Adam dan Hawa mengerti bahwa mereka dilarang untuk memakan sesuatu dari pohon tersebut, namun Adam adalah manusia biasa, dan sebagai manusia ia lupa dan hatinya lalai dengan larangan Tuhan tersebut.
"Nabi SAW bersabda: 'Bila jenazah sudah diletakkan lalu digotong oleh para lelaki, jika dia jenazah yang baik maka dia berkata: 'Segeralah antarkan aku.' Bila jenazah tidak baik dia berkata kepada keluarganya: 'Celaka, mereka bawa ke mana jenazahku.'" (HR. Bukhari)
Salah satu yang paling kami ingat dari Syekh Wahbah Az-Zuhaili adalah, bahwa beliau sangat mencintai muridnya dan mempunyai kedisiplinan yang sangat tinggi. Beliau tidak pernah libur mengaji kecuali ketika ada keperluan safar (bepergian).
Peran sahabat dalam periwayatan hadis ini sangat penting, sehingga tanpa mereka, para generasi setelahnya akan kesulitan untuk mengenal pribadi dan ajaran nabi. Di antara sekian banyak sahabat nabi, ada enam sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis, Mereka menyaksikan sendiri bagaimana kebiasaan Rasulullah.
Rasulullah SAW selalu dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang baik hati, termasuk diantaranya adalah Nuaiman bin Amru bin Rafa’ah. Nuaiman dikenal sebagai sahabat yang senang melawak dan jahil, mampu membuat orang disekitarnya tertawa.
KH. Mukhtar Syafa’at Abdul Ghafur lahir di dusun Sumontoro, Desa Ploso Lor, Kec Ploso Wetan, Kediri, pada 6 Maret 1919. Beliau adalah putra keempat dari pasangan suami-istri KH. Abdul Ghafur dan Nyai Sangkep.
Haul KH. Drs. Muhammad Masroni dilaksanakan setiap tahun. Di Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’alawy, Semarang. Waktunya akan diberitahukan oleh pihak pesantren melalui di IG pp.sgjbs.
KH. Muhammad Ilyas (Mamah Cibitung), Muasis Pesantren Sukamanah, Bandung Barat
Syekh Khatib Muhammad Ali merupakan seorang ulama Nusantara yang masyhur pada awal abad ke-20an. Di samping sebagai ulama terkemuka, beliau juga seorang jurnalis yang menerbitkan “Soeloeh Melaju” dan seorang politisi dalam Syarikat Islam (SI). Beliau juga termasuk golongan ulama yang menjaga tradisi tahlil, qunut, dan maulid.
KH. Muhammad Kurdi (Mama Kurdi), Mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Cimahi, KH. R. Sulaeman Kurnia