Syekh Khatib Muhammad Ali merupakan seorang ulama Nusantara yang masyhur pada awal abad ke-20an. Di samping sebagai ulama terkemuka, beliau juga seorang jurnalis yang menerbitkan “Soeloeh Melaju” dan seorang politisi dalam Syarikat Islam (SI). Beliau juga termasuk golongan ulama yang menjaga tradisi tahlil, qunut, dan maulid.
KH. Moch. Chaidar dilahirkan di Kp. Cigodeg kecamatan petir kabupaten serang, pada tanggal 5 Juli 1923. beliau merupakan putra kedua dari kelima bersaudara keturunan dari pasangan KH. Moch Emed Zuhri dan Ny. Hj.Mahdiyah
KH. Munawwar beliau adalah ulama besar dan Hafidz Al-Qur'an dari Sidayu, Gresik. KH Munawwar mengajarkan Al-Qur'an dengan qira’at Imam ‘Asim dengan riwayat Imam Hafs dari aliran Imam Ubaid bin as-Sabah.
KH. M. Yusuf Masyhar adalah santri kinasih Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'ari dan merupakan pendiri Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, Cukir, Diwek, Jombang.
Semasa hidupnya di Lampung, beliau telah mendirikan Pondok Pesantren Roudlotussholihin yang berada di Desa Purwosari. Selain itu beliau juga aktif sebagai Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Lampung dan sekitarnya. Beliau adalah sosok ulama yang kharismatik, sehingga memiliki banyak sekali murid dan pengikut.
Kauman Tayu, Tayu, Pati, Jawa Tengah. KH. Sholeh Amin wafat pada tanggal 31 Januari 1941, maka jejak perjuangan KH. Sholeh Amin bersamaan dengan tokoh pergerakan Pati, yaitu KH. Mahfudz Salam.
KH. Yusuf Zufri lahir pada tahun 1920-an dari pasangan KH. Zuhri dan ibu Fatma. Keduanya berasal dari Desa Lebak Kecamatan Sangkapura Bawean.
Syekh Tolhah dikenal sebagai tokoh tarekat. beliau bahkan tidak hanya mengamalkan satu tarekat saja. Selain Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Syekh Tolhah juga menggeluti Tarekat Khalwatiyah. Namun ijazah mursyidnya, beliau dapatkan dari Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.
Hadratussyekh Mustaqim bin Husain lahir di desa Nawangan, Kecamatan Keras, Kediri, pada tahun 1901 M. Ayah beliau bernama Husain bin Abdul Djalil, yang merupakan keturunan ke 18 dari Mbah Panjalu, Ciamis, Jawa Barat (Ali bin Muhammad bin Umar).
KH. Wahid Zuhdi lahir pada hari Senin Wage, 17 Agustus 1959/13 Safar 1379 H di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Muhammad Zuhdi dan Nyai Hj. Khodijatul Kubro. Sekaligus menjadi anak pertama dari sembilan bersaudara.