Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an An-Nur merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh pasangan muda, KH. Muhammad Wafiruddin dan Ibu Nyai Hj. Isti'nah Wafy pada tahun 1996 M.
Makam KH. Abdul Wahab Chasbullah Jombang di jalan Kyai Haji Wahab Hasbullah No.80, Tambak Rejo, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur
Pondok Pesantren Al Mujaddadiyyah didirikan Pada Tahun 1980 M oleh Al Maghfurlah KH. Izzuddin Mishry bertujuan untuk Mempersiapkan kader- kader yang siap juang di segala lini Kehidupan demi kejayaan Agama Allah swt, serta berorientasi kepada Dakwah dan Ukhuwah Islamiyah.
KH. M Ilyas Syarqawi dilahirkan di Guluk-Guluk dari pasangan Kyai Syarqawi dan Nyai Qamariyah. Tidak diketahui secara pasti kapan beliau dilahirkan. Namun dilihat dari tahun wafatnya, 1959 sementara beliau berusia 70 tahun maka dapat katakan bahwa beliau lahir sekitar tahun 1889.
Pondok Pesantren Modern AI-Ihsan Baleendah Bandung adalah salah satu Pondok Pesantren alumni Gontor Ponorogo yang berada di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pesantren ini terletak kurang lebih 15 km arah selatan dari pusat Kota Bandung.
Dayah Darul Aman, Desa Lampuuk, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh
Siapa yang tak mengenal KH. Noer Muhammad Iskandar., S.Q., beliau merupakan ulama kharismatik pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah. KH. Noer Iskandar lahir di Sumber Beras, Banyuwangi pada 5 Juli 1955, beliau merupakan putra kesembilan dari sebelas bersaudara dari pasangan KH. Iskandar dengan Nyai Robiatun.
Pondok pesantren An-Nawawi 02 Salaman adalah lembaga pendidikan Islam yang berdiri pada tahun 2002 yang diasuh oleh Beliau Bapak KH. Kholil Rohman pondok pesantren An-Nawawi ini berada di Jalan Salaman pacar lo m 4,5 Kelurahan Purwosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah.
KH. A. Rifai Romly merupakan putra tertua dari pasangan KH. Romly Tamim, seorang mursyid dan juga pencipta Wirid Istighosah dari ibu Nyai Chodijah.
Guru Mughni adalah salah satu dari enam guru ulama Betawi di abad ke-19 hingga abad ke-20. Beliau memiliki nama lengkap Abdul Mughni bin Sanusi bin Ayyub bin Qays. Guru Mughni dikenal dermawan dan bersahaja, beliau rela hartanya untuk disumbangkan dalam perjuangan bangsa.