KH. Chabibullah Idris, yang lebih dikenal dengan sapaan akrab, Mbah Chabib, lahir pada 20 Agustus 1941 Masehi di Wonosobo. Beliau merupakan putra dari KH. Indris, seorang ulama terkemuka di Jawa Tengah yang memiliki kontribus besar dalam sejarah perjuangan bangsa.
KH. Nawawi Abdul Aziz beliau adalah ulama besar dari Yogyakarta, merintis dan pengasuh pesantren An-Nur di Ngrukem Bantul, Yogyakarta.
KH. Usman Cepu beliau adalah ulama berjasa besar dalam pendirian NU cabang Cepu dan pendiri pesantren Assalam Cepu.
KH. Makhtum Hannan lahir pada 13 Juni 1938 M. di Cirebon. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Abdul Hannan dengan Nyai Solihah. Ayah beliau merupakan sesepuh Babakan Ciwaringin yang masih keturunan Sunan Giri bin Maulana Ishaq.
KH. Maksum Jauhari beliau sosok kyai pendekar sakti dari Lirboyo Kediri. Sejak awal nama besar Gus Maksum identik dengan kesaktian. Selain menguasai banyak aliran silat dengan sempurna, beliau juga memiliki banyak kemampuan linuwih lainnya.
Kyai Modjo adalah putra pasangan Iman Abdul Ngarip, seorang ulama di Desa Baderan, dan R.A. Mursilah yang adalah saudara perempuan Sri Sultan Hemangkubuwono III. Karena Diponegoro adalah putera HB III, itu berarti Kyai Mojo adalah sepupunya. Meski demikian Kyai Mojo disapa paman oleh Diponegoro untuk menghormatinya.
Makam KH Masykur berada di pemakaman keluarga pondok Bungkuk, Singosari, Malang, Jawa Timur.
Makam KH. Ilyas Ruhiyat Ulama Nahdlatul Ulama Tasikmalaya Jawa Barat
KH. Sholeh Darat dilahirkan di desa Kedung Cumpleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sekitar 1820 M.
Makam KH. Abdul Wahab Chasbullah Jombang di jalan Kyai Haji Wahab Hasbullah No.80, Tambak Rejo, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur