BUSYRA AL-KARIM BI SYARH MASA-IL AL-TA'LIM fiqih dalam mazhab al-Syafi’i.
Kitab ini disusun oleh Syaikh Sa’id bin Muhammad Ba ‘Ali Ba ’Asyan al-Daw’ani al-Hadhrami 1270H, sebagai uraian (syarah) bagi kitab Masa-il al-Ta’lim, yaitu sebuah karya al-‘Allamah Jamaluddin Abdullah bin Abdul Rahman Bafadhal al-Sa’di al-Hadhrami (850-918H). Sebenarnya, Syaikh Sa’id Ba’asyan al-Hadhrami menyusun kitab Busyra al-Karim ini sebagai ringkasan bagi sebuah karya beliau yang lain yang berjudul al-Mawahib al-Saniyyah bi Syarh al-Muqaddimah al-Hadhramiyyah.
Kitab Busyra al-Karim ini lebih terkenal sebagai syarah kitab Masa-il al-Ta’lim berbanding kitab al-Mahawahib al-Saniyyah, karena ia telah dicetak dan diterbitkan untuk bacaan dan rujukan para ulama dan penuntut ilmu.
Berdasarkan kitab Busyra al-Karim yang diterbitkan (cetakan 1 - 2004/1425) oleh Dar al-Minhaj, dicetak dalam satu jilid dengan 718 halaman.
Secara garis besar kitab ini memuat penjelasan tentang fiqih ibadah yang terdiri dari sembilan belas bab dan sekitar 109 pasal.
Di awal kitab penulis menambahkan biografi singkat gurunya dan juga pengarang kitab asal.
Dan di akhir kitab penulis memberikan penutup sebelum bab terakhir yakni tentang bab berkorban.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab BUSYRA AL-KARIM BI SYARH MASA-IL AL-TA'LIM, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : BUSYRA AL-KARIM BI SYARH MASA-IL AL-TA'LIM (PDF)
Tebal : 718 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab
ARBA'UNA HADITSAN MIN ARBA'INA KITABAN Salah satu kitab fan hadist. Penulis kitab ini adalah seorang ulama Nusantara yang mendapat julukan Musnid Al-Dunya (pakar sanad dunia) lantaran penguasaannya terhadap ilmu hadits, baik riwayat ataupun dirayat. Beliau adalah seorang ulama Nusantara berdarah Padang, Sumatra Barat, yang telah menetap lama di Makkah, Arab Saudi, bernama Syaikh Abu al-Faidl Muhammad Yasin bin Isa al- Fadani al-Makki.
Kitab ini adalah ringkasan yang mengumpulkan hadits Nabi dari 40 syekh dan 40 kitab yang berbeda pula.
Maksud 40 syekh adalah mereka para syekh yang dijadikan referensi sanad bagi Syaikh Yasin dari 40 ragam kitab yang dinukilnya.
Menurut Syaikh Yasin, kitab ini disusun tatkala dirinya mendapat kesempatan mengajar kitab al-Arba'in fi Mabani al-Islam wa Qawaid al-Ahkam karangan imam an-Nawawi di Madrasah Dar al-Ulum, Makkah al-Mukarramah. Sejumlah sahabatnya dari para pegiat ilmu hadis lantas meminta syaikh untuk mengumpulkan 40 hadis tentang berbagai persoalan mulai dari akidah hingga muamalat. Namun, permintaan itu tidak serta-merta direalisasikan oleh Syaikh Yasin. Setelah beristikharah lantas beliau merasa yakin untuk menulis sebuah kitab hadis yang terdiri atas 40 hadits saja.
Uniknya, kitab yang rampung ditulis pada 1363 H itu memuat 40 hadis berbeda serta dinukil dari 40 kitab hadits yang beragam pula.
Kemudian lahirnya karya beliau ini dengan judul karya al `Arba’una Haditsan min Arba’ina Kitaban ‘An Arba’ina Syaikhan.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Arba'una Haditsan min Arba'ina Kitaban, yang bisa kami bagikan.
Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : ARBA'UNA HADITSAN MIN ARBA'INA KITABAN (PDF)
Tebal : 88 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabAL-KABA'IR DZAHABI Kitab fan hadits dan aqidah, ditulis oleh seorang ulama di abad ke delapan Hijriyah.
