Artikel

 

Ziarah di Makam KH. M. Chaedar, Muasis Pesantren Nurul Falah, Pandeglang

KH. Moch. Chaidar dilahirkan di Kp. Cigodeg kecamatan petir kabupaten serang, pada tanggal 5 Juli 1923. beliau merupakan putra kedua dari kelima bersaudara keturunan dari pasangan KH. Moch Emed Zuhri dan Ny. Hj.Mahdiyah

Di Balik Penciptaan Akal dan Nafsu

"Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai ia menundukkan hawa nafsunya untuk mengikuti ajaran yang aku bawa." (HR. Imam Al-Baihaqi)

Siapakah Guru Sejati Itu?

Para guru sejati dalam pandangan para guru sejati dan bijak bestari hadir untuk membagi cahaya pengetahuan kemanusiaan, bukan menghancurkannya dan membodohi orang lain. Mereka hadir untuk kebahagiaan orang lain, bukan untuk kesenangan diri sendiri.

Biografi KH. Badruddin Honggowongso

Kyai Badruddin muda kemudian ke Kalioso, tempat kelahiran para leluhurnya. Di sana, beliau mendirikan dan juga mengajar sebuah sekolah yang bertempat di serambi Masjid Kalioso.

Biografi Syekh Mas’ud Kawunganten, Pendiri Pesantren Al-Barokah Salafiyyah Cilacap

Syekh Mas’ud Kawunganten adalah pengasuh Pesantren Al-Barokah Salafiyyah. Beliau juga merupakan Ulama NU.

Biografi KH. Munif Muhammad Zuhri, Pengasuh Pesantren Girikusumo, Demak

Setelah pulang dari pondok, KH. Munif Muhammad Zuhri langsung disuruh ngajar di pondok pesantren yang di didirikan oleh kakeknya yang bernama Syekh KH. Muhammad Hadi. Beliau mengasuh Pesantren Girikusumo menggantikan kakaknya KH. Nadzif Zuhri dan aktivitas keseharian beliau dihabiskan untuk mengajar santri-santrinya.

Muhammad Al-Idrisi, Ilmuwan Muslim Bidang Geografi Terkemuka di Abad Pertengahan

Al-Idrisi masyhur di kalangan Muslim maupun orang barat sebagai seorang ahli geografi yang menciptakan peta dalam versi baru. Beliau dianggap ahli geografi paling populer abad pertengahan. Selama tiga abad, nama beliau sangat terkenal di kalangan Muslim maupun masyarakat di Eropa.

Reog dan Ludruk: Dua Tradisi yang Berkembang di Jawa Timur

Tradisi agraris yang berkembang di wilayah Jawa Timur telah melahirkan beberapa bentuk kesenian agraris yang hingga saat ini masih hidup dan berkembang, antara lain, tayub, gandrung, seblang, kerapan sapi dan berbagai upacara kurban.

Aji Saka: Sejarah Asal Mula Aksara Jawa

Aji Saka mendengar tentang tewasnya kedua punggawa yang sangat setia dan terpercaya itu dari salah seorang pengawal kerajaan, Aji Saka baru teringat tentang pesan yang di berikan kepada Sembadha untuk tidak memberikan Keris Pusaka kepada orang lain selain Aji Saka.