Kitab Ukazatul Ma'ad Syarah Ratib Haddad

Didownload setiap hari mulai pukul 08:00 s/d 15:00 WIB
ID Kitab329
PengarangAbu Muhammad Al-Qadiri Al-MalibariTahun Terbit Masehi/Hijriah-/-
PenerbitBadriyya Book StallFan/Kategorisyarah
Download Kitab Download Informasi buku tersebut dapat diperoleh di :

Karya karya Abu Muhammad Al-Qadiri Al-Malibari, asal Malibar, India.
Dalam mukaddimahnya, Abu Muhammad al-Malibari menegaskan bahwa kitab syarah ini bermaksud memberikan legitimasi arti penting doa dalam kehidupan seorang muslim. Bahwa berdoa atau berdzikir bukan sekedar bentuk kesadaran spiritual seorang hamba dalam memohon kepada Allah SWT. Akan tetapi lebih dari itu, berdoa atau berdzikir juga memiliki dua fadhilah: pertama, dzikir adalah ibadah yang paling mulia; kedua, dzikir adalah bentuk perhatian Allah kepada hambanya.

Do'a menjadi bekal utama kaum muslim utamanya santri dalam proses komunikasi spiritual. Tak sedikit pesantren yang mewajibkannya sebagai (riyadhah) harian. Misalnya di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo. Ratib Al-Haddad merupakan do'a yang rutin dibaca santri setiap selesai shalat Ashar berjama'ah. Ratib Al-Haddad tidak hanya popular di kalangan santri. Masyarakat muslim di luar pesantren pun menjadikan Ratib Al-Haddad sebagai amalan rutin, khususnya masyarakat Nahdliyin (NU). Terlebih di negeri asalnya, Tarim, Hadramaut, Yaman, di mana pengarang Ratibul Haddad dilahirkan. Beliau adalah Al Habib Abdullah Al Haddad, yang merupakan seorang ulama' besar kota Tarim, lahir pada hari Ahad 5 Shafar tahun 1044 H. dan wafat pada hari Senin 7 Dzulqa’dah tahun 1132 H.

Secara historis, Ratib Al-Haddad ditulis pada tahun 1071 H. Hal ini dilatari oleh kondisi kegelisahan masyarakat terhadap masuknya aliran Syiah Zaidiyah ke Hadramaut. Seperti diketahui, mayoritas masyarakat Hadramaut beraliran Sunni. Untuk melindungi keselamatan akidah mereka dari gencaran akidah aliran Syiah, Al-Habib Abdullah Al-Haddad diminta untuk menuliskan doa-doa ratib ini. Akhirnya, setahun kemudian, tepatnya tanggal 27 Ramadhan tahun 1072 H., ratib ini disebar dan dibaca secara istiqamah di seluruh masjid di beberapa negara seperti Syam dan Yaman, termasuk di Masjid Al-Haramain Saudi Arabia.

Adapun kaifiyah (cara) membaca Ratib Al-Haddad disyaratkan istiqomah sepertihalnya amal kebaikan pada umumnya. Bila ditinggalkan karena udzur (halangan), diganti di waktu lain. Secara khusus, Ratib Al-Haddad dapat dibaca dengan dua cara: bila di luar bulan Ramadhan dibaca setelah shalat ba'diyah Isya'. Sedangkan di dalam bulan Ramadhan di baca sebelum shalat Isya'. Lebih baik lagi bila dibaca secara berjamaah (bersama-sama) sembari menghadap kiblat. Sedangkan imam (pemimpin doa) sebaiknya menghadap ke arah makmum (jamaah). Sebagai imam ia dianjurkan membaca dengan keras, sementara makmun diajurkan untuk lirih (samar).

Kitab Syarah Ukazatul Ma'ad ini merupakan syarah yang cukup lengkap dibanding kitab syarah lainnya. Tidak hanya dalil-dalil hadits terkait setiap bacaan kalimat (doa) dalam ratib, tetapi juga ulasan referensi manuskrip (nuskhat) dari karya-karya sebelumnya, seperti Kitab Adz-Dzakhirat karya Abdullah bin Ahmad Baswedan yang selalu dirujuk dan disebut dalam kitab ini. Selain itu, kitab ini juga dilengkapi sanad (riwayat) ijazah dari muallif (pengarang kitab syarah ini) hingga Al-Habib Abdullah Al-Haddad, pengarang Ratib Al-Haddad. Ini penting dalam tradisi transmisi atau periwayatan ijazah ratib sebagai ciri khas.

Jadi, bisa dikatakan kitab ini sekaligus memberikan ijazah mutlaq (umum) kepada siapapun yang hendak mengamalkan Ratib Al-Haddad.
Terimakasih telah membaca Kitab UKAZATUL MA’AD SYARAH RATIB AL-HADDAD,  di web https://www.laduni.id/kitab, semoga kitab ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin ya rabbal 'aalamiin

IDENTITAS KITAB:

Judul Kitab :   UKAZATUL MA’AD SYARAH RATIB AL-HADDAD
Penulis        :  Abu Muhammad al-Qadiri al-Malibari
Penerbit      :  Badriyya Book Stall
Tebal            : 72 halaman (PDF)


Simak Video bermanfaat lainnya di kanal Youtube LADUNI.ID! Subscribe!