MAJMU' MUSTAMIL ALA ARBAI RASAIL merupakan kitab yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Zaini Dahlan. Sesuai dengan namanya, kitab ini merupakan nasihat - nasihat dari Syaikh Zaini Dahlan yang dirangkum dalam 4 pembahasan pokok yaitu:
1. Larangan meninggalkan Sholat
2. Keutamaan Sholat Berjama’ah
3. At Taghib atau motivasi Sholat Isya dan Shubuh Berjama’ah
4. At Taghib atau motivasi Sholat Berjama’ah menurut Ulama’ Salaf
Semoga Allah memberi pemahaman agama kepada kami dan kalian semua, semoga Allah memberikan ilham kepada petunjuk kita dan semoga Allah juga melindungi kita dari kejahatan hawa nafsu kita,bahwa sesungguhnya sholat adalah tiang agama. Barangsiapa yang mendirikannya, maka benar-benar telah mendirikan agama, dan sebaliknya barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka benar-benar telah merobohkan agama. Dan bahwa sesungguhnya musibah terbesar, kejelekan paling jelek dan paling memalukan adalah meremehkan sholat dan menyia-nyiakan sholat Jum’at dan Jama’ah, yang karenanya Allah telah meluhurkan derajat, menghapus dosa-dosa dan menyuruh ibadah dengannya semua ahli bumi dan langit.
Tidaklah seseorang meninggalkan sholat dan kehidupan duniawi melalaikannya dari mendirikan sholat, kecuali ia telah tetap kecelakaannya, besar siksanya, rugi akad perjanjiannya, dan akan lama kesedihan dan penyesalannya.
Maka orang yang meninggalkan sholat akan dimurkai dan kepada selain agama Islam akan mati. Neraka Jahim adalah tempat tinggalnya, Neraka Hawiyah adalah tempat kembali dan menetapnya, ia akan dilaknati di sisi Allah dan ditolak di bumi dan di langit-Nya.
Diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib RA, beliau berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang hamba beriman meninggalkan sholat dan tidak melaksanakannya, kecuali Allah akan menulis di wajahnya; “Orang ini telah keluar dari rahmat Allah dan Saya berlepas tangan darinya”. Dan jika seorang hamba meninggalkan satu fardhu sekali saja, maka namanya akan ditulis di pintu neraka.
Dalam sebuah hadis panjang pada bagian akhir, yang diriwayatkan oleh Umar bin al-Khattab RA dan Abu Hurairah RA dari Nabi Muhammad SAW: “Bahwa malaikat Jibril turun kepada beliau dan berkata: Bacalah ! saya menjawab: apa yang harus saya baca? Jibril berkata:
59. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan, [QS Maryam(19): 59]
Saya bertanya: wahai Jibril, apakah umatku juga akan menyia-nyiakan sholat setelahku? Jibril menjawab: “ya, akan datang diakhir zaman sekelompok manusia dari umatmu yang menyia-nyiakan sholat, mengakhirkan waktu sholat dan memperturutkan hawa nafsunya. Uang dalam pandangan mereka lebih baik dibandingkan sholat mereka.”
Kitab ini sangat direkomendasikan sebagai refernsi bacaan karena merupakan kitab yang kompatibel dalam meningkatkan amaliyah beribadah bagi seorang muslim.
Semoga Bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Majmu' Mustamil Ala Arbai Rasail (PDF)
Tebal: 48 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMAJLISUS SANIYYAH Kitab karangan Imam Ahmad bin Syaikh Hijazi Al Fasyani.
Sebagaimana kitab matannya, Kitab Majalisus Saniyyah karya Imam Ahmad bin Syaikh Al-Fasyani, seorang Ulama besar yang hidup di abad ke-9 Hijriyah ini adalah syarah (penjelasan) dari kitab Arba’in milik Imam Nawawi.
Kitab Arba’in yang berarti 40 (meskipun sebenarnya ada 42 Hadits dalam kitab ini) merupakan kumpulan Hadits Nabi Shollallahu ‘Alaihi Wasallam yang membahas seluruh aspek agama, baik dari segi akidah, hukum, mua’amalah maupun akhlak. Naskah kitab disusun dalam bentuk narasi dan ditulis dengan gaya bahasa yang simple dan mudah dipahami.
Kitab ini sangat cocok bagi para santri dan pelajar khususnya bagi yang sudah menyelesaikan kajian kitab Arbain Nawawi.
Semoga Bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Majlisus Saniyah (PDF)
Tebal: 120 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabMA YUTLABU FI YAUMI ASYURA’ adalah kitab yang disusun oleh Syaikh Muhammad Amin bin ‘Idrus bin Abdullah bin ‘Umar Ibnu Asy Syaikh Abi Bakar bin Salim.
Kitab ini berisikan pembahasan tentang keutamaan keutamaan yang ada di bulan Asyu’ra.
Secara garis besar kitab ini membahas 10 Keutamaan di bulan Asy Syura’ yang terdiri dari Sholat, Puasa, Silaturahmi, Shodaqoh dan seterusnya. Pembahasan kitab ditulis dalam bentuk narasi dan sedikit sya’ir di permulaan kitab. Isi kitab juga disertai dengan Hadits yang mendukung isi kandungan kitab yang beliau tulis. Dan kitab ini sangat direkomendasikan untuk semua kalangan khususnya yang ingin mengamalkan amaliyah di bulan Asy Syura’.
Diceritakn oleh Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda:
"Allah mewajibkan puasa pada Bani Israil selama satu hari dalam setahun. Hari itu disebut hari 'Asyura tanggal 10 bulan muharam, maka pada hari itu berpuasalah dan senangkanlah keluarga kalian, karena barangsiapa yang membuat keluarganya senang dengan hartanya (membelikan sesuatu yang sekiranya membuat keluarga merasa senang) maka allah akan memperluas rezekinya pada tahun itu. Maka berpuasalah....! Karena pada hari itu;
1. Allah menerima taubatnya Nabi Ãdam
2. Nabi idrīs mendapat derajat yang tinggi
3. Nabi Nuh keluar dari perahu dalam keadaan selamat
4. Nabi ibrahim diselamatkan dari api
5. Kitab Taurat diturunkan pada Nabi Musa
6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara
7. Nabi Ya'qub bisa melihat kembali setelah buta
8. Nabi Ayyub sembuh dari penyakitnya
9. Nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan paus
10. Lautan dibelah untuk Bani Israil
11. Nabi Daud diampuni segala dosanya
12. Nabi Sulaiman diangkat menjadi raja
13. Nabi Muhammad, segala dosanya diampuni baik yang lalu atau yang akan datang
14. Hari pertama Allah menciptakan dunia
15. Pertamakali Hujan turun dari langit
16. Pertamakali rahmat allah diturunkan ke bumi.
"Barangsiapa berpuasa di hari Asyura' maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun. Dan itu merupakan puasa yang dilakukan para nabi-nabi Allah."
"Dan baragsiapa menghidupkan malam 'Asyura dengan ibadah maka (pahalanya) seperti ibadahnya seluruh penduduk langit dan bumi."
Wallahu A'lam bis-Shawab...!
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Ma Yutlabu Fi Asyuro (PDF)
Tebal: 10 halaman (PDF)
Referensi : Mã Yutlabu Fi Yaumi 'Asuara, karya Syaikh Muhammad Amin ibn Syaikh Abu Bakar bin Salim.
Sumber: Kitab Islam Lengkap
LA IKRAHA FIDDIN adalah kitab kontroversial yang merupakan buah pemikiran kritis dari Syaikh Toha Jabir al Alwani dalam menyikapi pandangan beragama.
Sesuai dengan judul kitab arti dari La Ikraha Fiddin yang artinya tiada paksaan dalam beragama. Kitab ini berisikan tentang pendapat beliau yang berupaya memikir ulang serta mengkritik pendapat ulama terdahulu mengenai kaidah yang muncul dari sumber yang sama yaitu Al Qur’an dan Hadits. Beliau mengetahui adanya kitab ini akan menghadirkan kontroversial namun bagi beliau ini merupakan tradisi keilmuan yang tidak boleh disembunyikan meski harus mendatangkan perbedaan pendapat.
