Kitab - Nadzam Pancasila
ID Kitab | 187 | ||
---|---|---|---|
Pengarang | Tahun Terbit Masehi/Hijriah | -/- | |
Penerbit | Fan/Kategori | Negara | |
Download Kitab | Tersedia di pukul 08:00 s/d 15:00 WIB | Informasi buku tersebut dapat diperoleh di : |
Musonnif menuliskan naskah kitab secara sistematis, sesuai dengan urutan lima sila Pancasila dimulai sila pertama “ketuhanan yang maha esa” hingga sila kelima “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kitab ini ditulis tanggal 1 Muharam 1406 H atau 5 Oktober 1985 M, beliau menarasikannya dalam bentuk nadzam dengan tulisan arab pegon.
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia tercinta, keberadaannya memiliki peran penting dalam mempersatukan bangsa dan negara. Subtansi pancasila yang terdiri dari lima sila ini mampu mewakili suara hati warga negara meskipun dengan perbedaan suku, budaya bahkan kepercayaan. Dalam islam pancasila tidak sedikitpun bertentangan dengan agama, dasar negara yang didirikan para ulama dan nasionalis terdahulu dianggap sudah sangat adil dan merata.
Mengenai Sila Pertama atau Ketuhanan Yang Maha Esa, penulis kitab menyampaikan dalil Al-Quran berupa surat Al-Ikhlash yang menyatakan bahwa Allah Maha Tunggal dan tidak pernah punya keturunan, tidak ada yang menyerupai-Nya dan umat Islam tidak boleh berbuat syirik dari-Nya.
Untuk Sila ke-Dua atau kemanusiaan yang adil dan beradab, nadzam yang ditulis dalam kitab yang mempunyai ketebalan 8 halaman ini menyampaikan dalil tentang pentingnya saling menyayangi dan saling membantu dalam kebaikan kepada sesama manusia, apalagi kepada sesama umat Islam serta melarang umat untuk saling memusuhi.
Dalam membahas Sila ke-Tiga, kitab yang ditulis di Purwakarta, Jawa Barat itu menerangkan tentang pentingnya sebuah persatuan sebab perpecahan akan mendatangkan bahaya bagi masyarakat Indonesia dan puncaknya adalah negara akan runtuh, sebagaimana ditulis:
Penulis kemudian menyampaikan bahwa orang suka sikut-menyikut orang lain adalah teman iblis sebab iblis menghendaki umat saling bertengkar dan keridlaan Allah Swt bisa diraih dengan berjamaah, sebaliknya dengan pecah belah akan membawa lemah dan hancur.
Selanjutnya dalam membahas Sila ke-Empat, penulis menyampaikan tentang pentingnya mengamalkan ajaran musyawarah dalam berbagai urusan terlebih lagi urusan yang berkenaan dengan kerakyatan. Dengan bermusyawarah umat akan selamat dari salah.
Sila ke-Lima, penulis menyampaikan tentang keadilan sosial apalagi kepada kaum fakir dan miskin, sehingga semuanya akan merasakan subur makmur dan yang terpenting adalah tidak lupa untuk bersyukur. Berikutnya, penulis menegaskan bahwa jika Pancasila diamalkan secara nyata maka Indonesia akan menjadi negara yang makmur sentosa dan jauh dari huru-hara. Dengan dasar Pancasila ini umat Islam Indonesia bisa hidup leluasa dalam melaksanakan dakwah dan ibadah syariat Islam.
Di beberapa bait awal nadzam, penulis kitab mengajak umat Islam untuk taat kepada Allah, Rasulullah dan kepada pemerintah selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, serta tidak boleh membantah Pancasila sebab sudah sesuai dengan Al-Quran dan Hadits. Umat Islam Indonesia sudah semestinya tidak perlu mempermasalahkan Pancasila sebagai Dasar Negara, sebab isi atau substansinya memuat nilai-nilai ajaran Islam. Mengenai hal ini, salah seorang ulama Sunda yang tidak disebutkan namanya menulis sebuah kitab beraksara arab pegon dengan judul; Nadzam Pancasila, Ieu Nadzam Nyarioskeun Dasar Nagara Indonesia Anu Henteu Bertentangan sareng Qur`an Hadits (Kitab Ini Membahas Dasar Negara Indonesia yang tidak bertentangan dengan Al-Quran Hadits).
Baik, itu tadi sekilas resensi dari kitab NADZAM PANCASILA, yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang sudah dibagikan dan sampaikan bisa bermanfaat, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya.
IDENTITAS KITAB:
Judul Kitab : NADZAM PANCASILA (PDF)
Tebal : 9 halaman (PDF)
Sumber: Kitab Islam Lengkap
Simak Video bermanfaat lainnya di kanal Youtube LADUNI.ID! Subscribe!