Saya ingat dulu di waktu kecil sering melihat film India yang aktornya ngancam-ngancam Tuhan. Ketika sampai pada adegan di mana aktornya terkena musibah besar dan kesulitan bertubi-tubi, maka si pemeran protagonis berteriak sekuat tenaga, "Tuhan, bila engkau tidak membantuku sekarang, maka aku tidak akan menyembahmu."
Laduni.ID Jakarta - Setelah Pemerintah Indonesia resmi mengumumkan tahun ini tidak memberangkatkan jamaah haji seperti tahun lalu, berbagai reaksi bermunculan.
Laduni.ID Jakarta - Dalam bidang pemerintahan pada masa sekarang ini sudah terpengaruh adanya kemajuan teknologi. Untuk hal-hal tentang pemerintahan, pada masa sekarang ini sudah menggunakan e-government
Laduni.ID Jakarta – Kemajuan teknologi pada telekomunikasi dan teknologi informasi pada akhirnya menjadikan perubahan terhadap tatanan organisasi dan hubungan sosial dan kemasyarakatan.
Laduni.ID Jakarta - penerapan e-planning dan e-budgeting di pemerintah daerah yaitu bertujuan untuk menjaga konsistensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.
Tauhid yakni melihat keragaman sebagai hal yang tunggal. Ketunggalan dalam keragaman. Alam bukan keragaman yang tercerai-berai. Alam adalah keragaman yang terajut dalam bingkai ketunggalan. Ada ketunggalan yang meniscayakan setiap entitas saling terhubung satu dengan yang lainnya, dan kita sebut dengan relasi eksistensial.
Laduni.ID Jakarta - Pilpres 2019 lalu seakan membawa bangsa Indonesia ke ujung kelumpuhan sendi-sendi kehidupan sosialnya. Ancaman disintegrasi menghantui bangsa kita di sepanjang waktu sebelum dan sesudah kontestasi puncak.
Mengembalikan Pancasila sebagai Kesepakatan Luhur (Modus Vivendi) dalam Sistem Hukum di Indonesia
- Acara "الملتقى الفكر" atau Seminar "Internasional Conflict and Democratization Process in The Middle East" (Konflik dan Proses Demokratisasi di Timur Tengah), pada tanggal 30-31 Oktober 2014 di Pondok Pesantren Al-Hikam Depok, abah Hasyim Muzadi mencoba menghadirkan tokoh-tokoh seperti KH. Afifuddin Muhajir (Indonesia), Bashar Samarah (Syiria) dan Hisyam Najjar (Mesir).
Sejarah membuktikan, Nahdlatul Ulama (NU) sejak dulu ikhlash tanpa pamrih mendukung kemerdekaan Palestina tanpa koar-koar dan tanpa menjelek-jelekan negara nya sendiri.