Dalam tradisi Islam, bertawassul kepada Nabi SAW dipandang sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada beliau, serta pengakuan atas kemuliaan yang diberikan Allah kepadanya sebagai rasul terakhir.
Alkisah, seorang tokoh ulama Mu’tazilah, suatu ketika ingin melamar salah satu putri seorang qodhi (hakim) yang berada di Makkah. Sementara, qodhi tersebut adalah seorang penganut paham Ahlussunnah wal Jama'ah.
KH. Raden Ahmad Djawari lebih dikenal dengan julukan Ajengan Garuda atau Mama Garuda lahir pada tahun 1914, di Makkah Al-Mukarromah. Beliau merupakan putra pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan KH. Ahmad DJunaidi dan Hj. Rd Fatimah Zahro. Saudara-saudara beliau diantaranya, Hj. Rd Siti Syarah, KH. Rd Emas Zarkasih dan KH. Rd Jeje Zaenudin.
KH. Sholeh Abdul Hamid atau biasa di panggil Kiai Sholeh merupakan putra dari pasangan KH Abdul Hamid Hasbullah dan Nyai Khodijah yang lahir pada tanggal 26 Juni 1935. Beliau merupakan 9 bersaudara. Beliau memiliki 4 saudara kandung dan 4 saudara tiri.
Prof KH Ibrahim Hosen LML Ulama Nahdlatul Ulama Jakarta
Terdapat sekelompok orang-orang Quraisy dengan pedang dan tombak mengitari rumah yang di tempati Nabi Muhammad. Orang-orang Quraisy itu memang sedang patroli mengepung rumah nabi, mereka telah berencana akan menangkap bahkan akan membunuhnya, tetapi mereka masih menunggu komando dari pimpinan mereka, Abu Jahal.
Apabila kita merujuk Al-Qur’an, a-lim yang berjamak a-limuun ialah orang yang punya kelebihan berupa ilmu dan kadar kecerdasan yang dengan itu dia mampu menularkan ayat-ayat Allah dan lebih menonjolkan penampilan keilmuan sebagai orang berilmu.
Sebagai seorang ibu, Nyai Solichah mendidik anak-anaknya dengan caranya penuh kasih sayang dan penuh penghargaan atas kebebasan mereka. Ia tidak pernah mengekang atau mengarahkan secara ketat, melainkan memberikan kebebasan penuh pada anak-anaknya untuk memilih jalan hidup mereka sendiri.
Biografi Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat: Ulama Perempuan Pelopor Pendidikan Agama di Sekolah Umum
Akhlak Habib Anis, diantaranya tercermin dari sikap sumeh (murah senyum) dan dermawan yang dimilikinya. Ibu Nur Aini penjual warung angkringan depan Masjid Ar-Riyadh menuturkan, “Habib Anis itu bagi saya, orangnya sangat sabar, santun, ucapannya halus dan tidak pernah menyakiti hati orang lain, apalagi membuatnya marah,”