HIKAM IBNU ATHAILLAH ( MATAN ) tentang fan Tasawuf.
Kitab ini merupakan sebuah karya yang disusun oleh ulama yang sangat masyhur dengan derajat ke Waliannya.
Seorang ulama Sufi ahli wira’i dan ahli hukum bernama Syaikh Ahmad bin Athoillah As- Sakandariy.
Kitab cukup mungil hanya memuat sekitar 25 halaman, namun isi kandungan kitab ini sangat tinggi dan penuh dengan makna ajaran tasawuf.
Penulis langsung memberikan gambaran singkat menggunakan bahasa yang sangat padat dan jelas dalam mengungkapkan pesan makna ajaran tasawuf.
Lebih-lebih ungkapan ke-tauhid-an, ke-zuhud-an serta ke-wirai-an penulis yang sangat serat penuh makna. Ungkapan-ungkapannya sangat menarik dan sering dikutip oleh ulama-ulama sufi yang lain.
Syaikh Ibnu Athailah As-Sakandari melalui kitab tasawuf Al-Hikam, memberi peringatan agar seorang mukmin senantiasa memelihara kemampuannya berdzikir.
اِذاَ رَأيْتَ عَبْداً أقاَمهُ اللهُ تعالى بِوُجُودِ الاَورَدِ وَاَدَمَهُ عليهاَ مَعَ طُولَ الامساَدَ فَلاَ تـَسْتحْقِرَنَّ ماَمنَحَهُ مَولاهُ لاَنَّكَ لم تَرَعليهِ سِيماَ العاَرِفِينَ ولاَ بَهْجَةَ المُحِبِّينَ فَلولاَ واَرِدٌ ماكاَنَ وِرْدٌ
"Jika engkau melihat seseorang yang ditetapkan oleh Allah dalam menjaga wiridnya, dan sampai lama tidak juga menerima karunia [keistimewaan] dari Allah (warid), maka jangan engkau rendahkan [remehkan] pemberian Tuhan kepadanya, karena belum terlihat padanya tanda orang arif, atau keindahan orang cinta pada Allah, sebab sekiranya tidak ada warid [karunia Allah], maka tidak mungkin ada wirid."
Penjelasan (Syarah)
Wirid dan warid yang telah diterangkan pada Hikmah 64 disinggung lagi dalam Hikmah 77 ini.
Wirid ialah macam-macamnya ibadah yang dikerjakan oleh hamba, seperti sholat, puasa, dzikir, baca Al-Quran, baca shalawat dan lainnya.
Jadi apabila Anda merendahkan pemberian Allah pada sebagian hamba yang berupa wirid itu berarti Anda kurang tatakrama pada hamba tersebut.
Hamba Allah yang mendapat keistimewaan dari Allah ada dua macam:
1. Muqarrabin.
2. Abror.
Adapun hamba yang muqarrabin yaitu mereka yang telah dibebaskan dari kepentingan nafsunya, dan ia hanya sibuk menunaikan ibadah dan taat kepada Allah, karena merasa sebagai hamba yang mengharapkan keridhoan Allah semata-mata, dan mereka ini juga yang disebut Arifin, Muhibbin.
Adapun orang Abrar yaitu mereka yang masih merasa banyak kepentingan dunia / nafsu keinginannya, dan mereka juga mengerjakan ibadah kepada Allah, mereka masih menginginkan masuk ke Surga dan selamat dari neraka. Dan mereka yang dinamakan orang Zahid dan Abid.
Dan masing-masing mendapat karunia sendiri-sendiri di dalam tingkat derajatnya yang langsung dari Allah Ta'ala.
Sebenarnya seseorang yang mendapat taufik dan hidayah dari Allah, sehingga dia istiqamah dalam menjalankan suatu wirid [taat ibadah], berarti telah mendapat karunia dan rahmat yang besar sekali, sebab ia telah diberi kunci oleh Allah untuk membuka dan menghasilkan karunia yang lain dan kebesaran Allah.
KESIMPULAN:
1. Muqarrabin adalah orang yang sangat dekat dan intim kepada Allah.
2. Arifin adalah orang yang sangat mengenal Allah.
3. Muhibbin adalah orang yang sangat mencintai Allah melebihi cinta pada dirinya sendiri.
4. Abrar adalah orang yang senang dan senantiasa berbuat kebaikan-kebaikan karena Allah.
5. Zahid adalah orang yang sangat berhati-hati pada keserakahan nafsu, syahwat dan rakus pada harta, jabatan dan kesenangan duniawi.
6. Abid adalah orang yang sangat rajin beribadah kepada Allah.
*) Berdasar kitab, Al-Imam Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atha'illah As-Sakandari, Kitab Al-Hikam, Pasal 77.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Matnul Hikam, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Hikam Ibnu Athaillah (PDF)
Tebal : 25 halaman (PDF)
Sumber : Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
HADIST Al ARBA'INA ARBAI’IN kitab fan hadist. Karya Imam ahli sufi Bernama Syaikh Yusuf bin Isma’il an Nabhani.
Seorang ulama yang ahli wirai, ahli ibadah, pemberi fatwa yang lahir di Palestina tepatnya di kota Ijzim (1849-1932 M).
Kitab ini memuat sekitar 1600 hadist, karna terdiri dari 40 bagian yang mana setiap bagiannya terdiri dari 40 hadist.
Kumpulan hadist di dalamnya merupakan hadist-hadist yang tinggi derajatnya dan bersumber dari kitab-kitab hadist mu’tabar.
Seperti kitab Targhib wa Tarhib, Riyadlus Sholihin, Taisirul Wushul dan lain sebagainya.pada setiap hadistnya pasti disebutkan perawi dan asal sanadnya.
Kitab ini cukup tebal, terdiri dari sekitar 370- an halaman.
Di awali dengan bagian pertama berupa 40 hadist Qudsi, bagian kedua tentang hadist Ke Nabian dan tentang ajaran-ajaran serta hukum Islam di bagian selanjutnya,pada bagian akhir penulis menyebutkan 40 hadist dari beberapa Imam besar ahli hadist seperti Imam al Hafidz Al Manduriy dan Imam al Hafidz Ibn Hajar.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Al Arba’ina Arbai’in, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Hadist Al Arba'ina (PDF)
Tebal : 376 halaman (PDF)
Sumber : Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
DASUQI 'ALA UMMIL BAROHIN karya Syaikh Muhammad Al-Dasuqi (1230 H.) atas Syarah Ummul Barahin karya Syaikh Muhammad ibn Yusuf as-Sanusi (w. 895 H.) yang merangkum ajaran aqidah menurut metode Abu Al-Hasan Al-Asy'ari.
Kitab ini merupakan sebuah hasyiyah (penjabaran) matan-nya yakni matan al-Aqidah as-Sanusiyah. Dalam kitab ini Syaikh ad-Dusuqi memberikan catatan atas teks-teks tertentu dalam Syarh Ummul Barahin. Dalam kitab ini dibahas berbagai isu dalam ilmu kalam.
Diuraikan juga argumentasi naqli dan aqli atas beberapa materi,dengan pembahasan yang sistematis dan luas, kitab ini layak dijadikan rujukan utama dalam pembahasan ilmu Tauhid Ahlus Sunnah Wal Jamaah dari kalangan Asyariyah,sebagai kitab Tauhid yang ditulis di masa awal kodifikasi keilmuan, kitab ini tidak disusun berdasarkan bab atau sub bab.
Karena itu untuk mempermudah pembaca menelaah isinya. Kitab ini memuat sekitar 276 halaman yang terdiri dari 16 topik utama, meliputi penejelasan makna puji dan syukur, sesuatu yang penting dilakukan bagi orang berakal, penjelasan hukum syariat dan pembagianya, penjelasan hukum adat, perbedaan rasional dalam hal sebab-sebab adat, pembenaran masalah luka badan sebab gerak atau diam, hukum rasionalitas, penjelasan perkara yang wajib bagi mukallaf secara syara’, perbuatan dholim mustahil bagi Allah SWT, sifat-sifat wajib bagi Allah SWT, dalil-dalil sifat Allah SWT, sifat-sifat wajib bagi Allah SWT, sifat kemanusian yang boleh bagi para Nabi, pembicaraan tentang kalimat Tauhid, dan penjelasan 4 fashl tentang kalimat tauhid serta diawali dengan muqoddimah kitab dan penutup.
Syaikh Muhammad Al-Dasuqi, beliau merupakan seorang tokoh sufi yang sangat terkenal.
Dan beliau juga merupakan pendiri salah satu tarekat sufi bernama thoriqoh Dasuqiyah atau juga dikenal dengan thariqah Burhamiyyah.
