INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya di Laduni.id berjudul Keluarga dan Teman Vs Energi Negatif tentang Covid-19 yang terbit pada Selasa (31/3) kemarin.
Ada tulisan yang sekarang lagi banyak di-broadcast dengan mengunakan NAMA saya, saya ingin sampaikan bahwa tulisan itu TIDAK benar dari saya. Mohon di-delete saja. Insya Allah lewat tulisan ini bisa lebih otentik.
Coronavirus Disease (COVID-19) membuat berbagai negara mengalami sakit bukan saja masyarakatnya namun jauh dari itu ekonomi negara yang terkena dampaknya pun mengalami sakit, tidak terlepas Indonesia sebagai satu dari sekian negara yang mengalami jalur pandemi corona.
Indonesia tak habis-habisnya menggosipi makhluk kecil bernama Corona. Mau bagaimana lagi, virus kecil yang baru bermukim selang beberapa bula yang lalu dari akhir September 2019 hingga saat ini
Di antara jalan ikhtiar untuk menolak bencana virus corona yang dapat kita lakukan saat ini adalah empat hal ini.
Desas desusnya pun beredar dimana-dimana dengan cepat, mulai dari masyarakat kota sampai dengan masyakat desa, sekalipun masih ada beberapa orang yang bahkan tidak tahu apapun tentang covid-19 ini
Virus ini menyebabkan penyakit dengan gejala yang berbeda, menyebar, membunuh lebih mudah, dan kadang gejalanya tidak nampak pada sesorang sehingga sulit untuk dikenali
Tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa kelompok tertentu yang secara sengaja menggiring untuk belajar agama di sosial media.
Sebagai pengguna informasi sekaligus penyebar informasi, tentunya kita harus jeli dalam memilah dan memilih informasi mana yang layak untuk kemudian diberitakan kembali kepada orang lain.
"Corona" dalam bahasa Italia berarti "mahkota". Tulisan ini adalah kolom berbagi pengalaman dari Italia, yang ditulis oleh Novia Cici Anggraini, seorang Warga Negara Indonesia yang tinggal di Larino (Campobasso), Molise, Italia. Ia sudah menjalani 11 hari tinggal di rumah karena Covid-19.