Realitas saat inilah yang mendorong perlu tumbuhnya Ideologisasi Ummah NU.
LADUNI.ID, Jakarta-Pemerintah menerapkan sejumlah jurus kebijakan agar memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, inti dari kebijakan tersebut untuk kita dirumah saja, ironisnya ketika kebijakan itu diberlakukan ternyata perusahaan-perusahaan banyak yang berpuasa sementara, menurut data Kemenaker 13 April 2020 sebanyak 2.8 jt pekerja di PHK dan Pekerja yang dirumahkan.
Seperti kita pahami bahwa dalam masa pandemi ini, ekonomi menjadi kacau balau dan diperkirakan mengalami resesi. Dampak yang dirasakan bukan pada masyarakat, akan tetapi juga pada ekonomi negara
Akibat yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19 tidak hanya korban nyawa tapi juga mengakibatkan laju perekonomian dunia terganggu termasuk Indonesia.
Pandemi Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus corona, menjadi momok yang menakutkan untuk semua orang. Namun, di sisi lain, kita dapat memetik beberapa hikmah yg bisa kita jadikan renungan untk instropeksi diri
banyak data yang ditutupi oleh Pemerintah, dan sekarang ini malah justru dibuka. Ditutupi bukan berarti diam, karena dengan kemampuan negara yang serba terbatas, fasilitas perawatan dan alat uji terus ditingkatkan
Album religius, kerapkali diputar berulang-ulang, bahkan dinyanyikan dengan berbagai penggabungan genre lagu. Para penyanyi pemula dan profesional turut mengcover kembali lagu yang meledak saat mendekati puasa
Sampai hari ini, kita tidak bisa memastikan kapan siklus penyebaran dan dampak pandemic COVID-19 akan benar-benar berakhir.
Aku adalah Covid-19 yang akrab kau sapa sebagai Corona. Aku datang mengejutkanmu tanpa peringatan untuk mengingatkanmu para manusia bahwa kau tidak berdaya
Ada yang balapan liar, ada yang getol belajar, yang lain asyik pacaran sampai lupa jalan pulang, ada pula bersenang-senang dengan rebahannya. Bahkan menjelang adzan subuh pun, masih terdapat kendaraan yang ditunggangi para pemuda melintas di jalan dalam jumlah besar.