"Bila ada Ahlul Bait Nabi (habib) yang tidak mengikuti jalan pendahulunya, seyogyanya kita tetap menghormati dan memuliakannya karena adanya hubungan kekerabatan dengan Rasulullah."
Anda semua yang hidup di Jakarta atau di kota-kota besar, kalau khawatir anak-anak remajanya terjerumus dalam pergaulan yang salah atau terpengaruh kenakalan remaja, ada baiknya memang mengarahkan anak-anak remajanya ke pondok pesantren. Insya Allah aman. Demikian saya juga telah melakukannya.
"Dan janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra': 36)
Toleransi agama akan selalu menjadi pembahasan krusial di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan latar belakang masyarakat Indonesia yang agamis, yang mempunyai kepercayaan, meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa, meskipun berbeda-beda agama yang dipeluknya.
Dalam konteks keindonesiaan, pemerintah memegang peranan sentral dalam mengeluarkan kebijakan penentuan awal Ramadhan dan Syawal yang seharusnya diikuti oleh seluruh umat Islam di Indonesia.
Tidak ada yang lantas takut mendekat karena akan disalah-salahkan para kyai atau dianggap kurang Islami. Ini karena para kyai sudah biasa melihat keragaman budaya, keragaman pendapat dan keragaman pilihan politik. Inilah ahli waris Nabi Muhammad SAW yang sesungguhnya. Apik kabeh.
Perbedaan pemaknaan atas teks keagamaan atau bahkan teks-teks yang lain pada akhirnya perlu dicari jalan keluarnya melalui mekanisme yang paling baik dan sejalan dengan perintah Al-Qur’an, yakni dialog, musyawarah, dan cara-cara lain yang demokratis.
Hikmah adalah suatu proses yang telah dilalui seseorang dalam hal agama ataupun dalam kehidupan sehari-harinya. Ketika orang tersebut sedang dalam fase quarter life crisis, maka hikmah yang diperoleh adalah bahwa hal itu akan dapat mengajarkan kita arti kedewasaan dalam mengambil sikap.
Perempuan sebagai cerminan laki-laki, mengandung pengertian bahwa untuk melihat bagaimana laki-laki, baik karakter dan akhlaknya, tinggal melihat dalam cermin; bagaimana laki-laki memperlakukan perempuan. Dalam hal ini, maka laki-laki terpantulkanlah kebaikan dan keburukannya.
Jika ditelaah kembali lika-liku perjalanan NU, maka akan didapati banyak fakta yang mengungkapkan bahwa NU memegang teguh pada komitmen politik kebangsaan, politik kerakyatan, dan etika politik.