Karya Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz At-Turkumani, Al-Fariqi, Ad-Dimasyiqi, Asy-Syafi'i, lebih populer dengan sebutan Adz Dzahabi.
Al-Kaba'ir adalah termasuk kitab andalannya, yang memberikan terapi bagi permasalahan-permasalahan yang berguna dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Ia mencoba mendekatkan kepada imajinasi seputar perkara-perkara yang sulit dipahami sebagaimana dalam kitab-kitab ilmiyah yang khusus ditulis untuk para ulama dan kaum terpelajar.
Dalam Kitab Al-Kaba'ir ini tergambar bahwa Adz-Dzahabi sangat peduli terhadap berbagai kemaslahatan, pelurusan akidah serta moral manusia.
Disajikan dengan bahasa yang mudah, metode yang jelas dan menawan serta jauh dari hal-hal yang diada-adakan. Karenanya sangat bermanfaat bagi para khatib dan penceramah sekaligus peringatan bagi orang-orang yang lengah dan bingung, Disamping sebagai penghardik bagi orang-orang durhaka dan menyimpang dari kebenaran, juga penuntun bagi orang-orang yang berhasrat melalui jalan Allah demi mendapatkan keridhaan-Nya.
Sesuai dengan judulnya, penulis memberikan rincian seputar kaba'ir (dosa-dosa besar), yang kesemuanya merupakan jenis kemaksiatan yang diberlakukannya hukum hudud di dunia atau ancaman di akhirat. Mengapa ada perbedaan antara dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil? Karena dalam dosa-dosa besar terdapat keterpautan kadar satu dengan lainnya.
Syaikhul Islam lbnu Taimiyah berpatokan bahwa dosa-dosa besar berlaku hukum hudud atasnya, ancaman, laknat, pelepasan diri dan tiadanya keimanan sebagai patokan yang paling relevan.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Al-Kaba'ir Dzahabi, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : AL-KABA'IR DZAHABI (PDF)
Tebal : 102 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabAL-ARBA'UNAL BULDANIYYAH Karya Syaikh Yasin al-Fadani yang mencakup empat puluh hadis dari empat puluh mukhorrij dari Empat puluh kota ini mewakili proses transmisi akan keberlangsungan kajian hadist di Indonesia.
Dalam kitab Al-Arba’un Al-Buldaniyyah ada 11 perawi Indonesia yang berasal dari Indonesia yang di riwayatkan Syaikh Yasin Al-Fadani.
Dalam transmisi periwayatan hadis di Indonesia di kurun akhir abad 19 sampai awal abad 20 kitab ini masih menjaga model periwayatan klasik. Artinya, transmisi kitab-kitab karya Ulama sejak awal periode kebangkitan pengetahuan islam abad ke-13, terus berlangsung hingga sekarang, keberlangsungan transmisi keilmuan dengan menggunakan sanad antara guru dengan muridnya, terus berlangsung sepanjang zaman, dan tradisi seperti ini diteruskan Syaikh Yasin Al-Fadani yang banyak meriwayatkan hadis dari guru-guru yang berasal dari Indonesia.
Dari kitab ini pembaca akan disuguhkan pengalaman yang sangat menarik tentang kegigihan penulis dalam mendapatkan riwayat suatu hadits, hal ini menandakan tidak tanggung-tanggungnya Beliau dalam melakukan rihlah intelektualnya dalam mendapatkan sanad periwayatan suatu hadits dari para guru-gurunya.
Dengan membaca kitab ini pembaca akan mendapati perawi-perawi yang berasal dari empat puluh kota yang tersebar di berbagai negara, dari Arab Saudi, Malaysia, Indonesia, bahkan sampai India. Sehingga kitab ini dinamakan Al `Arbaun al Buldaniyah (empat puluh hadits ke Negaraan).
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Al-Arba'unal Buldaniyyah Syaikh Yasin Al- Fadani (Padang), yang bisa kami bagikan.
Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : AL-ARBA'UNAL BULDANIYYAH (PDF)
Tebal : 78 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat KitabAKARIHUL MA'AD Atau ‘Akazatul Ma’ad fi Syarhi Rotibul Hadad kitab fan Wirid dan Aqidah.
Penulis kitab adalah seorang ulama besar yang bernama Abu Muhammad Al-Qadiri Al-Malibari, asal Malibar, India.
Kitab ini merupakan syarah (penjelas) kitab wirid yang masyhur di berbagai penjuru dunia yairu kitab Ratib al-Haddad. Bahkan sudah diterjemahkan ke berbagai macam Bahasa termasuk Bahasa Indonesia.
Kitab syarah (penjelas) yang cukup lengkap dibanding kitab syarah lainnya. Adapun kitab wirid Ratib al Haddad merupakan kitab wirid yang disusun oleh ulama terkemuka bernama Al-Habib Abdullah Al-Haddad, seorang ulama besar Tarim, lahir pada hari Ahad 5 Shafar tahun 1044 H, dan wafat pada hari Senin 7 Dzulqa’dah tahun 1132 H.
Dalam mukaddimahnya, Abu Muhammad al-Malibari menegaskan bahwa kitab syarah ini bermaksud memberikan legitimasi arti penting Doa dalam kehidupan seorang muslim. Bahwa berdoa atau berdzikir bukan sekedar bentuk kesadaran spiritual seorang hamba dalam memohon kepada Allah Swt. Akan tetapi lebih dari itu, berdoa atau berdzikir juga memiliki dua fadhilah:
* pertama, dzikir adalah ibadah yang paling mulia;
* kedua, dzikir adalah bentuk perhatian Allah kepada hambanya.
Jadi, bisa dikatakan kitab ini sekaligus memberikan ijazah mutlaq (umum) kepada siapapun yang hendak mengamalkan Ratib Al-Haddad. Tidak hanya dalil-dalil hadits terkait setiap bacaan kalimat (doa) dalam ratib, tetapi juga ulasan referensi manuskrip (nuskhat) dari karya-karya sebelumnya, seperti Kitab Adz-Dzakhirat karya Abdullah bin Ahmad Baswedan yang selalu dirujuk dan disebut dalam kitab ini. Selain itu, kitab ini juga dilengkapi sanad (riwayat) ijazah dari muallif (pengarang kitab syarah ini) hingga Al-Habib Abdullah Al-Haddad, pengarang Ratib Al-Haddad.
Ini penting dalam tradisi transmisi atau periwayatan ijazah ratib sebagai ciri khas.
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab Akarihul Ma'ad, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : AKARIHUL MA'AD (PDF)
Tebal : 72 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Lihat Kitab Kitab Al `Arba’una Haditsan Fir Roja' Wal Khouf merupakan kitab fan Hadist yang lebih spesifik menjelaskan tentang Tashawuf, yakni tentang Khouf & Roja` (Ketakutan & Harapan). Kitab ini disusun oleh al Hafidz al Muhdits Syekh Abdulloh at Talidziy. Kitab ini memuat hadits-hadits pilihan yang khusus berkaitan dengan Khouf & Roja` (Ketakutan & Harapan). Penulis mengajak pembaca untuk memahami intisari ajaran tashawuf yakni tentang khouf & roja` langsung dari sumber hukum islam yang kedua yakni kitab Hadist.
Dimana hadist-hadist tersebut disusun rapi oleh penulis yang ia kumpulkan dari kitab-kitab hadist besar yang shohih seperti kitab Shohih Muslim, Sunan Abi Daud, Sunan Tirmidzi dan lain-lain. Selain itu penulis juga menambahkan penjelasan dan tambahan keterangan dari setiap hadistnya, tentunya dilengkapi dengan catatan kaki referensi pengutipan setiap haditsnya.
Secara garis besar kitab ini hanya memuat empat puluh hadist beserta penjelasanya, yang diawali dengan pembukaan dan penutup singkat dari penulis.
Kitab Arba’una Haditsan fi Fadhli Qur`anil Adzim merupakan kitab fan Hadist yang lebih spesifik membahas tentang keutamaan kitab suci Al Qur`an. Kitab ini disusun oleh seorang ulama besar ahli hukum dan ahli Qur`an yang bernama As Sayyid Abdurrohman bin Abdillah Al Husaini at Tarimiy al Hadlromiy. Kitab yang berisi hadist-hadist pilihan membahas tentang keindahan al Qur`an. Kitab ini tidak hanya menuliskan matan dan sanad hadist, melainkan juga menyebutkan penjelasan lafadz dan juga penjelasan maknanya juga dilengkapi dengan catatan kaki sebagai keterangan tambahan serta sanad hadist dari jalur yang lain.
