Sekarang saya tampilkan hadis riwayat Tirmidzi yang dikutip Ismail Yusanto. Versi yang saya gunakan terbitan Dar Ib Katsir, Beirut, 2007, di-tahqiq dan diberi anotasi oleh Izzat Ubaid ad-Du´as, juz 6 hal. 292-294.
Sudah 73 tahun Indonesia merdeka, ternyata masih ada "agen asing" di Indonesia yang secara psikologi politik merasa malu, risih, bahkan berdosa mengakui Indonesia sebagai negara dan bangsanya. "Orang" di Indonesia lahir, besar, hidup dan mencari penghidupan di sini tanpa bangsa dan negara..
Hidup tidak terlepas dari stres, kita berharap hidup bebas dari tekanan dan kegelisahan ternyata bukan hanya tertawa, tidur cukup, atau secangkir kopi hangat
Semoga generasi muda Indonesia mampu mentasbihkan diri menjadi sosok pemuda yang mampu berkontribusi dalam mealisasikan nilai-nilai kemerdekaan di segala aspek dan lini kehidupan.
Disini tanpa danya filter dan keimanan yang kuat, pada akhirnya fenomena tersebut akan mempengaruhi karakter dan pola pikir mereka secara keseluruhan serta akan diaktualisasikan dalam kehidupan mereka dalam masyarakat.
Realita saat ini menjawab hal demikian, dikala dalam komunitas masyarakat sedang tren dengan sebuah hal baru, misalnya model pakaian, bergaya, bertingkah laku dan lainnya, maka pemuda pun mengikuti, mempraktekannya dan memakai pakaian itu.
Hal ini dijelaskan secara gambling dalam Al-Quran yang berbunyi: Bacalah dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan. Dia telah menciptakanmanusia darisegumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq:1-5).
Dalam menumbuhkan sikap sense of curiosity akan melahirkan iqrak (membaca) dengan ta’lim yang dikreasikan dengan motivasi instrik. Membaca itu dikonotasikan sebagai ta’lim (belajar).
Salah satu pesan yang mesti di ingat bahwa maju dan mundurnya sebuah Negara kuncinya ditangan pemuda saat ini sebagaiman di ungkapkan oleh Syekh Khudhairi Beik yang menyebutkan berhasil dan maju sebuah negara, lihatlah bagaimana pemuda sangat ini.
Sebagaimana yang kita saksikan, hingga saat ini salah satu upaya mereka adalah dengan menggunakan senjata “canggih” bernama“4FN,” yaitu food (makanan), fashion (pakaian), fun(hiburan) dan film serta Narkotika.