Kitab Hasyiah Al-Dasuqi Ala Ummi al-Barahin adalah kitab penjelas atau kitab syarah (syarh) dari kitab ummi al-barahin karangan Imam Sanusi.
Dan kitab dasuki merupakan kitab yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Al-Dasuqi.
Sedikit mengenal biografi Syaikh Muhammad Al-Dasuqi.
Beliau memiliki nama lengkap Ibrahim bin Abdul-Aziz Abul-Majdi atau lebih familiar dikenal dengan nama Ibrahim Ad Dasuqi.
Dan Syaikh Al-Dasuqi merupakan ulama wali qutub ke-4 dan yang terakhir setelah Syaikh Al Badawi, Syaikh Ar Rifai dan Syaikh Abdul Qadir Jailanai.
Beliau juga memiliki beberapa nama julukan, diantaranya adalah Abul Ainain, Syaikhul Islam dan Burhanul Millati Waddin.
Sebagai seorang ulama ternama, beliau meninggalkan banyak sekali kitab kitab kuning dibidang ilmu tauhid, fiqih dan tafsir.Dan yang paling terkenal adalah kitabnya yang berjudul Al Jawahir atau Al Haqaiq.
Syaikh Al Dasuki juga dikenel sebagai seorang tokoh tasawuf yang sangat luas keilmuannya.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Hasyiyah Dasuki Ummul Barohin, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Dasuqi 'Ala Ummil Barohin (PDF)
Tebal : 278 halaman (PDF)
Sumber : Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
AFDHOLUS SHOLAWAT'ALA SAYYDIS SADAT berisi kumpulan dzikir-dzikir sholawat.
Penyusun kitab ini adalah seorang ulama ahli ma’rifat dan tinggi derajatnya bernama Syaikh Yusuf bin Ismail Al- Nabhani. Sesuai dengan judul kitab, dalam kitab ini penulis menjabarkan berbagai macam dzikir sholawat yang diutamakan dari berbagai sumber yang sangat kuat. Selain itu penulis juga memberikan penjelasan tata cara bersholawat yang baik, menjelaskan faidah-faidah dan berbagai manfaatnya serta menyebutkan keistimewaan juga periwayatnya.
Secara garis besar kitab ini terdiri dari 112 halaman memuat sekitar 70 macam sholawat. Mulai dari sholawat yang pendek bacaannya hingga yang panjang bacaannya, di akhir kitab ini penulis menambahkan sholawat ringkas yang sering dibaca oleh ulama yang ahli mahabbah.
Dalam kitab Afdhalus Shalawat ‘ala Sayyidis Sadat, Syaikh Yusuf bin Ismail Al-Nabhani menyebutkan bahwa ada dua bentuk lafal salawat yang dimiliki dan disusun oleh Imam Syafi’i. Lafal salawat pertama adalah sebagai berikut
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ مَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا أَمَرْتَ بِالصَّلاَةِ عَلَيْهِ وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا تُحِبُّ أَنْ يُصَلَّى عَلَيْهِ وَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا تَنْبَغِي الصَّلاَةُ عَلَيْهِ
Allohumma sholli ‘ala muhammadin bi ‘adadi man shola ‘alaihi wa sholli ‘ala muhammadin bi ‘adadin man lam yusholli ‘alaihi wa sholli ‘ala muhammadin kama amarta bis sholati ‘alaihi wa sholli ‘ala muhammadin kama tuhibbu an yusholla ‘alaihi wa sholli ‘ala muhammadin kama tanbaghis sholatu ‘alaihi.
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak jumlah orang yang bershalawat kepadanya, limpahkanlah salawat kepada Nabi Muhammad sebanyak jumlah orang yang tidak bershalawat kepadanya, limpahkanlah salawat kepada Nabi Muhammad sebagaimana Engkau perintahkan untuk bershalawat kepadanya, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad sebagaimana Engkau suka agar dibacakan shalawat atasnya, dan limpahkanlah pula shalawat kepada Nabi Muhammad sebagaimana selayaknya ucapan shalawat atasnya.”
