Setiap ada musibah, selalu saja ada yg mengaitkannya dengan azab Allah. Kalau itu semata hanya untuk introspeksi diri, tentu boleh-boleh saja. Tapi celakanya narasi itu justru dipolitisir untuk menyerang pemerintah. Seolah bencana alam itu bukti pemerintah kita ini thogut; seolah pemerintah zalim terhadap umat Islam, bahkan menganggap korban sebagai pelaku maksiat.
Padahal mencium tangan merupakan sebuah bentuk penghormatan dan ketakdhiman terhadap orang yang mulia baik dari segi ilmu, umur dan lainnya. Mencium tangan merupakan salah satu sunah Rasulullah dan para sahabat.
Beriman, Berislam dan Bertaqwa seharusnya berbanding lurus dengan insaniyyah, memanusiakan manusia, berbuat baik pada lingkungan, dan makhluq lainnya, hatta makhluq ghaib.
Pernah kah anda melihat sebuah pemandangan alam, kemudian berdecak kagum akan keindahannya?
Sebab, belum lama ini jurnalis asing dari The Guardian menuliskan tentang pengunjung yang asyik selfie di lokasi bencana tsunamin Banten-Lampung. Salah satu korban yang melihat hal tersebut merasa kecewa atas sikap mereka. Psikolog menilai, ini bisa jadi tanda kurangnya empati seseorang
Sekali lagi mari kita hargai perbedaan dalam bungkai ukhuwah, silaturrahmi dan saling menghormati tetap harus kita utamakan, jabatan politik itu hanya lima tahunan, jangan sampai perbedaan melahirkan malapetaka dan hal negatif lainya.
Diriwayatkan Ibnu Abbas, Rasulullah pernah bersabda mengenai hubungan suami istri yang diperbolehkan syariat Islam. " Engkau boleh dari depan atau belakang, tetapi jangan ke dubur dan saat haid.”
Di sebutkan berkaitan dengan tafsir ayat ini, Ibnu Katsir menyatakan: Kemudian Allah menyebutkan dosa mereka di dunia, yaitu mereka dahulu mengolok-olok hamba-hamba Allah yang beriman dan para wali-Nya.
Dalam Islam, tidak mengenal adanya pembeda-bedaan kasta dan keistimewaan berdasarkan kuantitas jumlah mayoritas dan minoritas. Yang pertama dan utama di dalam Islam adalah persatuan. Dalam konteks keindonesiaan, berarti persatuan seluruh rakyat Indonesia
Saya bukan pengurus NU, tidak punya kartu anggota NU. Tapi saya peduli dengan Ahlussunnah waljama'ah, saya merasa peduli dengan bangsa ini, dan juga Himmah leluhur kita. Saya peduli dengan para Ulama aswaja.