Kolom

 

Pasang Surut Hubungan Antara FPI dan HTI

FPI dan HTI dua organisasi Islam yang muncul setelah jatuhnya Soeharto. Kedua organisasi ini memiliki semangat yang sama dalam hal formalisasi syariah. Daya kritis keduanya terhadap penguasa sama kerasnya. Dan mereka bersih dari pengaruh KKN di masa Orde Baru. Tiga kesamaan ini membuat FPI dan HTI bisa berdekatan.

Hal Ikhwal Kegagalan Memahami Khilafah

Banyak kalangan gagal paham mengenai apa dan bagaimana itu khilafah. Kenapa?

Dalam Al-Qur’an Tidak Ada Istilah Khilafah!

Kalangan umat Islam banyak mengalami kekacauan mengenai istilah khilafah. Apa sebab?

Tafsir Salah Kaprah Pejuang Khilafah

 Acapkali al-Qur'an jadi alasan untuk melegitimasi ambisi politik suatu kaum. Sejatinya al-Qur'an membimbing aktivitas setiap muslim, termasuk yang terjun di dunia politik. Politisasi al-Qur'an dan ayatnya bukan barang baru. Ketika perang Shiffin antara Khalifah Ali dan Muawiyah Gubernur Syam,

Syahwat di Balik Khilafah

 Diantara kerancuan pemikiran umat Islam soal penerapan syariah oleh negara cc pemerintah adalah membayangkan negara ini bak seorang individu. Ibadah seorang individu kepada Allah swt ada yang bersifat langsung berupa ibadah mahdhah (ritual). Ibadah yang tidak berhubungan langsung dengan manusia. Shalat, dzikir, do'a, puasa dan haji beberapa contoh ibadah ritual.

Kolom Gus Nadir: Istilah Khilafah Tidak Ada dalam Al-Qur’an

Banyak terjadi kerancuan di kalangan umat mengenai penggunaan istilah Khalifah,

Terminologi Politik Syari'ah

Jadi, marilah kita memilih yang betul betul mempunyai kapabilitas dan integritas yang tidak diragukan demi kebaikan Agama, bangsa dan negara

Pak Din dan Khilafah

 Kurang ajar dan su'ul adab kalau saya meragukan kapasitas keilmun Prof. Sirajuddin Syamsuddin (Pak Din). Beliau guru besar politik Islam FISIP UIN Syarif Hidayatullah, lulusan UCLA, disertasinya tentang politik Islam berjudul “Religion and politics in Islam: The case of Muhammadiyah in Indonesia’s New Order.”

Tentang Khittah NU

NU didirikan sebagai ormas sosial keagamaan (jam’iyah dīniyah ijtimâ’iyah). Namun, NU sejak awal tidak pernah lepas dari kegiatan politik. Jadi tidak tepat anggapan Gus Solah bahwa tujuan NU sekadar “mengembangkan Islam berdasar ajaran empat madzhab, sama sekali tidak bernuansa politik.”

‘Diktator dan Sipil’, Suara Seorang Guru Besar UI

Itu saat negeri dikuasai oknum diktator militer. Ngeri...! Kenapa?