Terkait shalawat ini, disebutkan oleh pensyarah kitab Dala-ilul Khairat, Syaikh Abul Abbas Ibn Mindil menyebutkan dalam kitab Tuhfatul Maqashid bahwa Imam Syafi’i pernah dimimpikan oleh seseorang. Orang itu bertanya kepada Imam Syafi’i, “Apa yang telah diperbuat Allah atas diri Anda?” Imam Syafi’i menjawab, “Allah telah mengampuni diriku.” Orang itu bertanya lagi, “Dengan amal apa?”. Imam Sayfi’i menjawab, “Dengan lima kalimat yang aku pergunakan untuk bershalawat kepada Nabi”. “Seperti apa bentuknya?” Lantas Imam Syafi’i mengucapkan shalawat tersebut di atas.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Afdhalus Shalawat ‘ala Sayyidis Sadat, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Afdholus Sholawat 'Ala Sayydis Sadar (PDF)
Tebal : 115 halaman (PDF)
Sumber : Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabARBA'IN FI USHULUDDIN Karya Imam Fakhr Al-Din Al-Razi, Syaikh Islam Muhammad bin Al-Hussein yang wafat di kota Herat pada tahun 606 H.
Penulis merupakan Ulama` bermadzhab Syafi’i dalam fiqh dan bermadzhab Asy’ari dalam Aqidah. Penulis memulai belajar langsung kepada orang tuanya yang bernama Syaikh Umar yang memiliki laqob Syaikh Dliya`udin dan Khotib ar Roziy. Penulis lahir pada tahun 544 H di kota Rayy.
Kitab ini adalah salah satu karya paling berharga dalam Ilmu Kalam/Teologi, dan itulah sebabnya dia menjadi fokus perhatian para ahli Ilmu karena isi kandungan di dalamnya, meliputi rahasia keilmuan hukmiyah (hukum) dan hikamiyyah (ilmu kerohanian), fakta-fakta pembahasan secara rasional maupun tranmisi serta pembahasan tentang ke Tuhanan.
Secara garis besar materi dalam kitab ini dibagi menjadi 2 bagian besar.
Bagian pertama memuat 26 topik, yakni meliputi pembahasan tentang penciptaan alam semesta, sesuatu yang tidak ada tidak ada apa-apanya, pembuktian pengetahuan Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa itu kekal abadi, Tuhan Yang Maha Esa tidak ada yang membedakan, Tuhan Yang Maha Kuasa atau Pembicara, keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dalam wujud-Nya Yang Maha Tinggi adalah hidup, Tuhan adalah maha Pencipta pengetahuan Dia satu dalam menciptakan tindakan, dalam hal itu tidak diperbolehkan adanya banyak tindakan dan aturan Allah SWT untuk dinalar.
Bagian kedua, berisi 14 bab di mana ia berbicara tentang: Membuktikan esensi individu, realitas jiwa, dalam membuktikan kekosongan, menjelaskan waktu kembali, penjelasan tentang kesempurnaan para Nabi, membuktikan ke Nabian Nabi Muhammad SAW, penjelasan bahwa para malaikat adalah ibu terbaik dari para Nabi, penjelasan karomah para wali, penjelasan ketentuan pahala dan hukuman, penjelasan janji orang fasiq terputus, penjelasan syafaat Nabi Muhammad SAW, penjelasan kepatuhan terhadap bukti lisan apakah itu menguntungkan kepastian atau tidak dalam Imamah?, penjelasan penetapan premis-premis yang dapat dijadikan acuan dalam menetapkan tuntutan rasional, yaitu kesimpulan kitab.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Kitab Arba’in fi Ushuluddin, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Arba'in Fi Ushuluddin (PDF)
Tebal : 696 halaman (PDF)
Sumber : Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabAl MUNTAQO MINAS SUNNAH AL MUSANNADAH (fan Hadits). Kitab ini disusun oleh ulama yang bernama Abdulloh bin Ali bin Jarud Abu Muhammad An Naisaburiy. Seorang Imam Atsar di Kota Makkah. Dalam kitab ini penulis menjabarkan hadist-hadist yang mayoritas dalam tingkatan hasan yang menjelaskan hukum-hukum fiqih. Hanya beberapa hadist saja yang masuk dalam kategori hadist nadzir karna lemahnya periwayatanya. Penulis juga menyebutkan sanad setiap hadist yang didasarkan dari berbagai riwayat yang berasal dari sumber-sumber yang terpercaya.
Secara garis besar kitab ini terdiri dari hadist-hadist yang memuat pokok pembahasan sebagaimana kitab-kitab fiqih, yakni pembahasan tentang ubudiyyah, muamalah, munakahah, adlhiyah, & jihad. Terdiri dari 322 halaman memuat sekitar 1114 hadist dengan 230 bab.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Al Muntaqo Minas Sunan al Musnadah yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab: Al- Muntaqo Minas Sunnah Al Musannadah (PDF)
Tebal: 232 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabBULDANIYYAT berisi pembahasan tentang perjuangan Imam As Sakhawi dalam mencari ilmu Hadits .
Nama lengkapnya adalah Abu al-Khair Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abi Bakr bin Usman asy-Syakhawi al-Qahiri asy-Syafi'i dan lahir sekitar tahun 1427 di Kairo. Kakeknya seorang miskin dan hidup dari berdagang barang tenunan secara kecil-kecilan. Meski serba kekurangan, namun tidak mengurangi semangat sang kakek untuk tetap beribadah kepada Allah SWT.
Sementara ayahnya yang bernama Abdurrahman adalah seorang pedagang kecil tetapi kuat ibadahnya. Dia kerap menghadiri majelis taklim dan punya hubungan luas dengan sejumlah ulama di wilayahnya. Di antara para ulama itu yakni Ibnu Hajar al-Asqalani, ahli hadis yang juga sejarawan terkemuka. Dari kakeknya, ayah dan Ibnu Hajar itulah, As-Shakawi memperoleh bekal ilmu pendidikan. Terutama Ibnu Hajar yang sangat mencintainya, dengan penuh kasih sayang senantiasa menurunkan ilmunya kepada sang murid. Perjuangan beliau dalam mencara kesahihan hadits mengharuskan beliau unutuk mendatangi banyak negara dan daerah agar bisa bertemu dengan para ulama dan menuntut ilmu darinya. Hal tersebut ditulis secara detail dan tercatat sebanyak 80 negara yang beliau kunjungi. Kitab ini merupakan kitab yang luar biasa dan sangat menarik untuk dibaca, selain isi kandungannya yang istimewa, kitab juga ditulis sdengan gaya bahasa yang sederha serta disusun secara sistematis sehingga para santri atau pelajar dapat lebih mudah memahaminya.
Rihlah adalah salah satu tradisi ulama terdahulu dalam menuntut ilmu, hal itu merupakan bagian terpenting dalam tholabul ilmu agar bisa mendapatkan ilmu dari sumber yang sahih, terutama mengenai hadits. Rihlah dilakukukan melakukan perjalan jauh dan berpindah pindah tempat unuk mendatangi guru satu persatu untuk menimba ilmu kepadanya. Hal tersebut banyak dilakukan ulama terdahulu yang diantaranya adalah beliau Syaikh Syamsuddin as Sakhawi. Beliau merupakan ulama yang masyhur kealimannya, terutama dalam bidang ilmu hadits dan sejarah, dalam perjalan beliau menuntut ilmu, Syaikh Al Hafidz As Sakhawi melakukan rihlah dari satu tempat ke tempat yang lain demi menemkan sumber keilmuan yang sahih dan kitab ini merupakan catatan perjalan yang beliau yang ditulis secara lengkap.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Buldaniyyat As- Sakhowi yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Buldaniyyat (PDF)
Tebal : 320 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabFATHUL MAJID JAUHAR TAUHID kitab syarah kalangan ulama nusantara asal Palembang sumatra, beliau adalah Husein bin Umar al falimbani.
Kitab ini merupakan penjelasan dari kitab Jauhar At tauhid karya Syaikh Ibrahim Al Bajuri.
Tauhid adalah inti ajaran dan pokok risalah yang di bawa oleh semua Rasul yang diutus Allah Subhana Wa Ta'ala ke muka bumi ini.
Lurus dan tidaknya kehidupan seorang muslim, mutlak ditentukan oleh tauhidnya, karena tauhid landasan setiap amal dan perbuatannya.
Hanya amal yang dilandasi dengan tauhid sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW , yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di akhirat kelak.
Kitab ini berisikan penjelasan dari 114 bait nadzom dari Jauhar At Tauhid yang membahas tentang aqidah dan ilmu tauhid. Kitab Jauhar At Tauhid merupakan kitab matan ilmu tauhid yang sangat berpngaruh di masyarakt islam namun ditulis dengan bait bait puisi sehingga cukup sulit memahaminya. Maka dari itu ada lebih dari 5 kitab yang mensyarihnya mengingat pentingnya isi kitab.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Kitab Fathul Majid, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Fathul Majid Jauhar Tauhid (PDF)
Tebal : 88 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabKarya Syaikh Muhammad Nawawi Asy-Syafi'i Al-Bantani Al-Jawi. Buku ini merupakan penjelasan dari Kitab Aqidatul Awwam yang merupakan buku panduan dan inti dasar Ilmu Tauhid yang telah diajarkan pada seluruh Pondok Pesantren di Nusantara ini.
Kitab Aqiidatul Awwam merupakan salah satu kitab klasik yang sudah sangat populer di kalangan para santri di pondok-pondok pesantren di Asia Tenggara umummya dan Indonesia khususnya. Karena kitab ini sangat praktis dan mudah dipahami, maka ia sangat cocok sekali dipelajari oleh para pelajar tingkat dasar atau oleh orang yang baru belajar ilmu Tauhid. Kitab ini telah disyarah oleh Syaikh Nawawi dengan judul Nuuruzh Zhalaam, yang kami jadikan pedoman dalam menjelaskan bait-bait dari kitab Aqiidatul Awnam tersebut.
Buku ini sangat penting ditelaah oleh siapa saja yang peduli akan keselamatan dan kelangsungan imannya. Terutama pada masa sekarang yang banyak bermunculan paham-paham dan ajaran-ajaran yang sesat dan menyesatkan dengan kedok agama Islam, yang sebenarnya sangat menyimpang dari aqidah Islam. Bagi mereka yang lemah aqidahnya, tentu sangat mudah sekali tergiur dan terpengaruh oleh paham baru tersebut, sehingga dikuatirkan iman mereka akan tercabut sampai ke akar-akarnya.
Terimakasih telah membaca Kitab Terjemahan Nurud Dholam - Syaikh Nawawi Al-Bantani , di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin
IDENTITAS KITAB |
||||||||||||
|
||||||||||||
JUDUL |
: |
Kitab Terjemahan Nurud Dholam - Syaikh Nawawi Al-Bantani (PDF) |
|
|||||||||
PENULIS |
: |
Syaikh Muhammad Nawawi Asy-Syafi'i Al-Bantani Al-Jawi |
|
|||||||||
PENERJEMAH |
: |
Idrus Alkaaf |
|
|||||||||
PENERBIT |
: |
Mutiara Ilmu |
|
|||||||||
TAHUN |
: |
1441 H / 2020 M |
|
|||||||||
Tebal |
: |
137 halaman (PDF) |
|
|||||||||
|
||||||||||||
Lihat Kitab
MISYAKATUT TANWIR kitab syarah Muktashor Ash Shoghir.
Karya Syaikh Abdullah bin Ahmad bin Abdullah Ba “abbad Al Yamani. Secara garis besar kitab ini disebut juga dengan Rubu’ al ibadat karena fokus pembahasan kitab hanya pada fiqh bab ibadah. Pembahasan meliputi thoharoh (bersuci), sholat, zakat, puasa dan umroh. Kitab ini cukup tebal memuat 499 halaman cetakan Daar al Fatah. Kitab ini memiliki kedudukan yang penting mengingat kitab induknya Mukhtashor Al Shoghir yang merupakn Syarah dari kitab populer Muqoddimah Al Hadramiyyah.
Kitab kuning merupakan istilah untuk kitab - kitab ulama klasik yang sering dikaji pesantren jawa. Istilah itu lahir kerena warna kertas yang dari dulu selalu condong dengan warna kuning, meskipun ada putih tapi tidak banyak. Bentuk kitab kuningpun banyak ragamnya dimulai dari kitab matan, mukhtashor, syarah dan hasyiyah. Kitab matan adalah istilah untuk kitab yang paling singkat pembahasannya, kitab mukhtashor adalah sebuah ringkasan dari kitab besar, kitab syarah adalah penjabaran luas dari kitab matan dan hasyiah adalah catatan pinggir dari kitab syarah. Hasyiah merupakan salah satu ragam kitab yang sering dikaji di pesantren dan diantara hasyiah yang banyak menjadi bacaan adalah kitab Misyakatut Tanwir.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Misyakatut Tanwir, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : Misyakatut Tanwir (PDF)
Tebal : 505 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab