LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman
- Jumat Legi, 15 November 2024 | 13 Jumadil Awal 1446
Nasional
PBNU Terima Kunjungan Mantan Rektor Maroko, Ini Isi Perbincangannya
Mantan Rektor di Maroko kunjungi PBNU. Apa yang diperbincangkan?
Ma'ruf Amin Serukan 'Perang Darat'
Ma'ruf menyampaikan apresiasinya atas tekad Rejo memenangkan Jokowi-Kiai Ma'ruf. Ia juga mengapresiasi kepedulian Rejo yang mengirim bantuan kepada para korban bencana.
PBNU Tunggu Klarifikasi dari Dubes Kerajaan Arab Saudi dan Kemenlu RI
PBNU juga meminta memulangkan Dubes Kerjaan Arab Saudi ke negaranya sebagai bagian dari sanksi atas tindakannya yang gegabah dengan mencampurkan urusan politik Negara Indonesia.
PBNU Protes Keras Dubes Kerajaan Arab Saudi
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan protes keras campur tangan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia Osamah Muhammad Al-Suaib atas dinamika politik dalam negeri Indonesia
PBNU Minta Reuni 212 Jangan Politisasi Agama
PBNU mempersilakan kegiatan Reuni 212 yang akan digelar di Jakarta, Minggu (2/12) digelar. Namun PBNU berharap agar tidak ada politisasi agama dalam kegiatan tahunan tersebut.
MUI: Reuni 212 Tidak Ada Urgensinya
Pada tahun politik ini, masyarakat lebih baik diajak berpikir rasional dalam memilih pemimpin.
Kiai Ma’ruf: Khilafah Tidak Ditolak, Tapi Tertolak
KH. Ma'ruf Amin menegaskan tentang khilafah di Indonesia.
KH. Ma'ruf Amin: Jokowi Itu Santri dari Situbondo
Oleh karena itu, menurut Ma'ruf, Jokowi mencintai kiai dan santri sehingga dibuktikan dengan memilih cawapres yang berasal dari santri. "Kita berdua sama-sama
KH Masdar Farid Tekankan Prinsip ‘Khaira Ummah’ kepada Guru Madrasah
KH Masdar Farid Mas’udi, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menekankan prinsip khaira ummah kepada para guru madrasah dalam seminar bertajuk wawasan kebangsaan dan moderasi Islam yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag RI
PBNU Imbau Politikus Tidak Perkeruh Suasana terkait Pembakaran Bendera HTI
LADUNI.ID, Jakarta - Pihak yang berwajib sudah menyelesaikan polemik terkait pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau para politikus agar tidak memperkeruh suasana dengan melakukan provokasi kepada masyarakat.