Kolom

 

Taliban, Oh Taliban. Kamu Ngapain Sih di KPK

Taliban, Oh Taliban. Kamu Ngapain Sih di KPK

Menilik Kembali Oknum yang Ngaku NU, Tapi Senang Menyudutkan NU

Menilik Kembali Oknum yang Ngaku NU, Tapi Senang Menyudutkan NU

Pentingnya Pertanyaan Lanjutan

Seringkali sesuatu tak bisa diputus baik atau tidaknya secara adil tanpa ada pertanyaan lanjutan untuk memperjelas kasusnya. Misalnya ketika dihadapkan pada kasus berikut:

Mengapa Mereka Menolak Film 'The Santri'..?

Mengapa Mereka Menolak Film 'The Santri'...?

Dikecam Masyarakat, Foto Mirip Jokowi Jadi Cover Majalah Tempo

Dikecam Masyarakat, Foto Mirip Jokowi Jadi Cover Majalah Tempo

NKRI dan Imam Mahdi

iskusi tentang Khilafah jadi problematis dan buntu salah satu sebabnya adalah perbedaan dasar pijakan yang digunakan. Frekuensi dan gelombang peserta diskusi tidak sama. Misalnya khilafah yang mau didiskusikan itu, khilafah dulu, kini atau esok. jika khilafah dulu, maka diskusi harus merujuk kepada dalil, data dan fakta sejarah masa lalu.

Soal Khawarij, Ikutilah Sayyidina Ali

Huru hara di kota Madinah akibat gelombang unjuk rasa kaum Khawarij yang datang dari Bashrah, Kufah dan Mesir bukan aksi people power yang terjadi secara spontan. Aksi ini terstruktur, sistematis dan massif (TSM) tercium oleh Ali bin Abi Thalib tatkala ia melihat para demonstran tadinya akan kembali kota masing-masing setelah dialog dan berdamai dengan Khalifah Utsman

Ambivalensi Media Masa; Pencerahan dan Penipuan

 Teori sosial menjadi teori yang terlupakan setelah berhasil menjadikan agama hadir sebagai suatu obyek yang kokoh. Berikutnya terdapat satu persoalan yang belum menemukan solusi mengenai persoalan prekapitalisme yang muncul bersamaan dengan teknologi sosial telah membelah menjadi bentuk diskriminasi dan spesialisasi serta mendorong kekacauan budaya.

Belajar dari Vietnam, Membuka Diri untuk Maju

Belajar dari Vietnam, Membuka Diri untuk Maju

Kolom Gus Nadir: Mengenang Habibie, Sosok Multitalenta

Jabatan Presiden datang kepada saya secara mendadak. Kurang dari 13 jam setelah sekretaris Presiden menginformasikan kepada saya bahwa Soeharto telah memutuskan untuk mengundurkan diri esok hari… saya tidak punya persiapan yang cukup untuk menduduki jabatan tertinggi ini.