Ibu Kota baru dengan segala responnya telah menjadi narasi populer, baik di tingkat elit maupun di kalangan awam. Narasi optimisme dan pesimisme menjadi dua sayap yang mengepak bergantian, namun justru turut mendorong menuju titik kepastian. Sungguh suatu progresifitas yang patut diapresiasi,
Sebentar lagi jamaah haji datang. Biasanya orang-orang pun berziarah meminta doa mereka. Beberapa dari daftar ziarah yang ada di memori saya adalah orang yang sudah haji beberapa kali. Iri sekali pada mereka, semoga kelak bisa dipermudah juga haji berkali-kali. Amin.
Begitu pertanyaan sejumlah ibu-ibu kepada saya dalam berbagai kesempatan. “Rasanya tidak adil, kalau para lelaki dijanjikan mendapat bidadari di surga, sementara al-Qur’an diam saja soal bidadara untuk kami, kalangan perempuan,” gugat mereka.
- Ketika khalifah pertama Umayyah, Mu’awiyah, berkuasa, beliau mengangkat pejabat sesiapa yang dikehendakinya, tanpa melalui proses seleksi yang ketat sesuai kapasitas pejabat tersebut. Kitab Tarikh at-Thabari melaporkan ketika Sayyidina Hasan meninggalkan Kufah dan kembali ke Madinah sebagai rakyat biasa,
- Setelah mampu menggairahkan diskusi warung kopi, wacana ibu kota baru kembali dilempar ke publik oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, pada 26/08/2019. Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, menurut kajian negara dianggap mampu merepresentasikan gaung tujuan nasional.
Ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib Memindahkan Ibu Kota Negara
Banser Dibubarkan? Yuk... Baca ini Agar Kenal Banser
Setelah membaca sejarah Arab pra Islam sampai pada masa keemasan Islam ada relasi kontradiktif dengan apa yang terjadi hari ini di Indonesia. Arab bergerak dari jahiliyah ke intelektulaitas dengan hadirnya sejumlah Universitas ternama dunia. Tahun 1967 menjadi titik nadir kemerosotan Arab-Islam
Penyelesaian Masalah 'ala Warga NU, Ngopi dan Cangkrukan