Abuya Ahmad lahir pada tanggal 1 Januari 1925 M / 6 Jumadilakhir 1343 H. Di Kampung Cidodol (Desa Harumsari), Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten. Ayah beliau KH. Musa Mulafar, merupakan seorang tokoh agama setempat, pendiri Madrasah Al-Hidayah Cidodol. Sedangkan ibu beliau Nyai Hj. Lamah, merupakan putri seorang saudagar lokal.
Ziarah di Makam KH. Raden Muhammad Zarkasyi (Mama Cibaduyut), Muasis Pesantren ar-Rasyid Cibaduyut
KH. Muhyiddin merupakan pendiri Pesantren Pagelaran, salah satu pondok pesantren tertua di Jawa Barat. Pesantren ini berdiri di tiga tempat. Dua diantaranya di Kabupaten Subang, yaitu Pagelaran I di Cimeuhmal, Kecamatan Tanjungsiang dan Pagelaran III di Desa Gardusayang, Kecamatan Cisalak. Sementara satu lagi berada di pusat Kota Sumedang, yaitu Pesantren Pagelaran II.
Pesantren Al-Basyir, Bogor, Jawa Barat, KH. Dudung Basyir
Pondok pesantren Asy-Syuja‟i yang berada di Jl. Kelapa No. 7 Dusun Curah Mluwo Desa Rowotamtu Rambipuji Jember. Didirikan pada tahun 1960 M/1379 H oleh seorang musafir dari pulau Madura yang bernama Kyai Syuja'.
Dari sebuah pengajian biasa pada tahun 1996 di Sekolah Menengah Pertanian yang kini menjadi SMK Negeri 3 Kuala Kapuas, beberapa pengajar dari Pulau Jawa dan pemuda-pemuda Kapuas memprakarsai berdirinya Yayasan Islam Al-Amin Kapuas pada tanggal 8 Februari 1996, yang diprakarsai oleh dr. Ceva Wicaksono Pitoyo.
KH. Achmad Damanhuri Ya’qub terlahir dengan nama Achmad Dzahabi di Kemiri Barat pada tanggal 3 Juni 1938. Ayahnya bernama Ya’qub adalah seorang petani tembakau yang sangat ulet dan ibunya bernama Siti Habibah.
Syekh Hasan Ma’sum dilahirkan pada tahun 1882 M di Labuhan Deli, Medan, Sumatera Utara. Beliau merupakan seorang ulama Nusantara yang masyhur pada awal abad ke-20an yang ahli dalam bidang fiqih dan juga mendidik banyak ulama di Sumatera Timur, wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Sumatera Utara.
Pondok Pesantren l-Ishlahuddiny, Kediri, Lombok Barat dirintis oleh dua orang tokoh bersaudara yaitu “Almagfurlah Tuan Guru Mustofa Al-Kholidy dan Tuan Guru Ibrahim Al-Kholidy.” Kedua tokoh ini terlahir dari seorang ayah yang bernama Tuan Guru Kholidy.