Biografi Dr. Taha Jabir Al-Alwani dilahirkan di Iraq 1354 H/1935 M.Dia memperoleh pendidikan dasar dan menengahnya di tanah kelahirannya sendiri, kemudian mendapatkan gelar B.A dari Fakultas Syari‘ah dan Hukum di Universitas al-Azhar Kaior pada tahun 1378 H/1959 M. Di universitas yang sama pula gelar master dan doktoralnya dalam bidang Ushul Fiqih masing masing pada tahun 1968 M & 1973 M. Selepas sarjana al-Awani kembali ke Iraq dan menjadi anggota Letnan pasukan militer di Iraq dan mengajar di Akademi militer Iraq di Baghdad, sekaligus mengajarkan ilmunya di perguruan Tinggi dalam bidang Islamic Studies di mana dia menjadi Guru Besar selama 6 tahun. Selama 10 tahun dia menjadi guru besar dalam bidang fiqih dan Ushul Fiqih di Universitas Muhammad Ibn Sa‘ud di Riyadh Mekkah. Al-Alwani kemudian memutuskan untuk hijrah ke USA pada tahun 1983 M, dia menetap di Northern Virgina selama 23 tahun.
Semua kebajikan meniscayakan adanya kebebasan atau kemerdekaan, karena tidak mungkin seseorang meraih kesalehan dan keikhlasan tanpa adanya kemerdekaan untuk memilih. Manusia bukanlah mesin otomat. Antara stimulus dan respons ada ruang jeda untuk memilih, maka muncullah responsibility. Sebuah pertanggungjawaban atas pilihan bebasnya. Makanya Alquran secara tegas menyatakan la ikraha fiddin.
Tak ada paksaan bagi siapapun dalam beragama, karena keimanan dan pengabdian pada Tuhan berdasarkan paksaan merupakan logika yang paradoksal. Tuhan telah mengirimkan para Rasul-Nya untuk membimbing manusia agar bisa membedakan antara jalan yang benar dan yang salah, namun Tuhan tetap memberikan kemerdekaan pada manusia untuk memilih jalan hidupnya karena dengan kemerdekaan itulah kehidupan menjadi bermakna.
Semoga Bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: La Ikraha Fiddin (PDF)
Tebal: 238 halaman (PDF)
Sumber: Etika ilmiah islam,kitab islam lengkap
Lihat KitabKITABUD DU'A kitab karangan Syaikh Abi Abdur Rahman Muhammad bin Fudloili bin Ghozwani adl Dloby.
Kitab ini merupakan kitab yang memuat sekumpulan Doa -doa dari Al Qur’an dan Hadits.
Kitabud Du’a memiliki Keutamaan yang khusus. Syaikh Abdur Rahman mengatakan di muqoddimah kitab bahwa “Kitab ini (Ad Du’a) memiliki keutamaan khusus, karena didalamnya terkumpul diantara hadits hadits Nabi Agung Muhammad SAW, dan terkumpul pula di dalamnya sesuatu yang dibutuhkan seorang muslim yaitu ‘Adiyyah yang selalu kita butuhkan.
Kitab ini cukup tebal dengan jumlah 486 halaman dan merupakan kitab rekomendasi bagi semua kalangan baik santri, pelajar,maupun guru.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Kitabud Du'a (PDF)
Tebal: 486 halaman (PDF)
sumber: kitab islam lengkap
Lihat KitabKitab Kifayat Al-Atqiya Wa Minhaj Al-Ashfiya, lebih dikenal sebagai al-Atqiya,ditulis oleh Syaikh Abu Bakar.
Dalam buku ini ada dua catatan yang begitu jelas dan terang tentang Manzhumah Hidayat Al-Adzkiya Ila Tariq Al-Auliya. Metode penulisan adalah sebelum menyajikan kelompok nazham tertentu, ia membuat deskripsi dan penjelasan tentang judul, definisi dan batasan yang berkaitan dengan topik. Setelah itu, Nazham dari Hidayat al Adzkiya disebutkan dan penjelasan tentang tujuan penulis Manzhumah.
Selain itu, untuk teks-teks tertentu ia menganalisis tata Bahasa i’rab.
Abu Bakar bin Muhammad Syatha al Dimyathi lahir pada tahun 1266H / 1849M dan meninggal pada tahun 1310H / 1892M.
