Mu’minin Min Ihya’ ‘Ulumiddin (PDF)
Tebal: 487 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMATAN AL - ASYMAWIYAH karya Abul Mawahib Al Tsaniyyah Abdul Bari Asymawi yang lebih dikenal dengan panggilan Imam Al Asymawi.
Kitab ini merupakan karya singkat beliau yang membahas tentang fiqh mazhab Maliki.
Pembahasan fiqh dalam kitab ini fokus kepada bab ibadah badaniyah seperti thoharoh, sholat dan puasa, sedikit berbeda dengan mazhab syafi’i imam Al Asymawi tidak mamasukkan zakat dan haji dalam ibadah badaniyyah.
Kitab Matan Al-Asymawi juga mengawali pembahasannya tentang thaharah (bersuci) seperti macam-macam hadas, macam-macam air wudlu', rukun dan fadhilah wudlu' dan tayyamum kemudian mandi. Pembahasan berikutnya tentang hal-ihwal shalat, seperti syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, hal-hal yang disunnahkan dan dimakruhkan serta hal-hal yang membatalkan shalat, termasuk juga bahasan sujud sahwi.
Selain itu, disinggung pula pembahasan tentang shalat berjamaah, syarat imam-makmum, shalat jumat dan shalat jenazah, di akhir kitab ini membahas bab puasa, rukun-rukunnya, sunnah-sunnahnya, dan hal-hal yang dimakruhkan, termasuk bahasan tentang macam-macam puasa sunnah, seperti puasa Arafah, Rajab, Sya'ban.
Sedangkan masalah zakat dan haji memang sengaja tidak dibahas. Asumsi penulis, mungkin karena kedua rukun Islam tersebut dirasa tidak terlalu berkaitan dengan aktivitas ibadah keseharian. Dibandingkan dengan kajian fiqih madzhab Syafi'i, kitab ini memiliki sedikit perbedaan. Misalnya dalam bab wudlu', Al-Asymawi membagi hal-hal yang membatalkan wudlu' menjadi dua bagian: hadast dan asbab al-hadast. Hadast di sini artinya segala sesuatu yang keluar dari qubul (kemaluan: seperti madzi, wadi dan kencing) dan dubur (anus: berak dan kentut).
Sedangkan asbab al-hadast (jamak dari sabab) diartikan segala sesuatu yang dapat menyebabkan batalnya shalat seperti halnya (hukum) hadast, misalnya tidur, hilang akal, murtad, ragu dalam hadas, menyentuh kemaluan dengan telapak tangan dan menyentuh kulit wanita atau lelaki bukan mahramnya dengan sengaja dan disertai nafsu.
Terakhir, poin pentingnya adalah unsur kesengajaan (al-qashdu) dan adanya kenikmatan (al-ladzat) karena dorongan hawa nafsu, apabila tidak sengaja dan tidak bernafsu, maka bersentuhan kulit bukan mahram tidak membatalkan wudlu'.
Keistimewaan kitab ini adalah mengandung makna yang luas sehingga banyak kitab yang mensyarahinya untuk menjelaskan makna kitab yang tersirat.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Matan Al - Asymawiyah ,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Matan Al-Asymawiyah (PDF)
Tebal : 19 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab