INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari (akrab disapa Guru Sekumpul) dikenal luas karomah-karomahnya di Nusantara, bahkan sampai Timur Tengah.
Pada masa itu, terdapat salah seorang sahabat yang bernama Abu Dujanah. Setiap selesai menjalankan ibadah shalat Subuh berjamaah yang diimami oleh Rasulullah SAW, Abu Dujanah selalu terburu-buru pulang tanpa menunggu pembacaan doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW.
Melalui sejarah yang panjang (berdiri tahun 1929 oleh KH. Ahmad Fadlil), kini Pondok Pesantren Darussalam telah berkembang dan mencapai kemajuan yang sangat menggembirakan.
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang biasa disebut Guru Ijai atau Guru Sekumpul lahir pada malam Rabu 27 Muharram 1361 H atau bertepatan dengan 11 Februari 1942 M di Desa Tunggulirang Seberang, Martapura, Kalimantan Selatan.
KH. Habibullah Zaini adalah sosok yang bersahaja dan mencintai ilmu. Kebersahajaan beliau dapat dilihat dari sikap hidupnya sehari-hari. Dari cara berpakaian, cara makan, cara berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya. Beliau juga selalu berhati-hati dalam persoalan fiqih, akhlak dan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tanggal 10 Februari 1918 Masehi, dunia mengenang wafatnya Sultan Abdul Hamid II, salah satu pemimpin terakhir Kekaisaran Ottoman yang berperan penting dalam mempertahankan integritas wilayah Islam, khusunya Palestina. Sebagai seorang khalifah, ia menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan dalam menolak segala upaya infiltrasi gerakan Zionism eke tanah suci tersebut.
Salah satu tradisi intelektual yang khas dari NU adalah Bahtsul Masail, sebuah forum diskusi yang bertujuan untuk membahas dan merumuskan jawaban atas berbagai persoalan keagamaan, sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang dihadapi umat Islam.
Pondok Pesantren Daar El Ulum berada di wilayah pegunungan, yakni di bawah kaki Gunung Pulo Sari beralamatkan di Kp. Bandrong, merupakan salah satu pesantren modern yang ada di Kabupaten Pandeglang, Banten.
KH. Mushlich Abdul Karim merupakan seorang ulama kharismatik yang berasal dari Tanggir, Tuban. Beliau tidak hanya dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, tetapi juga berperan aktif dalam penyebaran ajaran Islam di Desa Tanggir, Tuban.
KH. Mushlich Abdul Karim , dengan nama kecil Sho’im, lahir di desa Mojo (yang lebih dikenal dengan sebutan Jambangan) Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban. Tepatnya, pada tanggal 17 ramadhan 1343 H/1921 M