Dia adalah seorang guru terkenal di Masjidil Haram di Mekah dan salah satu siswa AlAmah, Allamah Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Mufti al-Syafi'iyyah di Mekah alMukarramah di masanya. Dia berasal dari keluarga Syatha, yang terkenal karena beasiswa dan pengabdian. Tetapi dia tidak mengenal ayahnya, karena ketika dia baru berusia tiga bulan, ayahnya, Sayyid Muhammad Zainal Abidin Syatha,meninggal di Rahmatullah.
Pemikiran Abu Bakar Al-Markhum Muhammad Syato’ tentang karakter dalam kitab Kifayatul Atqiya’ Wa Minhaju Asfiya’ adalah taubat, qana’ah, zuhud, tawakal, ikhlas, uzlah, menjaga waktu, menjaga lisan,Kerja keras, Kejujuran, Sabar. Kesemuanya berorientasi pada pembinaan akhlak yang holistik yakni akhlak yang menyeluruh, meliputi akhlak kepada Allah Swt (habl min al Allah), diri sendiri dan orang lain (habl min al-nas). Implementasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam kitab Kifayat Al-Atqiya dengan pendidikan agama Islam.
Kitab ini merupakan karangan kitab yang cukup ringkas namun memuat bahasan yang cukup dalam sama halnya dengan karangan - karangan beliau yang lain.
Semoga Bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Kifayatul Atqiya (PDF)
Tebal: 115 halaman (PDF)
Sumber: kitab islam lengkap
Lihat KitabKIFAYATUL AL- AKHYAR kitab fiqh Mazhab Syafi’i yang banyak dijadikan rujukan oleh ulama di nusantara.
Kitab ini merupakan kitab yang banyak dipelajari di pondok-pondok pesantren yang ada di Indonesia,terutama pondok pesantren yang bercorak Syafi’iyah.
Kitab ini adalah karya Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini yang termasuk ulama Mazhab Syafi’i muta’akhkhirin.
(Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini dilahirkan pada tahun 752 H dan wafat pada tahun 829 H. Di antara gurunya adalah Syarifuddin al-Syarisi, Syihabuddin al-Zuhri,Syarafuddin al-Ghazi, Badruddin ibn Maktum dan lain-lain.)
Kitab Kifayah Al-Akhyar merupakan syarah dari kitab Ghayah alIkhtishar atau disebut juga Matan Ghayah Wa Taqrib karya Al-Qadhi Abu Syuja.
Nama lengkap beliau adalah al-Qadhi Abu Syuja’ Ahmad bin Husain bin Ahmad al- Ashfahani al-‘Ibadani al-Syafi’i. Lahir di Bashrah pada tahun 433 H dan wafat di Madinah pada tahun 593 H. Beliau termasuk ulama yang berumur panjang (meninggal dalam usia 160 tahun).
Istilah-istilah fiqh umum adalah istilah-istilah yang dipergunakan di dalam ilmu fiqh secara umum, di mana istilah-istilah tersebut dipahami dan disepakati oleh hampir seluruh mazhab fiqh. Seperti istilah-istilah fiqhiyyah atau ushuliyyah, contohnya pembagian hukum taklifi, ada yang diistilahkan dengan Fardh, Mandub, Haram, Makruh dan Mubah. Atau seperti pembagian hukum wadh’i yang diistilahkan dengan Rukun, Syarat, mani’, Shahih, Fasid,Batal, Azimah dan Rukhshah. Istilah lainnya seperti Ada’, Qadha’ dan I’adah. Istilah-istilah ini memiliki makna dan pemahaman yang sama di hampir semua.
Kitab ini sengaja beliau tulis dengan ringkas agar umat muslim adapat menekuni fiqh lebih mudah dengan pemahaman yang lebih dalam, hal tersebut sesuai dengan yang beliau sampaikan di pembukaan kitab bahwa “ Ilmu fiqh memiliki martabat yang mulia nan luhur maka dari itu tekunilah ilmu fiqh lebih baik lagi jika mampu menukuninya sepanjang hayat”.
