Kitab - Tafrihatul Wildan - Makna Pesantren

Didownload setiap hari mulai pukul 08:00 s/d 15:00 WIB
ID Kitab 172
Pengarang SYAIKH ABDUL QOHIR AL JURJANY ROHIMAHULLOH . Tahun Terbit Masehi/Hijriah 1963 M/1382 H
Penerbit Thoha Putra Qouman Fan/Kategori Bahasa
Download Kitab Tersedia di pukul 08:00 s/d 15:00 WIB Informasi buku tersebut dapat diperoleh di :

TAFRIHATUL WILDAN  adalah syarah dari kitab Awamil al Jurjany karya SYAIKH ABDUL QOHIR AL JURJANY ROHIMAHULLOH .
Kitab ini menjabarkan ilmu dasar dasar ilmu nahwu atau gramatikal arab yang bersumber dari kitab matannya yaitu Awamil.

Secara keseluruhan kitab ini membahas ilmu nahwu pada umumnya dan secara spesifik berfokus pada pembahasan awamil (beberapa amil) berikut tugasnya. Di Muqoddimah kitab secara ringkas musonnif menjelaskan bahwa secar garis besar sebenarnya amil hanya terbagi dua yaitu Awamil al Lafdziyyah dan Awam al Maknawiyyah. Kemudina beliau melanjutkan penjelesannya yang ditulis dengan mencantumkan nadzam dari kitab matan kemudian syarahnya agar mempermudah santri dalam belajar.

Sesungguhnya amil itu ada seratus jumlahnya (amil adalah sesuatu yang mempunyai pekerjaan atau tugas, seperti mengkasrohkan isim, dll)

Dan amil itu di bagi menjadi dua, yaitu:

1. Awamilul Lafzhiyyah yaitu amil-amil yang bisa dibaca, bisa dilihat, dan bisa ditulis. Berjumlah 98 amil.

2. Awamilul ma’nawiyyah yaitu amil-amil yang tidak bisa dibaca, tidak bisa dilihat, dan tidak bisa ditulis. Berjumlah 2 amil.

Adapun awamilul lafzhiyyah dibagi juga menjadi dua, yaitu:

1. Sama’iyyah yaitu amil lafzhiyyah yang rigid (kaku) yang asal katanya berasal dari kalam orang arab yang tidak bisa di tashrif (berubah bentuk). Berjumlah 91 amil

2. Qiyasiyyah yaitu amil lafzhiyyah yang fleksibel (berubah-ubah) yang bisa di tashrif (berubah bentuk). Berjumlah 7 amil.

Awamilul lafzhiyyah yang berjumlah 91 amil dibagi lagi menjadi 3 jenis kalimat (kalimat dalam Bahasa Arab sama dengan kata dalam Bahasa Indonesia), yaitu:

1. Kalimat isim (kata benda), yaitu bentuk kalimat yang mempunyai arti, berdiri sendiri, dan tidak terpengaruh oleh zaman (waktu). Contoh:  زَيْدٌ   (zaid)

2. Kalimat fi’il (kata kerja), yaitu bentuk kalimat yang mempunyai arti, berdiri sendiri, dan terpengaruh oleh tiga zaman (waktu). Contoh: يَقُوْمُ   (dia sedang berdiri).

3. Kalimat huruf (kata sambung, kata keterangan, dan kata tambahan), yaitu bentuk kalimat yang mempunyai arti jika bersaan dengan kalimat yang lainnya, contoh: فِيْ (tidak punya arti),   فِيْ الْفَصْلِ(didalam kelas).

Adapun kalimat fi’il dibagi 3 (tiga), yaitu:

1. Fi’il madli, yaitu fi’il yang menunjukkan zaman madli (waktu lampau), contoh:قَرَاَ   (dia telah membaca).

2. Fi’il mudlori’, yaitu fi’il yang menunjukkan zaman hal (waktu sedang terjadi) atau zaman istiqbal (waktu akan terjadi), contoh: يَقُوْمُ (dia sedang berdiri atau dia akan berdiri).

3. Fi’il tholab, yaitu fi’il yang menunjukkan zaman istiqbal (waktu akan terjadi), menunjukkan perintah mengerjakan (amr), atau menunjukkan perintah meninggalkan (nahi) dan bisa dimasuki nun taukid (menguatkan), contoh: قُمْ (berdirilah!), لاَتَقُمْ  (jangan berdiri!). 

Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab TAFRIHATUL WILDAN, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat.

 

 IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab :  TAFRIHATUL WILDAN   (PDF)
Tebal           :  24 halaman (PDF)

 

Sumber: Kitab Islam Lengkap


Simak Video bermanfaat lainnya di kanal Youtube LADUNI.ID! Subscribe!