Ramadhan kali ini tercoreng oleh aksi kerusuhan dan kekerasan massa yang memicu jatuhnya korban jiwa. Spiritualitas Ramadhan sebagai bulan penuh berkah dan ampunan Tuhan yang semestinya memancarkan aura kekhusyukan dan kekhidmatan beribadah ternyata tidak mampu meredam anarki dan amuk massa dari sejumlah pihak yang menolak hasil pemilu.
Mereka pun menggandeng kelompok teror yang punya dasar ideologi yang berbeda dengan mereka.
Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, “Ya Allah, berkahilah bagi kami di dalam Syam kami. Ya Allah, berkahilah bagi kami di dalam Yaman kami
Menandakan yaumil Aid telah tiba, sang gema takbir terus berkumandang di sudut bumi walau tidak semegah sahutan di lebaran Idul Fitrah mulai Magrib hingga menjelang pelaksanaan salat Idul Fitri.
Setidaknya zakat ini mampu menjawab keresahan para jomblo akan impian dan belahan jiwanya menanti dalam indahnya menikah. Jangan sia-siakan kesempatan ini gaes sang jomblowan. Semoga Jomblo berkah berkat Ramadhan.
Marilah di akhir Ramadhan ini kita terus meningkatkan produktifitas amal dan terus menunaikan ibadah kita berdasarkan ilmu serta hindari mengerjakan sesuatu tanpa pengetahuan dan ilmu termasuk zakat fitrah ini.
Apalagi Rasulullah mengingatkan bahwa Iblis akan melancarkan serangan besar-besaran dalam rangka mengotori kefitrahan yang telah diraih manusia dengan berpuasa dalam Ramadhan
Sebetulnya, pencerahan harapan dari Islam seperti itulah yang perlu kita aktualkan dalam prosesi Lebaran dengan tradisi mudiknya.
Melihat perkembangan masyarakat dalam Ramadhan, kita patut berbangga, berbagai macam ragam amalan kebajikan bertebaran, baik bersifat kesalihan pribadi maupun kesalihan sosial.
Jangan pernah tunda ibadah yang mungkin di kerjakan saat ini dan jangan ditunda esok, esensi kehidupan hanyalah hari ini, esok merupakan harapan dan kemarin sebuah kenangan