Bukan sok penting atau mementingkan diri sendiri, melainkan dipentingkan orang lain karena kualitas diri yang dimiliki.
Penghujung abad pertama ini seharusnya menjadi momentum bagi seluruh warga dan pimpinan Nahdlatul Ulama untuk mempersiapkan bekal terbaik guna menyongsong perjalanan khidmah pada abad berikutnya.
Semua pertanyaan dalam kehidupanmu telah terjawab di dalam Al-Qur'an.
Dakwah ke orang lain itu adalah biasa karena orang butuh atas penjelasan dari ajakan tersebut, tapi menjadi yang berbeda ketika kita hendak mendakwahi diri.
“Apa yang kau cari sahabat?” tanya kawannya. Sahabat itu biasa dipanggil Salman. Nama lengkapnya Salman Akif Faylasuf. Salman menjawab dengan singkat dan sederhana, "kebahagiaan."
Suatu hari seorang driver taksi online mendapat seorang penumpang di tengah jalan, mengetahui penumpang tersebut seorang ustaz lantas dia bertanya dan berkeluh kesah tentang dirinya
Setelah menguatakan iman, untuk selanjutnya adalah terus-menerus menghidupkan gairah hidup, bahwa hidup kita masih panjang, bahwa Tuhan sudah kasih kita umur panjang. Meskipun covid adalah bagian dari takdirnya, ada haknya kita untuk memohon kepada sang maha kuasa agar virus ini diangkat dari bumi
Hidup ini terlalu singkat untuk kamu berhenti mengejar impianmu. Kenapa? Karena jika kamu tak mengejarnya saat ini, maka kamu hanya bisa menceritakan penyesalan itu pada keturunanmu. Kamu tak ada waktu lagi untuk mengejarnya nanti
Nahdlatul Ulama (NU) didirikan bukan sebagai organisasi perintis kemerdekaan, melain sebagai wadah para ulama yang sanad keilmuannya tersambung sampai Rasulullah SAW. NU juga bertugas menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jamaah agar tetap lestari, tidak tergerus oleh paham-paham wahabi, syiah, khawarij, dan sebagainya
Dalam salah satu tausiyahnya, Ustadz Arrazy Hasyim mengajak para jamaah untuk mensyukuri hidup di Indonesia. “Dan Negeri kita termasuk negeri paling bebas untuk berbicara, meskipun beberapa orang memframing negeri kita ini sudah komunis, enggak,” ujar Ustadz Arrazy Hasyim