Artikel

 

Tahun 656-661 M: Jejak Peradaban Dunia di Masa Kekhalifahan Sayyidina Ali bin Abi Thalib

Peristiwa sejarah yang terjadi antara tahun 656 hingga 661 M, memiliki pengaruh besar dalam pengembangan peradaban pada masa itu. Dalam periode ini, berbagai peristiwa penting terjadi dan mempengaruhi jalannya sejarah.

Biografi KH. Muhsonudin, Pendiri Pesantren Mamba'ul Huda, Magelang

Menurut sejarah, saat KH. Muhsonudin menemui gurunya di Pesantren Tegalrejo, Magelang kepada KH. Chudlori meminta izin atas kesungguhannya mengaji suatu kitab nahwu yang bernama Al-Fiyyah, sebelum Beliau sampai rumah kediamannya untuk menghafal 1003 nadzom waktu sepulang perjalanan kaki, telah terhafalkan dalam hitungan jam.

Biografi KH. Syachmari Syarief, Pendiri Pesantren Mislakhul Muta’alimin Warungpring, Pemalang

Akhirnya pada tahun 1947 Kyai Syahmari membuka pengajian Al-Qur,an, Fiqih,Tauhid dan Nahwu Shorof untuk anak-anak dan pengajian wetonan untuk orang tua, pelaksanaanya pada hari ahad di dukuh Tegalharja, Desa Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kab Pemalang.

Biografi Syekh Abdul Karim Banten

Syekh Abdul Karim disebut sebagai salah satu di antara tiga kyai utama yang memegang peranan penting dalam pemberontakan rakyat Banten di Cilegon pada tahun 1888. Dua tokoh kunci lainnya adalah KH. Wasyid dan KH. Tubagus Ismail.

Sejarah Singkat Awal Mula Kota Meulaboh

Sebagaimana yang tertulis dalam sejarah bahwa, sebelum dikenal dengan sebutan Meulaboh, dahulunya kawasan tanjung ini bernama Pasi Karam. Penyebutan Meulaboh diduga kuat terkait dengan letaknya yang berdekatan dengan laut sehingga menjadikannya sebagai kawasan pelabuhan yang strategis. 

Catatan Kelahiran Keturunan Teungku Chik Awe Geutah

Para pendahulu mencatat hari kelahiran putra-putri mereka pada salah satu halaman salinan kitab (manuskrip) yang mereka miliki. Dijelaskan bahwa, Almarhum Syaikhu Masyayikhina Al-Muhaqqiq Al-Kabir Al-‘Allamah Abu Fihr Mahmud Muhammad Syakir (1327-1418 H/1909-1997 M) pernah menuturkan bahwa ayahnya telah mencatat hari kelahirannya pada halaman depan naskah salinan Al-Futuhat Al-Makkiyah.

Menguak Sejarah Negeri Idi (Ma Ie Dhiet) Aceh

Dalam buku, Singa Atjeh, yang juga karya H. M. Zainuddin (1957) disebutkan bahwa nama Idi bermula dari kata “Ma Ie Dhiet” yang kemudian dalam perlembagannya tinggal disebut Idi saja.

Nasihat Sejuk dari KH. Maimoen Zubair

Mbah Moen merupakan contoh teladan bagi kita semua, baik dalam hal keilmuan maupun kepemimpinan. Beliau telah memberikan banyak kontribusi positif dalam memajukan pesantren, memperkuat nilai-nilai keagamaan, dan juga dalam membangun kesadaran kebangsaan.

Mengapa Suami Bosan Kepada Istrinya ? Untuk Suami dan Istri Coba Renungkan Ini

Jangan memandang wanita lain terlalu berlebihan, apalagi jika dicampur dengan hawa nafsu.

Biografi KH. Fathul Bari, Mursyid Thoriqoh An-Naqsyabandiyah Mudzhariyah, Kalimantan Barat

KH. Fathul Bari mendatangi Kalimantan Barat saat itu atas permintaan Sultan Syarif Abdurrahman Al-Ghotri melalui mimpi beliau. Sultan Syarif Abdurrahman Al-Ghotri merupakan pendiri kesultanan pertama kerajaan Pontianak dan juga atas permintaan H. Hasyim Yamani yang merupakan pendiri Masjid “Babussalam” dan pendiri Pondok Pesantren pertama di Kalimantan Barat yang juga diberi nama “Babussalam”.