Dengan memaknai shalawat lebih dalam melampaui kata-kata, maka semestinya makna kecintaan yang tertanam dalam shalawat itu mampu kita aplikasikan dalam kehidupan sebagai guide dalam bersikap kepada sesama dan lingkungan.
Ini sesuai sebagaimana di ungkapkan oleh Maxwell dengan perkataannya berbunyi, “The best leaders are humble enough to realize their victories depend upon their people”, (Para pemimpin yang terbaik cukup rendah hati untuk menyadari bahwa kemenangan-kemenangan mereka bergantung pada orang-orang yang dipimpinnya). ***Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Penggiat Literasi Asal Aceh
Kehadiran sosok pemimpin harus mampu membawa pengaruh dalam segala sendi dan lini kehidupan. pengaruh yang pemimpin ibarat air kehidupan bagi mereka yang dipimpinnya. Efektifitas positif yang kuat ini lahir dari integritas. Keberadaan khalifah (pemimpin) yang berintegritas akan sangat kuat pengaruhnya pemerintahan yang dipimpinnya.
Seribu Pengasuh Pesantren akan berkumpul di Purwakarta dalam rangka Halaqah Nasional Pengasuh Pesantren. Kegiatan ini diinisiasi oleh Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)
Penjelelasan di dalam ayat diatas, sangat jelas di ungkapakan bahwa ketaatan seseoarang kepada pemimpin pada urutan ketiga setelah ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya.
Fenomena dan realita saat ini kita melihatnya mereka pelajar baik santri atau lainnya sukses dan keberhasilan didunia pendidikan karena memuliakan tiga unsur tersebut. Hal ini telah banyak dikupas dalam banyak literatur klasik (kitab kuning) yang mengatakan bahwa orang-orang yang telah berhasil mereka ketika menuntut ilmu sangat menghormati tiga hal tersebut.
Memandang wajah habaib di barisan depan majelis pengajian, bagi Kiyai Hasyim tak ubahnya memandang wajah teduh guru-gurunya dahulu saat di Makkah. Tercatat dalam sejarah, bahwa dari para kalangan ‘Alawiyin Hadrami banyak yang menjadi guru utama beliau.
Ada kebanggaan tersendiri ketika menyebut Nahdlatul Ulama. Guru-guruku adalah orang-orang Nahdliyin. Meskipun mereka tidak masuk dalam struktural kepengurusan NU, tetapi tradisi, tindak tanduk, atau perangainya tersirat nilai-nilai yang disemai oleh NU itu sendiri.
Sepuluh awal Muharram menjadi hari yang memiliki kelebihan dan fadhilah, diantaranya hari Asyura (10 Mujarram). Menariknya dari berbagai ibadah yang dianjurkan dalam hari Asyura terkenal dengan "Bubur Asyura". Sudah menjadi tradisi umat Islam di banyak negri di dunia ini pada hari asyura masyarakat membuat masakan jenis bubur menurut tradisi masing-masing.
Tanpa terasa kini telah berada di bulan Dzul Qo'dah. Salah satu fenomena yang sering menghantui masyarakat adalah adanya bulan yang dianggap kurang baik untuk menikah, termasuk salah satunya adalah bulan Dzul Qo’dah.