Kitab Hadzihi Mafahimuna Counter Sayyid Muhammad

Didownload setiap hari mulai pukul 08:00 s/d 15:00 WIB
ID Kitab 35
Pengarang Sholeh bin Abdul Azizi bin Muhammad Ali al Syeikh Tahun Terbit Masehi/Hijriah -/-
Penerbit Ar Ri'asah al 'Ammah (Umum) Fan/Kategori aqidah
Download Kitab Tersedia di pukul 08:00 s/d 15:00 WIB Informasi buku tersebut dapat diperoleh di :

  Kitab Hadzihi Mafahimuna merupakan kitab fan aqidah. Kitab ini dikarang oleh Sholeh bin Abdul Azizi bin Muhammad Ali al Syeikh. Kitab ini muncul sebagai bentuk reaksi penolakan pemahaman dari kitab  Mafahim Yajibu An Tushahhah karangan Sayid Alawiy al Maliki.

 Penulis membuat narasi yang sangat lues untuk bisa membuat argument-argument yang menolak pemahaman
yang disampaikan oleh kitab Mafahim Yajibu An Tushahhah (Pemahaman- pemahaman yang Harus Diluruskan) , bahkan dalam kitab ini seakan-akan membandingkan Imam Madzhab besar islam kepada Nabi Muhammad SAW, karena memang penulis kitab ini termasuk golongan salafi wahabi yang memang menolak keras tentang taqlid.

Secara garis besar kitab ini terdiri dari pembukaan, 6 bab pokok dan penutup.

*  Bab pertama membahas argument sanggahan tentang tawasul, dzikir-dzikir dan ziarah kubur.

* Bab kedua sanggahan tentang syirik, bab ketiga sanggahan tentang syafa’at,

* Bab keempat sanggahan tentang takfir (vonis kekafiran),

* Bab kelima sanggahan tentang tabarruk,

* Bab yang keenam menjelaskan akidah penulis bahwa Rasulullah SAW tidak pernah sakit, dan sebelum akhir penulis juga menjelaskan sedikit tentang golongan Asy’ariyah.

Pelurusan Narasi Kitab Hadzihi Mafahimuna

Narasi yang memerosokkan dan cenderung menuduh Imam Syafii sebagai pembuat bid’ah dalam kitab Hadzihi Mafahimuna seharusnya jangan sampai didiamkan.Berapa puluh juta bahkan ratusan juta Muslim yang akan merasakan Imbasnya. Karena Imam Syafii banyak menjadi rujukan dalam ilmu hukum fikih yang menjadi concern beliau.

Madzhab Imam Syafii adalah Madzhab besar, yangmana jika dihadapkan dengan Rasulullah SAW sangat tidak pantas. Karena peran Ulama adalah sebagai penerang dan penjelas dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Bukan dihadapkan dalam kutub berbeda seperti yang dilakukan Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz.

Narasi dalam kitab Hadzihi Mafahimuna dengan mengatakan ‘وجرأ الشفعي وقسم حسنة وسيئة’ seakan menuduh Imam Syafii sebagai biang adanya Bid’ah. Secara bahasa, kata ‘وجرأ’ dapat diterjemahkan dengan ‘pebuatan lancang’ yang dilakukan Imam Syafii. Kiranya narasi kitab Hadzihi Mafahimuna sudah dijawab oleh Sayyid Alawi al-Maliki al-Hasani dalam kitab Mafahim Yajibu an-Tushahah.

Bahwa tidak semua yang tidak dilakukan Nabi SAW adalah Bid’ah dan sesat serta sepaket dengan Neraka. Kisah Umar bin Khattab menertibkan dan mengumpulkan Sahabat Tarawih dibelakang Sahabat Ubay bin Ka’ab adalah contoh termudah. Dan tidak ada tuduhan kesesatan Umar bin Khattab selain dari golongan syiah Rafidah.


Simak Video bermanfaat lainnya di kanal Youtube LADUNI.ID! Subscribe!