Pondok pesantren ini didirikan oleh KH. Ya’qub bin Sholeh, adik ipar sekaligus sahabat KH. Abdul Karim (Mbah Manab) dan KH. Ma’ruf Kedunglo.
Pesantren Nurul Islam berdiri tahun 1999, yayasan ini telah menghasilkan lulusan kurang lebih 1.000 orang yang berkiprah diberbagai bidang. Pondok Pesantren Nurul Islam beralamat di Jl. Raya Ngabang - Sanggau, Dusun Pulau Bendu, Desa Hilir Tengah, Ngabang, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat.
Pada tahun 1947, Kiai Adlan Aly Pondok Pesantren Walisongo Cukir Jombang. Pondok putri itu diberi nama Madrasah Mu’allimat Cukir. Pondok itu juga bernilai strategis bagi masyarakat Jombang.
Lembaga/Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Pondok Pesantren "Umar Zahid" di dusun Semelo, desa Kayen, kecamatan Bandarkedungmulyo. Konon merupakan salah satu pondok pesantren tertua di Jombang selain Tebuireng
Pesantren mulai dibangun pada bulan Oktober 1991. Pada awalnya, pesantren tersebut bernama Pondok Pesantren Nur As-Sholihat sesuai nama yayasan yang didirikan oleh Syarifah Alawiyah binti Thohir (kakak perempuan Habib Ali) di Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat. Namun beberapa tahun kemudian
Lembaga pendidikan Islam Al-wutsqo berdiri sejak tahun 1994 yang bertujuan ikut serta dalam membantu pemerintah khususnya pemerintah daerah kota Depok dalam bidang pendidikan
Pondok Pesantren Ulumul Qur'an mulai beroperasi baru pada tahun 2008. Pondok Pesantren Ulumul Qur'an adalah lembaga pendidikan yang mengkaji tentang keislaman
Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fathimiyah adalah lembaga pendidikan yang mula-mula berdiri di lingkungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Fathimiyah, bersama-sama dengan Madrasah Tsanawiyah (MTs.) Al-Fathimiyah.
Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin sebagaimana pondok pesantren yang lain pada umumnya juga bergerak dalam tiga bidang tersebut di atas. Sebagai konsekwensi logis dari hal tersebut adalah dengan mengadakan lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal.
Pondok Pesantren Al Furqon Sanden dirintis oleh (alm) kyai Aziz Umar muda pada tahun 1974, beberapa waktu setelah beliau menyunting putri Bapak Abdul Manab dan (almh) Ibu Suratinah yang bernama Rustinah.