Salah satu keistimewaan kitab ini adalah pemahaman yang sangat detail dalam tulisan yang cukup ringkas sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami isi kandungan kitab.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Kifayatul Akhyar,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Kifayatul Al- Akhyar (PDF)
Tebal: 740 halaman (PDF)
Sumber: kitab islam lengkap
Lihat KitabKIBRITUL AHMAR secara bahasa bisa diartikan dengan belerang merah, namun musonnif kitab menerangkan dalam muqoddimahnya bahwa yang dimaksud dari Kibrit Al Ahmar adalah bahasa kiayasan dari Melebur emas. Kitab ini merupakan fan kitab tasawwuf karangan Imam Asy Sya’rani.
Nama lengkap beliau adalah Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy-Sya’rani Al-Anshari Asy-Syafi’i Asy-Syadzili Al-Mishri.
Abdul Wahab Asy-Sya’rani terkenal dengan panggilan Imam Asy-Sya’rani, yaitu salah seorang sufi terkenal yang diakui sebagai wali quthub pada zamannya yang memperoleh gelar sufistik Imamul Muhaqqiqin wa Zudwatul Arifin (pemuka ahli kebenaran dan teladan orang-orang makrifat). Dia dilahirkan di desa Qalqasandah – Mesir pada tanggal 27 Ramadhan 989 H. / 12 Juli 1493 M. (W 12 Jumadil Awal 973 H/5 Desember 1565).
Nama Asy-Sya’rani adalah panggilan yang diberikan kepadanya yg diambil dari nama sebuah desa tempat tinggalnya di mana dia dibesarkan, yaitu Sya’rah, sebuah desa di wilayah Mesir. Syaikh Asy-Sya’rani sejak kecil sangat cinta akan ilmu dan gemar sekali menuntut ilmu khususnya ilmu-ilmu dunia dan sufistik. Karena kemuliannya, jika dia sedang berjalan banyak orang menghampirinya dan berebut tangan untuk menyalami dan mencium tangannya hanya sekadar untuk memperoleh berkah dari sang wali. Banyak dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menyatakan bertaubat dan akhirnya berbaiat masuk islam dan menjalani amalan sufi yang dibimbing langsung oleh Syaikh Asy-Sya’rani. Demikian pula banyak para penjahat dan pelaku maksiat yang akhirnya sadar dan bertaubat dari perbuatan buruknya setelah mendengar pengajian-pengajian yang disampaikan oleh Syaikh Asy-Sya’rani.
Kitab merupakan nukilan dari kitab Lawaqihul Anwar, di dalam muqoddimah kitab musonnif mengatakan bahwa Kitab Lawqidul Anwar cukup sulit dipahami dan hanya orang tertentu saja yang dapat mengerti sehingg beliau berinisiatif untuk mengarang kitab dengan susunan dan gaya bahasa yang lebih mudah dipahami yang bersumber dari kitab tersebut.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Kibritul Ahmar (PDF)
Tebal: 100 halaman (PDF)
sumber: kumpulan kitab islam
Lihat Kitab
KHULASHOH AT TASHAWWUF AL - GHAZALI merupakan sebuah karangan kitab dalam bidang tashawwuf yang ditulis langsung oleh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ta’us Ath-Thusi as-Syafi’i al-Ghazali.
Kitab Khulasoh ini merupakan ringkasan dari kitab kitab tashwwuf karangan beliau sendiri. Maka isi kandungan dari kitab ini merupakan intisasri dari ilmu tashawwuf karya beliau khususnya pembahasan mengenai ilmu pengetahuan.
Khulashah at-Tashaniif Fi at-Tashawwuf sendiri berarti ringkasan karya-karya dalam bidang tashawwuf. Karya-karya dimaksud adalah kitab-kitab Imam Al-Ghazali sendiri seperti kitab Ihya’ Ulumiddin, Kimiya’as-Sa'ádah, Jawahir al-Quran, Mizan al-Amal, al-Qisthas al-Mustaqim, Mi’raj al-Quds, Minhaj al-Abidin dan sebagainya.
Kitab ini kemudian diberikan kepada muridnya secara munawalah sebagai jawaban atas kegelisahan akademiknya. Untuk kepentingan manfaat yang lebih besar, kitab ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Amien Al-Kurdi asy-Syafie An-Naqasyabandi, pengarang kitab Tanwir al-Qulub (kitab yang memuat trilogi keislaman: Aqidah, Fikih dan Tashawwuf).