Secara garis besar kitab ini memuat sekitar 133 hadist yang dikelompokkan menjadi 40 bagian. Diawali dengan pembahasan keutamaan al Qur`an dan diakhiri dengan keutamaan surat-surat tertentu dalam al Qur`an. Di bagian awal kitab disebutkan pembukaan kitab, biografi pengarang, cara pengamalan kitab, sanad kitab dan pengantar dari pengarang. Di akhir kitab dilengkapi dengan penutup dan daftar isi.
Kitab Arbauna Haditsan fi Fadhli Al-Quran ini disusun dengan sistematika sederhana sesuai penomoran dari satu hingga empat puluh. Setiap nomor dinukilkan satu atau beberapa hadis yang terkait. Biasanya adalah hadits yang memiliki makna sama namun dengan redaksi yang berbeda. Model ini dibuat untuk memudahkan pembaca mengeksplorasi kandungan makna yang berkenaan dengan suatu keutamaan Al-Quran pada tiap redaksi hadist.
Sisi lain yang menarik dari kitab ini adalah dilengkapi dengan anotasi atau catatan pada mufradat-mufradat yang sulit dan jarang digunakan (gharib) dan satuan kalimat yang rumit dipahami. Dengan begitu pembaca dapat mudah memahami makna suatu hadis tanpa membuka kamus atau kitab pendukung lainnya. Wallahu A’lam
Lihat Kitab Kitab Washiyatu Imam Abu Hanifah merupakan kitab tentang Aqidah.
Kitab ini susunan wasiat Imam Madzhab terkemuka dalam bidang fiqih yaitu al Imam al ‘Alamah Abu Hanifah an Nu’man, yang masyhur dengan nama Imam Abu Hanifah. Kemudian kitab ini di¬-tahqiq wa ta’liq (diedit) oleh Abi Mu’adz Muhammad bin Abdul Hayyi ‘Uwainah. Kitab ini berisikan kumpulan wasiat Imam Abu Hanifah, dalam buku ini dijelaskan ketika beliau dalam keadaan sakit keras, beliau memanggil anak-anaknya, dan para muridnya dan diberikan wasiat yang merupakan isi dari kitab ini.
Secara garis besar kitab ini memuat tentang ajaran aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah. Yang terdiri dari sekitar dua belas pokok bahasan dan beberapa keterangan tambahan, tentunya lengkap dengan tambahan keterangan dalil-dalil al Qur`an dan Hadist. Dalam kitab ini juga ada beberapa penambahan dan pembenahan beberapa teks. Di awal kitab juga ditambahkan tentang biografi al Imam al Alamah Syekh Abu Hanifah. Di samping itu ditambahkan pula teks salinan asli tulisan dari sang Imam. Abu Hanifah dilahirkan pada tahun 80 Hijriah (696 M) dan meninggal di Kufah pada tahun 150 Hijriah (767 M).
*Karya-karya Imam Abu Hanifah
Sebagian ulama yang terkemuka dan banyak memberikan fatwa,
Imam Abu Hanifah meninggalkan banyak ide dan buah fikiran. Sebagian ide
dan buah fikirannya ditulisnya dalam bentuk buku, tetapi kebanyakan
dihimpun oleh murid-muridnya untuk kemudian dibukukan. Kitab-kitab
yang ditulisnya sendiri antara lain:
1. al-Fara’id: yang khusus membicarakan masalah waris dan segala
ketentuannya menurut hukum Islam.
2. asy-Syurut: yang membahas tentang perjanjian.
3. al-Fiqh al-Akbar: yang membahas ilmu kalam atau teologi dan diberi
syarah (penjelasan) oleh Imam Abu Mansur Muhammad al-Maturidi dan
Imam Abu al-Muntaha al-Maula Ahmad bin Muhammad al-Maghnisawi.
Kitab Abu Yazid Al Busthami merupakan kitab fan ilmu Tashawuf. Kitab ini disusun oleh Qosim Muhammad Abbas. Dalam kitab ini penulis mencoba memberikan gambaran rinci tentang seorang tokoh besar sufi islam Syekh Abu Yazid Al Basthomi dengan mengumpulkan karya-karya suf¬i-nya, yang lebih berkonsentrasi dalam wilayah tasawuf yang luas meliputi ungkapan-ungkapan nyeleneh (syathah) yang masyhur dalam dunia sufi Islam pada abad ke 3 Hijriyah.
