Indeks Kitab

Kitab Maulid Syaroful Anam

MAULID SYAROFUL ANAM  salah satu kitab yang masyhur di kalangan masyarakat islam yang menceritakan keagungan Nabiyyuna Muhammad SAW.
Pengarang kitab maulid tersebut adalah al-Syaikh al-Imam Syihab al-Din Ahmad bin ‘Ali bin Qasim al-Maliki al-Bukhari al-Andalusi al-Mursi al-Lakhmi yang masyhur dengan al-Hariri.

Menurut Ibn al-Diba’, Maulid Syaraf al-Anam sebenarnya bagian kesembilan kitab al-Hariri yang berisi tentang Nasehat dan Kelembutan (al-Wa‘dh wa al-Raqa’iq). Kitab al-Wa‘dh wa al-Raqa’iq sendiri berjumlah 25 bagian dengan autobiografi al-Hariri. Tidak populernya al-Hariri oleh sebagian ulama menurut Ibn al-Diba’ adalah hal yang aneh dengan besarnya kitab yang telah dikarangnya.

Kasidah Assalam ‘alaik zain al-anbiya’, asyraq al-badr ‘alaina, fi hubbi sayyidina Muhammad dan doa Rasul adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Maulid Syaraf al-Anam ini. Doa  dari bagian akhir Maulid Syaraf al-Anam. Doa ini diawali dengan shadaqah Allah al-‘Adhim wa ballagha rasuluh al-habib al-karim dan diakhiri dengan kasidah ilahi tammim al-na’ma’ ‘alaina, wa waffiqna li syukrika ma baqina.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Maulid Syaroful Anam (PDF)
Tebal            : 33 halaman (PDF)

 

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

Lihat Kitab

Kitab Maw’izhah Al-Mu’minin Min Ihya’ 'Ulumiddin

MAW'IZHAH AL - MU'MININ MIN IHYA' 'ULUMIDDIN (موعظة المؤمنين من إحياء علوم الدين)   karya  Al-‘Allamah Al-Muhaddis Al-Mufassir Syaikh Muhammad Jamaluddin Al-Qasimi Al-Dimasyqi (1332/1914), seorang ulama terkenal dari Syria.
Di antara kitab yang terkenal, yang menjadi rujukan dan teks pengajian Islam, khususnya dalam bidang adab dan akhlak.
Kitab ini merupakan ringkasan dari kitab Ihya’ ‘Ulumiddin karya al-Imam Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali (505H/1111M).

Kitab ini merupakan antara ringkasan kitab Ihya’ ‘Ulumiddin yang terbaik. Kandungannya padat dan hampir menyeluruh meliputi aspek-aspek penting yang terdapat dalam kitab asal. Kata Syaikh Muhammad Jamaluddin al-Qasimi dalam pengantar kitab ini; “ pada tahun 1323H saya mulakan usaha untuk meringkas kandungan kitab Ihya’ ‘Ulumiddin itu dalam dua juzuk yang sederhana, menurut susunan asalnya, tanpa merubah judul-judulnya ”.

Kitab ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dunia. Keistimewaan dari kitab ini adalah penulis menyusun karyanya dengan bahasa yang singkat dan jelas serta sesuai dengan urutan naskah yang ada di kitab Ihya ulumuddin.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Maw’izhah Al-Mu’minin Min Ihya’ ‘Ulumiddin (PDF)
Tebal: 487 halaman (PDF)

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab Matan Al - Asymawiyah

MATAN AL - ASYMAWIYAH karya Abul Mawahib Al Tsaniyyah Abdul Bari Asymawi yang lebih dikenal dengan panggilan Imam Al Asymawi.
Kitab ini merupakan karya singkat beliau yang membahas tentang fiqh mazhab Maliki.
Pembahasan fiqh dalam kitab ini fokus kepada bab ibadah badaniyah seperti thoharoh, sholat dan puasa, sedikit berbeda dengan mazhab syafi’i imam Al Asymawi tidak mamasukkan zakat dan haji dalam ibadah badaniyyah.

Kitab Matan Al-Asymawi juga mengawali pembahasannya tentang thaharah (bersuci) seperti macam-macam hadas, macam-macam air wudlu', rukun dan fadhilah wudlu' dan tayyamum kemudian mandi. Pembahasan berikutnya tentang hal-ihwal shalat, seperti syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, hal-hal yang disunnahkan dan dimakruhkan serta hal-hal yang membatalkan shalat, termasuk juga bahasan sujud sahwi.
Selain itu, disinggung pula pembahasan tentang shalat berjamaah, syarat imam-makmum, shalat jumat dan shalat jenazah, di akhir kitab ini membahas bab puasa, rukun-rukunnya, sunnah-sunnahnya, dan hal-hal yang dimakruhkan, termasuk bahasan tentang macam-macam puasa sunnah, seperti puasa Arafah, Rajab, Sya'ban.

Sedangkan masalah zakat dan haji memang sengaja tidak dibahas. Asumsi penulis, mungkin karena kedua rukun Islam tersebut dirasa tidak terlalu berkaitan dengan aktivitas ibadah keseharian. Dibandingkan dengan kajian fiqih madzhab Syafi'i, kitab ini memiliki sedikit perbedaan. Misalnya dalam bab wudlu', Al-Asymawi membagi hal-hal yang membatalkan wudlu' menjadi dua bagian: hadast dan asbab al-hadast. Hadast di sini artinya segala sesuatu yang keluar dari qubul (kemaluan: seperti madzi, wadi dan kencing) dan dubur (anus: berak dan kentut).

Sedangkan asbab al-hadast (jamak dari sabab) diartikan segala sesuatu yang dapat menyebabkan batalnya shalat seperti halnya (hukum) hadast, misalnya  tidur, hilang akal, murtad, ragu dalam hadas, menyentuh kemaluan dengan telapak tangan dan menyentuh kulit wanita atau lelaki bukan mahramnya dengan sengaja dan disertai nafsu.

Terakhir, poin pentingnya adalah unsur kesengajaan (al-qashdu) dan adanya kenikmatan (al-ladzat) karena dorongan hawa nafsu, apabila tidak sengaja dan tidak bernafsu, maka bersentuhan kulit bukan mahram tidak membatalkan wudlu'.
Keistimewaan kitab ini adalah mengandung makna yang luas sehingga banyak kitab yang mensyarahinya untuk menjelaskan makna kitab yang tersirat.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Matan Al -  Asymawiyah ,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Matan Al-Asymawiyah (PDF)
Tebal           : 19 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

 

 

 

Lihat Kitab

Kitab - Matan Safinatain

MATAN SAFINATAIN karya Syaikh Sayyid Abdullah bin Umar Yahya Al Hamdramy di bidang fiqih syafi’i.
Secara sederhana kitab ini merupakan ringkasan dari dua kitab matan yaitu kitab Safinatus sholah dan kitab Safinatun najah, maka dari itu kitab ini diberi nama Matan Safinatain yang artinya dua kitab safinah.

Kitab ini berisi tentang fan fiqh yang berhubungan dengan ibadah badaniah, seperti sholat, zakat dan ibadah badaniah lainnya.
Tulisannya  singkat dan sederhana sangat cocok bagi para pemula yang ingin belajar tentang syari’at islam.

Semoga bermanfaat.

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Matan Safinatain (PDF)
Tebal           : 25 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab Risalatul Qusyairiah

RISALATUL QUSYAIRIAH kitab karangan Syaikh Abdul Karim Al- qusyairi An-Naisaburi atau dikenal dengan Imam Al- Qusyairiyah,dilahirkan di Ustwa, nisapur (Nisabur/Naisabur) pada tahun 376 H/986 M, dan wafat pada tahun 465 H/1073 M. Wafat dalam usia 87 tahun. Kitab ini menjelaskan ilmu tasawwuf.

Salah satu keistimewaan kitab ini adalah dari segi sejarahnya yakni munculnya kitab bersamaan dengan masa - masa awal munculnya kelompok tarekat. Maka tujuan beliau mengarang kitab ini untuk menjembatani orang - orang agar mampu memahami subtansi ibadah (bukan hanya secara zahir).
Risalah Qusyairiah adalah kitab yang mempertahankan kemurnian tauhid, akidah yang benar, bersandar pada hukum-hukum syariat. Menurut al-Qusyairi, itu syarat mutlak memasuki tasawuf. Maka Kitab Risalah Qusyairiah  menepis anggapan sebagian orang, yang secara buruk menuduh, bahwa tasawuf ajaran yang penuh dengan bid'ah, khurafat dan bahkan syirik.

Imam al-Qusyairi menyatakan, bahwa tasawuf seharusnya bertumpu pada al-Qur'an dan Sunnah, serta memegang teguh akidah dan syariat.
Kitab Risalah Qusyairiah, ini menjadi menarik, karena penguasaan penulisnya pada ilmu-ilmu penunjang, ilmu lahiriah atau rasional: fiqh, ushul fiqh, sejarah, sastra, dan tentu tafsir dan hadis.
Susunan kitab yang ditulis berdasarkan sub pembahasan membuat pembaca lebih mudah dalam membaca dan memahami isi kandungan.
Semoga bermanfaat

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Risalatul Qusyairiah (PDF)
Tebal: 455 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Manaqib Lujainud Dani

MANAQIB LUJAINUD DANI adalah sebuah kitab tipis karangan ulama’ Kurdistan bermarga Al-Barzanji: Syaikh Husein bin Abdul Karim bin Muhammad. “Barzanji” ini bisa juga dieja “barzinji”. Lujain ad-Dani mengisahkan tentang kisah hidup dan momen-momen (jejak) mistik seorang waliyyullah: Abdul Qodir Al-Jilani.

Keistimewaan kitab ini adalah faktor penulisnya. Syaikh Husein bin Abdul Karim bin Muhammad al-Barzanji adalah tokoh yang dikenal berafiliasi dengan tarekat Qadiriyah. Sebuah aliran praktik kesufian mu’tabarah yang bersandar pada pengalaman kesufian syaikh Abdul Qadir al-Jilani. Selain Lujainud Dani, syekh Husein pula memiliki satu karya lain yang justru lebih populer yaitu Iqd al-Jawahir fi Maulid an-Nabiyy al-Azhar yang berisi kisah maulid Nabi Muhammad.
Kitab ini pun teramat populer, dikenal dengan “Maulid al-Barzanji” saja.

Kepopuleran Lujainud Dani ini lahir karena adanya keterpengaruhan tradisi keilmuan tokoh-tokoh awal penyebar Islam di Nusantara dengan tradisi keilmuan Kurdi. Fenomena ngalap berkah ala pesantren, khususnya terkait manaqib syaikh Abdul Qadir al-Jilani ini, juga mirip-mirip dengan tradisi masyarakat Kurdi atau Kurdistan, sekarang bagian dari negara Iraq. Di Kurdi ini pengaruh syaikh Abdul Qadir al-Jilani sangat sentral, hampir tokoh berpengaruh di sana adalah pengamal tarekat Qadiriyyah.

Istilah ngalap berkah sendiri dalam khazanah Arab dikenal dengan tabarruk: mengharapkan hadirnya sebuah keberkahan. Berkah atau barokah ini berarti ziyadatul khair atau mendapatkan ‘nilai plus’ dari sebuah laku kebaikan. Artinya, bisa dipahami bila praktik manaqiban yang dilakukan orang-orang tertentu, ditujukan supaya ada ‘berkah’ yang hadir seiring atau setelah pembacaan kitab manaqib dilakukan.

Dalam konteks tabarruk-an, praktik memperbaca-simakkan manakib Lujainud Dani, dilakukan dengan harapan mendapatkan ‘berkah’ dari walinya Allah. Melalui pengisahan laku hidup syaikh Abdul Qadir al-Jilani, pembaca dan penyimak sama-sama berharap datangnya berkah. Sedemikian alasan masyarakat di pedesaan (pesisir utara) sering melangsungkan ‘tradisi baca-simak manaqib’ ketika sedang mempunyai hajat tertentu. Tentu hajat ini sangat beragam. Mulai dari pekerjaan, perkawinan, sunatan, dan rupa-rupa tergantung pemilik hajat.

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Manaqib Lujainud Dani,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.


IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Manaqib Lujainud Dani (PDF)
Tebal: 34 halaman (PDF)


Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Makarimul Akhlaq

MAKARIMUL AKHLAQ adalah kitab yang ditulis oleh  Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin Ubaid Ibnu Abi ad-Dunya ini dikenal sebagai guru sekaligus pendidik yang mempertahankan etika-etika mulia. Sosok kelahiran Baghdad pada 210 H itu hidup pada masa Pemerintahan Dinasti Abbasiyah yang cukup heterogen, utamanya dalam hal ideologi pemikiran.

Kitab ini berisikan tentang hadits hadits Nabi yang membahas tentang akhlak mulia yang merupakan misi diutusnya Nabi dimuka bumi yaitu “Innama Buitstukum Li Utammima Makarim Makarimal Akhlak”. Pembahasan meliputi adab dan sifat sifat Nabi Muhammad SAW, etika dalam berdo'a dan berperilaku, adab keseharian, moral dalam kehidupan sosial dan kehidupan dan pembahasan lainnya.

Kitab Makarim Al Akhlaq, kitab kumpulan hadits tentang akhlaq mulia, yang merupakan salah satu misi utama terutusnya baginda Nabi Besar Muhammad SAW, sebagaimana telah Beliau sampaikan dalam salah satu hadits yang berbunyi "إنما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق" yang artinya "Aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlaq mulia".

ISI KITAB: Kumpulan Hadits Nabi Tentang Akhlaq Mulia

Mushannif:

1. Al Hafidz Al Imam Abu Bakar, Abdullah bin Muhammad bin Ubaid Ibnu Abi Al Dunya.

2. Al Imam Al Thabrani

Dalam lingkungan pesantren kitab ini banyak dibaca para santri kelas menengah, setelah mempelajari kitab kitab akhlak dasar.
Semoga Bermanfaat.

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Makarimul Akhlaq (PDF)
Tebal: 399 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab Majmu' Mustamil  Ala Arbai Rasail

MAJMU' MUSTAMIL ALA ARBAI RASAIL merupakan kitab yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Zaini Dahlan. Sesuai dengan namanya, kitab ini merupakan nasihat - nasihat dari Syaikh Zaini Dahlan yang dirangkum dalam 4 pembahasan pokok yaitu:

1. Larangan meninggalkan Sholat

2. Keutamaan Sholat Berjama’ah

3. At Taghib atau motivasi Sholat Isya dan Shubuh Berjama’ah

4. At Taghib atau motivasi Sholat Berjama’ah menurut Ulama’ Salaf

Semoga Allah memberi pemahaman agama kepada kami dan kalian semua, semoga Allah memberikan ilham kepada petunjuk kita dan semoga Allah juga melindungi kita dari kejahatan hawa nafsu kita,bahwa sesungguhnya sholat adalah tiang agama. Barangsiapa yang mendirikannya, maka benar-benar telah mendirikan agama, dan sebaliknya barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka benar-benar telah merobohkan agama. Dan bahwa sesungguhnya musibah terbesar, kejelekan paling jelek dan paling memalukan adalah meremehkan sholat dan menyia-nyiakan sholat Jum’at dan Jama’ah, yang karenanya Allah telah meluhurkan derajat, menghapus dosa-dosa dan menyuruh ibadah dengannya semua ahli bumi dan langit.

Tidaklah seseorang meninggalkan sholat dan kehidupan duniawi melalaikannya dari mendirikan sholat, kecuali ia telah tetap kecelakaannya, besar siksanya, rugi akad perjanjiannya, dan akan lama kesedihan dan penyesalannya.

Maka orang yang meninggalkan sholat akan dimurkai dan kepada selain agama Islam akan mati. Neraka Jahim adalah tempat tinggalnya, Neraka Hawiyah adalah tempat kembali dan menetapnya, ia akan dilaknati di sisi Allah dan ditolak di bumi dan di langit-Nya.

Diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib RA, beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba beriman meninggalkan sholat dan tidak melaksanakannya, kecuali Allah akan menulis di wajahnya; “Orang ini telah keluar dari rahmat Allah dan Saya berlepas tangan darinya”. Dan jika seorang hamba meninggalkan satu fardhu sekali saja, maka namanya akan ditulis di pintu neraka.

Dalam sebuah hadis panjang pada bagian akhir, yang diriwayatkan oleh Umar bin al-Khattab RA dan Abu Hurairah RA dari Nabi Muhammad SAW: “Bahwa malaikat Jibril turun kepada beliau dan berkata: Bacalah ! saya menjawab: apa yang harus saya baca? Jibril berkata:

59. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan, [QS Maryam(19): 59]

Saya bertanya: wahai Jibril, apakah umatku juga akan menyia-nyiakan sholat setelahku? Jibril menjawab: “ya, akan datang diakhir zaman sekelompok manusia dari umatmu yang menyia-nyiakan sholat, mengakhirkan waktu sholat dan memperturutkan hawa nafsunya. Uang dalam pandangan mereka lebih baik dibandingkan sholat mereka.”

Kitab ini sangat direkomendasikan sebagai refernsi bacaan karena merupakan kitab  yang kompatibel dalam meningkatkan amaliyah beribadah bagi seorang muslim.
Semoga Bermanfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Majmu' Mustamil Ala Arbai Rasail (PDF)
Tebal: 48 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

 Kitab Majlisus Saniyyah

MAJLISUS SANIYYAH Kitab karangan Imam Ahmad bin Syaikh Hijazi Al Fasyani.
Sebagaimana kitab matannya, Kitab Majalisus Saniyyah karya Imam Ahmad bin Syaikh Al-Fasyani, seorang Ulama besar yang hidup di abad ke-9 Hijriyah ini adalah syarah (penjelasan) dari kitab Arba’in milik Imam Nawawi.

Kitab Arba’in yang berarti 40 (meskipun sebenarnya ada 42 Hadits dalam kitab ini) merupakan kumpulan Hadits Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam yang membahas seluruh aspek agama, baik dari segi akidah, hukum, mua’amalah maupun akhlak. Naskah kitab disusun dalam bentuk narasi dan ditulis dengan gaya bahasa yang simple dan mudah dipahami.
Kitab ini sangat cocok bagi para santri dan pelajar khususnya bagi yang sudah menyelesaikan kajian kitab Arbain Nawawi.
Semoga Bermanfaat.

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Majlisus Saniyah (PDF)
Tebal: 120 halaman (PDF)

Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab

Kitab - Ma Yutlabu fi Asyuro'

MA YUTLABU FI YAUMI ASYURA’ adalah kitab yang disusun oleh Syaikh Muhammad Amin bin ‘Idrus bin Abdullah bin ‘Umar Ibnu Asy Syaikh Abi Bakar bin Salim.
Kitab ini berisikan pembahasan tentang keutamaan keutamaan yang ada di bulan Asyu’ra.

Secara garis besar kitab ini membahas 10 Keutamaan di bulan Asy Syura’ yang terdiri dari Sholat, Puasa, Silaturahmi, Shodaqoh dan seterusnya. Pembahasan kitab ditulis dalam bentuk narasi dan sedikit sya’ir di permulaan kitab. Isi kitab juga disertai dengan Hadits yang mendukung isi kandungan kitab yang beliau tulis. Dan kitab ini sangat direkomendasikan untuk semua kalangan khususnya yang ingin mengamalkan amaliyah di bulan Asy Syura’.

Diceritakn oleh Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda:
"Allah mewajibkan puasa pada Bani Israil selama satu hari dalam setahun. Hari itu disebut hari 'Asyura tanggal 10 bulan muharam, maka pada hari itu berpuasalah dan senangkanlah keluarga kalian, karena barangsiapa yang membuat keluarganya senang dengan hartanya (membelikan sesuatu yang sekiranya membuat keluarga merasa senang) maka allah akan memperluas rezekinya pada tahun itu. Maka berpuasalah....! Karena pada hari itu;

1. Allah menerima taubatnya Nabi Ãdam

2. Nabi idrīs mendapat derajat yang tinggi

3. Nabi Nuh keluar dari perahu dalam keadaan selamat

4. Nabi ibrahim diselamatkan dari api

5. Kitab Taurat diturunkan pada Nabi Musa

6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara

7. Nabi Ya'qub bisa melihat kembali setelah buta

8. Nabi Ayyub sembuh dari penyakitnya

9. Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan paus

10. Lautan dibelah untuk Bani Israil

11. Nabi Daud diampuni segala dosanya

12. Nabi Sulaiman diangkat menjadi raja

13. Nabi Muhammad, segala dosanya diampuni baik yang lalu atau yang akan datang

14. Hari pertama Allah menciptakan dunia

15. Pertamakali Hujan turun dari langit

16. Pertamakali rahmat allah diturunkan ke bumi.

"Barangsiapa berpuasa di hari Asyura' maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun. Dan itu merupakan puasa yang dilakukan para nabi-nabi Allah."

"Dan baragsiapa menghidupkan malam 'Asyura dengan ibadah maka (pahalanya) seperti ibadahnya seluruh penduduk langit dan bumi."

Wallahu A'lam bis-Shawab...!

 

IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Ma Yutlabu Fi Asyuro (PDF)
Tebal: 10 halaman (PDF)

 

Referensi : Mã Yutlabu Fi Yaumi 'Asuara, karya Syaikh Muhammad Amin ibn Syaikh Abu Bakar bin Salim.
Sumber: Kitab Islam Lengkap

Lihat Kitab