Indeks Kitab

Kitab - Mausu’ah Qowa'idul Fiqih

MAUSU'AH QOWA'IDUL FIQIH  kitab karangan Athiyah ‘Adlan Athiyah Romadhon dalam bidang Qowa’id fiqh.
Sesuai dengan nama kitab yaitu Mausu'ah Qowa'idul Fiqhiyyah, kitab ini menjelaskan secara luas tentang kaidah kaidah fiqhiyyah dalam transaksi maliyah ala islam.
Qawaid fiqhiyyah merupakan himpunan sejumlah hukum-hukum fiqh yang serupa dengan ada satu ‘illat (sifat) untukmenghimpunnya secara bersamaan.
Tujuan adanya qawaid fiqhiyyah adalah untuk menghimpun dan memudahkan memahami fiqh.

Qawaid Fiqhiyyah adalah kata majemuk yang terbentuk dari dua kata, yakni kata qawaid dan fiqhiyyah, kedua kata itu memiliki pengertian tersendiri.
Secara etimologi, kata qaidah (قاعدة ,(jamaknya qawaid (قواعد .(berarti; asas, landasan, dasar atau fondasi sesuatu, baik yang bersifat kongkret, materi, atau inderawi seperti fondasi bangunan rumah, maupun yang bersifat abstrak, non materi dan non indrawi seperti ushuluddin (dasar agama)1. 1(Mu’jam al-lughah al-‘Arabiyah, Mu’jam al-Wajid,t.tp.Wuzarah al Tarbiyah wa al-Ta’lim, t.th. h. 509.)  Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kaidah yaitu rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti, patokan; dalil.

Di permulaan kitab tertulis bahwa kitab ini adalah Manzumah yang menjelaskan transaksi maliyah serta peranannya dalam mengarahkan system konteporer yang syar’i dengan harapan kitab ini dapat menjadi pedoman dan bermanfaat bagi para pembaca.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Mausu'ah Qowa'idul Fiqhiyyah,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab:  Mausu'ah Qowa'idul Fiqhiyyah (PDF)
Tebal: 627 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

 

Lihat Kitab

Kitab - Mausu'ah Muyassarah fi Tarikh Islami

MAUSU'AH MUYASSARAH FI TARIKH ISLAMI  karangan Doktor Roghib Al Sarjanai  dalam bidang sejarah Islam.
Kitab ini populer dengan istilah Eskiklopedia mudah Sejarah Islam.

Dalam permulaan kitab, penulis mengatakan kitab ini merupakan ensiklopedia yang memuat catatan sejarah atau peristiwa peristiwa penting dalam islam sajak zaman kelahiran Nabi hingga sekarang (2005). Kelengkapan sejarah yang super lengkap dengan pemilihan diksi yang sederhana menjadi salah satu keistimewaan kitab ini.
Tujuan dari penulis tidak lain adalah agar umat islam dapat mengetahui sejarah islam dari sudut pandang islam secara benar dan sesuai dengan prinsip prinsip agama.

Buku ini membahas tentang sejarah Nabi Muhammad, Khulafaur Rasyidin, Daulah Umawiyah, Daulah Abbasiyah, Daulah Fathimiah, Daulah Ayubiyah, Daulah al-Mumalik, Sejarah Mughol, Daulah Utsmaniyah, Janubi Sarqi Asya, Afrika, dan lain-lain.

Mengapa Kita Harus Belajar Sejarah Islam:
Sejarah Islam – lebih dari sekedar tanggal, tempat, tokoh dan peristiwa yang biasa dihafal – adalah hikmah dan pelajaran yang tidak akan pernah ada habisnya.
Allah berfirman: ”Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah; dan hendaknya setiap diri melihat apa yang telah ia perbuat untuk hari esoknya” (QS Al-Hasyr : 18). Maksud dari hikmah dan pelajaran disini adalah sebagai berikut:
 
Pertama: Dalam sejarah Islam, ada contoh-contoh dan teladan yang baik, yang mesti kita ikuti. Islam telah berhasil diaplikasikan pada masa-masa terbaiknya, dan kita harus mengulangnya kembali. Sejarah Islam penuh dengan tokoh-tokoh yang harus kita teladani.
Allah berfirman : ”Kalian adalah umat terbaik yang dihadirkan di tengah-tengah umat manusia ...”. Itulah generasi Nabi dan para sahabat.
Rasulullah bersabda : ”Sebaik-baik generasi adalah generasiku, lalu generasi sesudahnya, lalu generasi sesudahnya”. Itulah generasi salaful ummah : 1) generasi Nabi dan para sahabat, 2) generasi tabi’un, dan 3) generasi tabi’ut tabi’in.

Kedua: Dalam sejarah Islam, ada contoh-contoh yang tidak baik, yang tidak boleh kita ulangi lagi. Rasulullah bersabda, ”Seorang mukmin tidak akan terjerumus kedalam lubang yang sama untuk yang kedua kalinya”.

Ketiga: Dengan mempelajari sejarah Islam, kita akan memahami sunnatullah (ketentuan-ketentuan Allah) dalam sejarah. Allah berfirman: ”Apakah mereka memperhatikan ketentuan-ketentuan (Allah) terhadap orang-orang terdahulu. Tidaklah ada perubahan dalam ketentuan-ketentuan Allah, dan tidaklah ada penyimpangan dalam ketentuan-ketentuan Allah” (QS Faathir : 43). ”Tidakkah mereka berjalan di muka bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka ...” (QS Faathir : 44).

Sedangkan alasan yang kedua: Kira-kira sepertiga dari Al-Qur’an adalah kisah orang-orang terdahulu (sejarah). Bahkan sebagian besar isi Kitab Perjanjian Lama (Taurat) adalah kisah orang-orang terdahulu (sejarah). Ini menunjukkan pentingnya mengetahui dan mempelajari sejarah.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Mausu'ah Muyassarah Fi Tarikh Islami,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Kitab Mausu'ah Muyassarah Fi Tarikh Islami  (PDF)
Tebal           : 984 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab Maulidul Barzanji

MAULIDUL BARZANJI  karya agung Syaikh Ja’far al Barzanji bin Husein bin Abdul yang sangat popular di masayarakat islam.
Kitab ini merupakan karya monumental beliau yang mengisahkan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW.

Kitab ini memiliki banyak sekali keistimewaan yang salah satunya adalah keindahan syairnya dalam mengisahkan Nabi. Sehingga dalam segi sejarah ditengah maraknya perang salib pada tahun 1138-1193 M kitab ini mampu mempersatukan umat dengan menunjukan kebenaran Nabi melalui syair syair insahnya.

Kandungan/ isi Kitab Barzanji ini memuat riwayat kehidupan Nabi Muhammad SAW: silsilah keturunannya serta kehidupannya semasa kanak-kanak, remaja, dan pemuda. hingga ia diangkat menjadi rasul. Barzanjî juga mengisahkan sifat Nabi SAW serta perjuangannya dalam menyiarkan Islam dan menggambarkan kepribadiannya yang agung untuk diteladani oleh umat manusia.

Kitab Barzanjî ditulis untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan agar umat Islam meneladani kepribadiannya, sebagaimana yang disebutkan dalam al-Quran surah al-Ahzab (33) ayat 21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Pembacaan kitab Barzanji dilaksanakan dalam suasana yang dikondisikan secara khusus, terutama pada hari-hari dan momentum yang dipilih. Misalnya sebagai wirid rutin, dipilihlah malam Senin yang dipercaya sebagai malam hari kelahiran Rasulullah, atau malam Jum'at sebagai hari agung ummat Islam. Demikian pula, pembacaan dilaksanakan secara terus menerus selama bulan Rabi al-Awwal sebagai bulan kelahiran Rasulullah, terutama pada tanggal 1 sampai 12 pada bulan tersebut. Selain itu, kitab maulid dibacakan saat kelahiran bayi, serta segala upacara yang berhubungan dengan siklus kemanusiaan.

Barzanji, merupakan sebuah karya tulis seni sastra yang memuat kehidupan Nabi Muhammad SAW. Karya sastra ini dibaca dalam berbagai upacara keagamaan di dunia Islam, termasuk di Indonesia, sebagai bagian yang menonjol dalam kehidupan beragama tradisional. Dengan membacanya dapat ditingkatkan iman dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan diperoleh banyak manfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Maulidul Barzanji (PDF)
Tebal           : 265 halaman (PDF)

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab Maulid Syaroful Anam

MAULID SYAROFUL ANAM  salah satu kitab yang masyhur di kalangan masyarakat islam yang menceritakan keagungan Nabiyyuna Muhammad SAW.
Pengarang kitab maulid tersebut adalah al-Syaikh al-Imam Syihab al-Din Ahmad bin ‘Ali bin Qasim al-Maliki al-Bukhari al-Andalusi al-Mursi al-Lakhmi yang masyhur dengan al-Hariri.

Menurut Ibn al-Diba’, Maulid Syaraf al-Anam sebenarnya bagian kesembilan kitab al-Hariri yang berisi tentang Nasehat dan Kelembutan (al-Wa‘dh wa al-Raqa’iq). Kitab al-Wa‘dh wa al-Raqa’iq sendiri berjumlah 25 bagian dengan autobiografi al-Hariri. Tidak populernya al-Hariri oleh sebagian ulama menurut Ibn al-Diba’ adalah hal yang aneh dengan besarnya kitab yang telah dikarangnya.

Kasidah Assalam ‘alaik zain al-anbiya’, asyraq al-badr ‘alaina, fi hubbi sayyidina Muhammad dan doa Rasul adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Maulid Syaraf al-Anam ini. Doa  dari bagian akhir Maulid Syaraf al-Anam. Doa ini diawali dengan shadaqah Allah al-‘Adhim wa ballagha rasuluh al-habib al-karim dan diakhiri dengan kasidah ilahi tammim al-na’ma’ ‘alaina, wa waffiqna li syukrika ma baqina.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Maulid Syaroful Anam (PDF)
Tebal            : 33 halaman (PDF)

 

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

Lihat Kitab

Kitab Maw’izhah Al-Mu’minin Min Ihya’ 'Ulumiddin

MAW'IZHAH AL - MU'MININ MIN IHYA' 'ULUMIDDIN (موعظة المؤمنين من إحياء علوم الدين)   karya  Al-‘Allamah Al-Muhaddis Al-Mufassir Syaikh Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi Al-Dimasyqi (1332/1914), seorang ulama terkenal dari Syria.
Di antara kitab yang terkenal, yang menjadi rujukan dan teks pengajian Islam, khususnya dalam bidang adab dan akhlak.
Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Ihya’ ‘Ulumiddin karya al-Imam Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali (505H/1111M).

Kitab ini merupakan antara ringkasan kitab Ihya’ ‘Ulumiddin yang terbaik. Kandungannya padat dan hampir menyeluruh meliputi aspek-aspek penting yang terdapat dalam kitab asal. Kata Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi dalam pengantar kitab ini; “ pada tahun 1323H saya mulakan usaha untuk meringkas kandungan kitab Ihya’ ‘Ulumiddin itu dalam dua juzuk yang sederhana, menurut susunan asalnya, tanpa merubah judul-judulnya ”.

Kitab ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dunia. Keistimewaan dari kitab ini adalah penulis menyusun karyanya dengan bahasa yang singkat dan jelas serta sesuai dengan urutan naskah yang ada di kitab Ihya ulumuddin.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Maw’izhah Al-Mu’minin Min Ihya’ ‘Ulumiddin (PDF)
Tebal: 487 halaman (PDF)

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab Matan Al - Asymawiyah

MATAN AL - ASYMAWIYAH karya Abul Mawahib Al Tsaniyyah Abdul Bari Asymawi yang lebih dikenal dengan panggilan Imam Al Asymawi.
Kitab ini merupakan karya singkat beliau yang membahas tentang fiqh mazhab Maliki.
Pembahasan fiqh dalam kitab ini fokus kepada bab ibadah badaniyah seperti thoharoh, sholat dan puasa, sedikit berbeda dengan mazhab syafi’i imam Al Asymawi tidak mamasukkan zakat dan haji dalam ibadah badaniyyah.

Kitab Matan Al-Asymawi juga mengawali pembahasannya tentang thaharah (bersuci) seperti macam-macam hadas, macam-macam air wudlu', rukun dan fadhilah wudlu' dan tayyamum kemudian mandi. Pembahasan berikutnya tentang hal-ihwal shalat, seperti syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, hal-hal yang disunnahkan dan dimakruhkan serta hal-hal yang membatalkan shalat, termasuk juga bahasan sujud sahwi.
Selain itu, disinggung pula pembahasan tentang shalat berjamaah, syarat imam-makmum, shalat jumat dan shalat jenazah, di akhir kitab ini membahas bab puasa, rukun-rukunnya, sunnah-sunnahnya, dan hal-hal yang dimakruhkan, termasuk bahasan tentang macam-macam puasa sunnah, seperti puasa Arafah, Rajab, Sya'ban.

Sedangkan masalah zakat dan haji memang sengaja tidak dibahas. Asumsi penulis, mungkin karena kedua rukun Islam tersebut dirasa tidak terlalu berkaitan dengan aktivitas ibadah keseharian. Dibandingkan dengan kajian fiqih madzhab Syafi'i, kitab ini memiliki sedikit perbedaan. Misalnya dalam bab wudlu', Al-Asymawi membagi hal-hal yang membatalkan wudlu' menjadi dua bagian: hadast dan asbab al-hadast. Hadast di sini artinya segala sesuatu yang keluar dari qubul (kemaluan: seperti madzi, wadi dan kencing) dan dubur (anus: berak dan kentut).

Sedangkan asbab al-hadast (jamak dari sabab) diartikan segala sesuatu yang dapat menyebabkan batalnya shalat seperti halnya (hukum) hadast, misalnya  tidur, hilang akal, murtad, ragu dalam hadas, menyentuh kemaluan dengan telapak tangan dan menyentuh kulit wanita atau lelaki bukan mahramnya dengan sengaja dan disertai nafsu.

Terakhir, poin pentingnya adalah unsur kesengajaan (al-qashdu) dan adanya kenikmatan (al-ladzat) karena dorongan hawa nafsu, apabila tidak sengaja dan tidak bernafsu, maka bersentuhan kulit bukan mahram tidak membatalkan wudlu'.
Keistimewaan kitab ini adalah mengandung makna yang luas sehingga banyak kitab yang mensyarahinya untuk menjelaskan makna kitab yang tersirat.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Matan Al -  Asymawiyah ,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Matan Al-Asymawiyah (PDF)
Tebal           : 19 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

 

 

Lihat Kitab

Kitab - Matan Safinatain

MATAN SAFINATAIN karya Syaikh Sayyid Abdullah bin Umar Yahya Al Hamdramy di bidang fiqih syafi’i.
Secara sederhana kitab ini merupakan ringkasan dari dua kitab matan yaitu kitab Safinatus sholah dan kitab Safinatun najah, maka dari itu kitab ini diberi nama Matan Safinatain yang artinya dua kitab safinah.

Kitab ini berisi tentang fan fiqh yang berhubungan dengan ibadah badaniah, seperti sholat, zakat dan ibadah badaniah lainnya.
Tulisannya  singkat dan sederhana sangat cocok bagi para pemula yang ingin belajar tentang syari’at islam.

Semoga bermanfaat.

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Matan Safinatain (PDF)
Tebal           : 25 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab Risalatul Qusyairiah

RISALATUL QUSYAIRIAH kitab karangan Syaikh Abdul Karim Al- qusyairi An-Naisaburi atau dikenal dengan Imam Al- Qusyairiyah,dilahirkan di Ustwa, nisapur (Nisabur/Naisabur) pada tahun 376 H/986 M, dan wafat pada tahun 465 H/1073 M. Wafat dalam usia 87 tahun. Kitab ini menjelaskan ilmu tasawwuf.

Salah satu keistimewaan kitab ini adalah dari segi sejarahnya yakni munculnya kitab bersamaan dengan masa - masa awal munculnya kelompok tarekat. Maka tujuan beliau mengarang kitab ini untuk menjembatani orang - orang agar mampu memahami subtansi ibadah (bukan hanya secara zahir).
Risalah Qusyairiah adalah kitab yang mempertahankan kemurnian tauhid, akidah yang benar, bersandar pada hukum-hukum syariat. Menurut al-Qusyairi, itu syarat mutlak memasuki tasawuf. Maka Kitab Risalah Qusyairiah  menepis anggapan sebagian orang, yang secara buruk menuduh, bahwa tasawuf ajaran yang penuh dengan bid'ah, khurafat dan bahkan syirik.

Imam al-Qusyairi menyatakan, bahwa tasawuf seharusnya bertumpu pada al-Qur'an dan Sunnah, serta memegang teguh akidah dan syariat.
Kitab Risalah Qusyairiah, ini menjadi menarik, karena penguasaan penulisnya pada ilmu-ilmu penunjang, ilmu lahiriah atau rasional: fiqh, ushul fiqh, sejarah, sastra, dan tentu tafsir dan hadis.
Susunan kitab yang ditulis berdasarkan sub pembahasan membuat pembaca lebih mudah dalam membaca dan memahami isi kandungan.
Semoga bermanfaat

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Risalatul Qusyairiah (PDF)
Tebal: 455 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Manaqib Lujainud Dani

MANAQIB LUJAINUD DANI adalah sebuah kitab tipis karangan ulama’ Kurdistan bermarga Al-Barzanji: Syaikh Husein bin Abdul Karim bin Muhammad. “Barzanji” ini bisa juga dieja “barzinji”. Lujain ad-Dani mengisahkan tentang kisah hidup dan momen-momen (jejak) mistik seorang waliyyullah: Abdul Qodir Al-Jilani.

Keistimewaan kitab ini adalah faktor penulisnya. Syaikh Husein bin Abdul Karim bin Muhammad al-Barzanji adalah tokoh yang dikenal berafiliasi dengan tarekat Qadiriyah. Sebuah aliran praktik kesufian mu’tabarah yang bersandar pada pengalaman kesufian syaikh Abdul Qadir al-Jilani. Selain Lujainud Dani, syekh Husein pula memiliki satu karya lain yang justru lebih populer yaitu Iqd al-Jawahir fi Maulid an-Nabiyy al-Azhar yang berisi kisah maulid Nabi Muhammad.
Kitab ini pun teramat populer, dikenal dengan “Maulid al-Barzanji” saja.

Kepopuleran Lujainud Dani ini lahir karena adanya keterpengaruhan tradisi keilmuan tokoh-tokoh awal penyebar Islam di Nusantara dengan tradisi keilmuan Kurdi. Fenomena ngalap berkah ala pesantren, khususnya terkait manaqib syaikh Abdul Qadir al-Jilani ini, juga mirip-mirip dengan tradisi masyarakat Kurdi atau Kurdistan, sekarang bagian dari negara Iraq. Di Kurdi ini pengaruh syaikh Abdul Qadir al-Jilani sangat sentral, hampir tokoh berpengaruh di sana adalah pengamal tarekat Qadiriyyah.

Istilah ngalap berkah sendiri dalam khazanah Arab dikenal dengan tabarruk: mengharapkan hadirnya sebuah keberkahan. Berkah atau barokah ini berarti ziyadatul khair atau mendapatkan ‘nilai plus’ dari sebuah laku kebaikan. Artinya, bisa dipahami bila praktik manaqiban yang dilakukan orang-orang tertentu, ditujukan supaya ada ‘berkah’ yang hadir seiring atau setelah pembacaan kitab manaqib dilakukan.

Dalam konteks tabarruk-an, praktik memperbaca-simakkan manakib Lujainud Dani, dilakukan dengan harapan mendapatkan ‘berkah’ dari walinya Allah. Melalui pengisahan laku hidup syaikh Abdul Qadir al-Jilani, pembaca dan penyimak sama-sama berharap datangnya berkah. Sedemikian alasan masyarakat di pedesaan (pesisir utara) sering melangsungkan ‘tradisi baca-simak manaqib’ ketika sedang mempunyai hajat tertentu. Tentu hajat ini sangat beragam. Mulai dari pekerjaan, perkawinan, sunatan, dan rupa-rupa tergantung pemilik hajat.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Manaqib Lujainud Dani,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.


IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Manaqib Lujainud Dani (PDF)
Tebal: 34 halaman (PDF)


Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Makarimul Akhlaq

MAKARIMUL AKHLAQ adalah kitab yang ditulis oleh  Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin Ubaid Ibnu Abi ad-Dunya ini dikenal sebagai guru sekaligus pendidik yang mempertahankan etika-etika mulia. Sosok kelahiran Baghdad pada 210 H itu hidup pada masa Pemerintahan Dinasti Abbasiyah yang cukup heterogen, utamanya dalam hal ideologi pemikiran.

Kitab ini berisikan tentang hadits hadits Nabi yang membahas tentang akhlak mulia yang merupakan misi diutusnya Nabi dimuka bumi yaitu “Innama Buitstukum Li Utammima Makarim Makarimal Akhlak”. Pembahasan meliputi adab dan sifat sifat Nabi Muhammad SAW, etika dalam berdo'a dan berperilaku, adab keseharian, moral dalam kehidupan sosial dan kehidupan dan pembahasan lainnya.

Kitab Makarim Al Akhlaq, kitab kumpulan hadits tentang akhlaq mulia, yang merupakan salah satu misi utama terutusnya baginda Nabi Besar Muhammad SAW, sebagaimana telah Beliau sampaikan dalam salah satu hadits yang berbunyi "إنما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق" yang artinya "Aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlaq mulia".

ISI KITAB: Kumpulan Hadits Nabi Tentang Akhlaq Mulia

Mushannif:

1. Al Hafidz Al Imam Abu Bakar, Abdullah bin Muhammad bin Ubaid Ibnu Abi Al Dunya.

2. Al Imam Al Thabrani

Dalam lingkungan pesantren kitab ini banyak dibaca para santri kelas menengah, setelah mempelajari kitab kitab akhlak dasar.
Semoga Bermanfaat.

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Makarimul Akhlaq (PDF)
Tebal: 399 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab