Kebalikan dari materi bahtsul masa’il Munas NU 2019 di Banjar yang membahas non-muslim bukan kafir tapi warga negara, saya sudah mempermasalahkan status kewarganegaraan kaum muslim radikal takfiri d beberapa tulisan saya “Dosakah Menjadi Indonesia” dan “Golput Takfiri”
Masihkah kita ingin menukarkan agama dan negara ini dengan kepuasan nafsu sesa’at dengan secarcik berlembarkan rupiah
Terdapat sebuah analogi yang bukan hanya tidak sejajar, melainkan menyesatkan. Mengapa?
Tidak ada yang lebih menyedihkan hati saya selain buruknya nasib sebagian umat Islam di berbagai negara dan juga perang yang tiada henti di berbagai negeri. Bencana kemanusiaan semacam itu di segala tempat wajib dihentikan oleh siapa pun yang memahami hakikat permasalahannya
Di negara kita bicara sistem pendidikan sangat jauh dari maju terutama bicara kesejahteraan guru. Guru dituntut untuk mencetak generasi unggul penerus bangsa tapi tidak disokong oleh fasilitas yang memadai, apalagi bicara guru honorer, sangat jauh dari kata sejahtera, jam kerja padat tapi gaji/upah sangat minimum.
Apa daya ternyata revolusi teknologi informasi berimbas kepada pola hubungan antar individu di masyarakat. Terlebih bagi harakah Islamiyah berbasis tanzhim yang mengandalkan ketaatan dan ketsiqahan jama’ah kepada qiyadah secara mutlak.
Kita berharap bahwa TK dapat dijadikan teladan (contoh) oleh TK lainnya dalam menerapkan pola pendidikan karakter pada anak didiknya yang bertujuan untuk membentuk karakter peserta didiknya berkepribadian budi pekerti dan memiliki akhlakul karimah yang baik
Faktor ini harus pula dipertimbangkan daam perjodohan walaupun tidak secara mutlak. Sebagian ulama mensyaratkan nikah antara orang merdeka dengan sesame merdeka
Sudah seringkali saya ingatkan agar setiap umat Islam berhati-hati agar mengambil ilmu agama langsung dari para ahlinya, yakni dari para ulama, kyai, ustadz, tuan guru, yang jelas mata rantai pengambilan ilmunya (isnad), telah populer akan kedalaman ilmunya dan kesalehannya.
Diakui atau tidak saat ini, krisis yang nyata dan mengkhawatirkan dalam masyarakat dengan melibatkan milik kita yang paling berharga,