Abu Yazid al-Busthami memiliki nama lengkap Abu Yazid bin Isa bin Syurusan al-Busthami. Beliau lahir di Bustam, bagian timur laut Persia sekitar tahun 200 H/814 M. Beliau meninggal pada tahun 261 H/875 M yang juga bertempat di Bustam. Dan makamnya masih ada sampai saat ini yang terletak di tengah-tengah kota. Beliau sangatlah dihormati oleh Sultan Mongol, sampai si Sultan membangun kubah yang sangat megah dan indah di atas makamnya.
Sebelum Abu Yazid al-Busthami menjadi sufi, beliau adalah seorang fakih yang bermazhab Hanafi. Lalu kemudian, beliau melanjutkan perjalanan zuhud dengan ajaran tasawufnya untuk mencapai tingkat sufi. Dalam ajaran tasawuf, beliau dipandang sebagai sufi pertama yang melahirkan ajaran al-fana dan al-baqa, yang kemudian berlanjut pada paham ittihad sebagai puncak ajaran tasawufnya.
Dalam buku ini penulis juga menjelaskan kekayaan bahasa dan sastra dalam karya-karya Syekh Abu Yazid Al Basthomiy sehingga penulis mampu mengungkapkan manifestasi makna dari ungkapan-ungkapan sufi.
Lebih lengkapnya, kitab ini memuat hasil penelitian tentang teks-teks sufi klasik karangan syekh Abu Yazid Al Basthomi yang terkenal dengan teori Wahdatul Wujud (penyatuan jiwa dengan tuhan) yang banyak menimbulkan kontraversial. Penulis mencoba mengungkapkan maknanya dengan metode penelitian ilmiah. Kitab ini sangat menarik untuk dikaji, khusunya bagi pecinta ilmu sufi Islam. Secara garis besar kitab ini memuat dua bab utama yaitu bab pertama mengulas tuntas tentang sosok Syekh Abu Yazid Al Basthomi dengan berbagai kontraversinya. Kemudian bab kedua mencoba mengungkap teks-teks nyeleh (syathoh) sufi dari ulama sufi modern dan juga kesimpulan.
Kitab Arba’una Haditsan Min Arba’ina Syeikhon Min ‘Awali Mujizin merupakan kitab fan Hadist.
Kitab ini disusun oleh seorang ulama ahli Hadist yang bernama Al Imam Abi Bakar bin Husain Al Maraghi (W 816 H).
Kitab ini berisikan 40 (Empat puluh) hadist pilihan yang berasal dari empat puluh Ulama ahli hadist yang memiliki derajat ‘aliy (tinggi) sebagai pe-rawi hadist. Penulis mengumpulkan 40 (empat puluh) hadist ini berasal dari salah satu Imam pen-takhrij hadist terkemuka yang bernama al-Hafiz Abul Fadal Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Hajar al-Asqalani al-Misri.
Tempat/Tanggal Lahir: Kairo, Mesir, 773 H / 18 Februari 1372 M.
Wafat: 852 H/ 2 Februari 1449 M (usia 76 tahun).
Madzhab fikih: Syafi'i
Aqidah: Asy'ariyah .
Tidak hanya itu, dalam kitab ini penulis juga menambahkan penjelasan tentang pen-takhrijan hadist, ketinggian derajat pe-rawi hadist dan juga sedikit keterangan tentang ilmu mustholah hadist.
Secara garis besar kitab ini memang sengaja disuguhkan bagi para pelajar yang mendalami ilmu hadist, yang terdiri dari pembukaan, berisi tentang pengantar yang sangat bermanfaat, meliputi proses penyusunan empat puluh hadist, pentingnya ketinggian derajat dalam sanad, proses pengeluaran hadits, serta biografi singkat dari penulis dan Syekh Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolani. Kemudian bagian selanjutnya berupa isi kitab yakni rincian penjelasan empat puluh satu hadist beserta proses transmisinya (isnad) dan juga biografi singkat dari pe-rawi terdekat dari penulis atau gurunya. Dan yang terakhir berupa bagian penutup.