Adalah Stephen Oppenheimer pakar genetik dan struktur DNA Oxford University Inggris yang memiliki keyakinan bahwa induk peradaban dunia di muka bumi dimulai dari tanah Nusantara yang kini bernama Indonesia. Keyakinannya itu kemudian dituangkan dalam karyanya yang berjudul “Eden in the East” yang terbit pada tahun 1999.
KH. Sholihin Hamzah adalah putra ke 3 dari empat bersaudara dari pasangan Kyai Hamzah dan Nyai Kasiyatin. Dua orang kakaknya (Khasiyah dan Hj. Rohanah) adalah seorang perempuan dan seorang adiknya (K. Ahmad) adalah satu-satunya adik laki-laki yang bersama-sama beliau mengelola Yayasan Pendidikan dan Pondok Pesantren Al-Ghozaliyah dan wafat pada tahun 2004
Pada tahun 1982, KH. Ahmad Dimyati menikah dengan Nyai Hj. Sa’diyah, BA yang sama-sama kuliah di IAIN Serang. Nyai Hj Sa’diyah adalah putri dari KH. Elon Syuja’i pendiri Pesantren Asy-Syujaiyah, Bantar Kemang, Bogor.
KH. Umar Sholeh termasuk salah satu kyai yang cukup produktif dalam menulis buku. Dalam perjalanan hidupnya sudah 7 buku berisi penjelasan dari berbagai masalah keilmuan. Salah satu buku penjelasan tersebut ada yang memuat catatan-catatan hasil telaahnya terhadap 14 kitab.
Setelah wafat ayahnya, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur melanjutkan kepengasuhan pondok pesantren ayahnya. Saat ini, Pondok Pesantren Sunan Drajat telah memiliki memiliki kurang lebih 12.000 santri, dan memiliki berbagai pendidikan baik formal maupun nonformal.
Salah satu sikap positif yang harus kita lakukan untuk mempertahankan hubungan ukhuwah islamiyah adalah husnuzdhan, atau berbaik sangka. Ketika kita mendengar hal-hal buruk tentang saudara sesama muslim, kita seharusnya melakukan tabayyun terlebih dahulu sebelum mempercayai atau meresponsnya secara negatif.
Nikmat sehat dan waktu luang adalah dua hal yang seringkali diabaikan oleh manusia, termasuk kita.
Pondok Pesantren Riyadhul Jannah didirikan pada tahun 1996, yang mana merupakan perwujudan dari cita-cita DR. KH. Moch. Ujang Saefullah,Drs.,M.M.Pd.
Pesantren Roudlatun Nasyiin didirikan pada 1 April 1939 oleh KH. Arif Hasan, semakin mengukuhkan ketokohannya sebagai orang yang diperhitungkan dalam dakwah Islam di Masyarakat Berat dan sekitarnya. Pesantren Roudlatun Nasyiin berlokasi di Jalan KH. Arif Hasan, Desa Berat Kulon, Kec. Kemlagi, Kab. Mojokerto, Jawa Timur.
Pondok Pesantren Daarul Ahsan merupakan lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh KH. Maman Lukman Hakim yang tidak lepas dari dukungan keluarga dan Bapak H. Madtosi selaku Ayah mertua beliau. Terletak di Desa Dangdeur, yang mana desa Dangdeur pada saat itu merupakan salah satu daerah terpencil di kecamatan Balaraja, daerah yang masih terlihat asri dengan pemandangan hutan belantara. :