Dalam kajian tashawwuf, Al-Ghazali termasuk sederetan tokoh sufi yang memiliki kontribusi dan pengaruh besar dalam studi keislaman, sebagaimana juga Imam Junaid Al-Baghdadi. Dalam aliran Ahlussunnah wal Jamaah, khususnya Nahdlatul Ulama (NU), kedua tokoh ini diakui sebagai marji’ (referen) dan mazhab dalam bidang tashawwuf.
Bahkan, Al-Ghazali disebut-sebut sebagai core of the core ulama sufi, dengan masterpiece kitab Ihya’ Ulum Ad-din. Karenanya, gelar Hujjat Allah disematkan kepada Al-Ghazali, ditambah kepiawaiannya dalam disiplin ilmu-ilmu keislaman lainnya, seperti ilmu usul fikih (kitab masterpiece: al-Mustashfa).
Perlu dicatat, dalam kajian tashawwuf dikenal dua varian tashawwuf: yakni tashawwuf sunni dan tashawuf falsafi. Perbedaan keduanya terletak pada objeknya. Tashawwuf sunni adalah tashawwuf yang lebih menekankan kepada pengamalan moralitas kenabian (prophetic morality) seperti sifat sabar, tawakkal, zuhud dan sebagainya.
Apa yang ditulis Al-Ghazali dalam kitab Khulashah at-Tashaniif Fi at-Tashowwuf esensinya adalah bagian dari ajaran tasawwuf sunni, yakni corak tashawwuf yang lebih berorientasi kepada kesalehan akhlak (kenabian). Tak heran, bila kitab ini menggunakan pendekatan istidlal dalaliyah (penggunaan dalil-dalil otoritatif) sebagai dasar teori, seperti hadis-hais Nabi dan riwayat-riwayat sahabat.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Khulashoh Tasawwuf, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Khulashoh Tasawwuf Al-Ghazali (PDF)
Tebal: 33 halaman (PDF)
Sumber: kitab islam lengkap
Lihat Kitab
KHOZINATUL ASROR kitab yang disusun oleh Syaikh Muhammmad Haqqi an Nazli. Kitab ini merupkan salah satu kitab yang sering dikaji di kalangan pesantren dan madrasah.
Syaikh Muhammad Haqqi an-Nazili bin Ali bin Ibrahim wafat di Mekah pada tahun 1301 H. Diantara karya beliau adalah: al-Futuhatul Makkiyah, Asbabul Quwah fi Adabul Akli was Syurbi, Ahkamul Madzhab fi Athwaril Liha was-Syawarib, Tanbihur Rasul ala Taqshiridz Dzuyul, Thibbul Qur'an, Tafhimul Ikhwan fi Tajwidil Qur'an dan Khazinatul Asrar Jalilatul Adzkar.
Isi kandungan kitab ini adalah kajian tentang keutamaan ayat ayat dan surat surat di dalam Al Qur’an. Kitab ini menjelaskan beberapa keutamaan ayat Al Qur’an dengan menggunakan narasi dan Gaya penulisan kitab ini ditulis dengan naskah dan sya’ir seperti pembahasan surat Al Fatihah beliau menjeleaskan pada bab khasasisul Fatihah dengan syair dengan tujuan agar dapat memahami ilat, khafiyat serta amanat yang terkandung didalamnya.
Alasan ditulisnya kitab ini adalah karena sang penulis, Syaikh Muhammad Haqqi an-Nazili, melihat mayoritas ikhwan meninggalkan membaca Al-Quran. Padahal, Al-Qur'an adalah materi tawasul yang paling utama dan amal yang paling cepat menarik ke dalam surga. Oleh karenanya, kitab ini bukanlah kitab mistik sebagaimana diasumsikan oleh sebagian orang.
Pada bagian akhir, Syaikh Haqqi an-Nazili menulis sebuah bab yang berkaitan dengan tatacara khatam khajakan yang masyhur di kalangan ikhwan.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Khozinatul Asror,yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Khozinatul Asror (PDF)
Tebal: 224 halaman (PDF)
Sumber: kitab islam lengkap
Lihat Kitab