Dalam menumbuhkan sikap sense of curiosity akan melahirkan iqrak (membaca) dengan ta’lim yang dikreasikan dengan motivasi instrik. Membaca itu dikonotasikan sebagai ta’lim (belajar).
Salah satu pesan yang mesti di ingat bahwa maju dan mundurnya sebuah Negara kuncinya ditangan pemuda saat ini sebagaiman di ungkapkan oleh Syekh Khudhairi Beik yang menyebutkan berhasil dan maju sebuah negara, lihatlah bagaimana pemuda sangat ini.
Sebagaimana yang kita saksikan, hingga saat ini salah satu upaya mereka adalah dengan menggunakan senjata “canggih” bernama“4FN,” yaitu food (makanan), fashion (pakaian), fun(hiburan) dan film serta Narkotika.
Ekses teknologi canggih dan internetisasi ibarat dua mata pisau, salah dalam mempergunakan dan mengakseskannya berujung fatal serta menjadi malapetaka dan momok yang menakutkan demi kelangsungan negeri ini.
Pertumbuhan dan perkembangan agama Islam itu sendiri karena banyaknya peran aktif pemuda berkualitas didalamnya sebagai kader khalifatul ardhi (pemimpin dunia) dimuka bumi ini dalam memperjuang dinul islam yang telah dicetuskan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad yang lalu.
Perjuangan generasi muda sekarang tentu saja lebih besar tantangan dan rintangannya dibandingkan pendahulu, pemuda saat ini mereka bukanlah berjuang dengan letusan senjata dan mengerahkan tenaga seperti pejuang dahulu. Namun perjuangan mereka saat ini dengan mengerahkan segenap pemikiran dan kecerdasaan mental dan spiritual.
Kita sangat berharap menuntut mereka untuk terus bergerilya dengan sekuat tenaga dan selektif disegala aspek kehidupan. Ini sangat urgen untuk membendung diri dari berbagai pengaruh nilai-nilai yang negative yang sedang dan akan dilakoni di jagad raya ini.Sosok pemuda itu telah mendapatkan mandat sebagai the leader of tomorrow mereka harus “berjihad” dalam mengisi kemerdekaan ini.
Dalam lintasan sejarah pemuda mempunyai yang tidak sedikit dalam merebut kemerdekaan. Salah satu gerakan pemuda dibawah naungan Budi Utomo yang lahir pada 1908.
ejak tragedi pembakaran bendera HTI yang terjadi pada Apel Hari Santri Nasional di Garut beberapa hari lalu (22 Oktober 2018), kita melihat orang-orang mulai mempamerkan ketauhidan. Padahal sebagaimana kita tahu, Tauhid sebagai sebuah nilai dan ilmu hanya diterapkan dan dipahami oleh segelintir orang hari ini.
Bendera hitam adalah bendera perang, bukan bendera "ummat". Sejak kejadian pembakaran bendera tauhid di Garut beberapa hari lalu