Catatan sederhana ini penting dibaca untuk menambah wawasan, agar dalam beragama kita tidak tertipu oleh orang-orang yang hanya mengandalkan penampilan lahiriah bagaikan ulama besar, namun nyatanya kosong dari ilmu,
Artikel yang ditulis Gus Dur tahun 1984 dan lumayan panjang ini cukup memberikan pemahaman tentang Nahdlatul Ulama (NU) hingga kondisinya yang mutakhir.
Salah satu faktor penyebab bubarnya Khilafah Turki Utsmani 1924 adalah gerakan separatis pemuka-pemuka Arab yang berkolaborasi dengan negara-negara Eropa terutama Inggris. Gerakan separatisme Arab mendapat legitimasi pemikran politik dari paham nasionalisme. Paham yang berakar pada naluri mempertahankan diri (gharizatu baqa’)
Firman Allah ini menunjukan kepada kita bahwa kita harus taat kepada Allah, yakni kitab sucinya, kepada Rasulullah, yakni sunnahnya, taat kepada Ulil Amri yang merupakan ijma' atau konsesus sebagai hukum ketiga, sedangkan dalil hukum yang keempat, yaitu al qiyas, adalah termasuk dalam syarat pemahaman;
Cara lain untuk memandang hal ini, bagi penulis, tidak lain merupakan penipuan terhadap diri sendiri. Kenapa?
Kaisar Leo III yang berkuasa pada pertengahan abad kedelapan Masehi di Byzantium murka besar. Kekalahan pihak Kristen terhadap Islam, menurutnya, karena umat Kristiani tidak lagi menyembah Tuhan secara murni.
Mengamati unek-unek yg berseliweran di media sosial belakangan ini, sy berkesimpulan bahwa masih ada banyak yang salah paham dengan keputusan Munas NU, khususnya terkait "non-Muslim" dan "kafir" yg sedang viral. Bahkan kesalahpahaman itu menimpa orang-orang NU yang juga hadir di area Munas.
Beberapa hari terakhir ini istilah kafir dan non muslim menjadi viral di media sosial on line, sebagai respon terhadap hasil pembahasan dalam Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU), di Banjar Jawa Barat. Istilah non-muslim digunakan bagi warga negara yang bukan beragama dalam konteks berbangsa dan bernegara
Kaum radikal merasa mendapat angin untuk menyudutkan NU dengan pendapat NU tentang warga negara non muslim. Seakan lebih faqih dari para kiai NU, kaum radikal mengkritisi hasil forum bahtsul masail NU. Forum ini forum ilmiah yang diikuti oleh para kiai yang sangat mumpuni ilmunya.
Saya akan kasih perspektif lain, mas. Keputusan Munas NU itu, bagi saya, tetaplah sangat fenomenal. Kenapa?