Bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan normal dan pada waktu belajar memiliki motivasi berprestasi tinggi (positif) terhadap suatu bidang studi maupun terhadap pendidiknya, sehingga peserta didik tersebut akan meraih hasil belajar yang tinggi pula dalam suatu bidang studi.
Dalam pemkembangan motivasi berprestasi paling sedikit ada empat faktor yang mempengaruhinya, yaitu: Pertama, pembiasaan hidup mandiri sejak dini yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya
Berdasarkan penjelasan diatas jelaslah perbedaan Tgk. Abdul Wahab Seulimeum PUSA (Tgk. Abdul Wahab PUSA) dengan Tgk. H Abdul Wahab Seulimeum (Abu Seulimeum). Abon Seulimeum (Pimpinan Dayah), Waled Husaini (Ulama/Wakil Bupati, Tgk. Muhibussabri, Aba Muksalmina dan lainnya.
Sementara itu hadist tentang anjuran untuk menyegerahkan berbuka. Telah disebutkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah saw bersabda:
Oleh NADIRSYAH HOSEN Keharaman riba telah disepakati oleh para ulama. Namun apakah bunga bank itu termasuk riba?
Menurut Imam Abu Ja'far ibnu Jarir semua kalangan ahli tafsir telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan shiratal mustaqim ialah "jalan yang jelas lagi tidak berbelok-belok (lurus)". Namun ketika bicara secara konkrit apa yg dimaksud, Tafsir at-Thabari kemudian menampilkan sejumlah riwayat berbeda untuk mengurai makna konkrit shiratal mustaqim: 1. Kitabullah (Al-Qur’an)
,Kawasan tersebut memiliki pesona alam yang sangat indah dan menawarkan banyak destinasi wisata. Salah satu wisata di Aceh Besar tersebut adalah air terjun Tahura yang terletak bersampingan dengan rumah pohon atau yang sering disebut Tahura Aceh Besar.
Karakter NU adalah pendidikan pesantren. Oleh karena itulah NU adalah sebagai pewaris obor kenabian. Kenapa demikian?
Pada masa ke khalifahan Abu Bakar hingga Ali bin Abi Thalib. Namun, di balik kekurangan dan kelebihan kepemimpinan para khalifah tersebut, sebagai umat Islam patut mengambil pelajaran dari masing-masing perjalanan kepemimpinan beliau
Betapa sering kita membaca al-Qur’an bahkan menyelami maknanya tanpa berhasil meraih keindahan permata dan mutiara al-Qur’an. Itah sebabnya Imam al-Ghazali memulai kitabnya dengan menulis pengantar seperti ini: