Indonesia adalah Negara dengan "sejuta" keragaman yang menyebar di lebih dari 17.000 pulau. Di dalamnya ada lebih dari 1.300 suku bangsa yang berkomunikasi dengan ratusan bahasa dan dialek, ada puluhan agama, ratusan keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sebutan yang berbeda-beda
Dalam pergaulan, ada beberapa kata kunci yang bisa mencairkan ketegangan relasi antar kawan. Dan kata-kata ini merupakan warisan pendidikan orang-orang tua kita dulu untuk mengedepankan sikap respek dalam pergaulan
Kemarin Bapak bercerita, tentang dirinya yang hadir sebagai utusan PCNU Kab. Sukoharjo, untuk hadir di Muktamar NU Cipasung tahun 1994. Bapak hadir mendampingi Ketua PCNU sebagai Bendahara PCNU Sukoharjo
“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam
“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam
“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam
“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam
“Bagaimana mungkin sufi besar yang penuh misteri dan merubah jalan hidup Maulana Rumi ini begitu sepi. Dan tak banyak peziarah. Mengapa pengaruhnya tak sebesar sang murid? Mungkinkah karena dia orang asing?” Pikiran itu melayang-layang di otakku sambil melangkah masuk ke dalam
Sebanyak tujuh sebutan dalam bahasa Arab diberikan untuk ilmu itu, yang mungkin tidak dikenal dalam ilmu lainnya, dan boleh jadi menunjukkan bahwa keberatan terhadap kata kalam yang diperlihatkan oleh para sarjana seperti Imam Mutakallimin terus berlangsung setelah itu.
Radikalisme dalam konteks politik bertolak belakang dengan berpikir radikal dalam filsafat dan sains. Radikalisme adalah ideologi tertutup yang kebenarannya dianggap final sehingga tidak boleh diuji, dikonfirmasi, dievaluasi dan direvisi. Radikalisme tidak berkomitmen terhadap kebenaran