Ada kisah menarik di balik penulisan Kitab Tafsir Faidhur Rahman. Pada akhir tahun 1800-an, pemerintah Kolonial Belanda tidak melarang umat Islam mempelajari Al-Qur’an, namun tidak untuk diterjemahkan.
Tema dalam bagian ini termasuk pendahuluan penting yang harus dikaji sebelum membahas lebih jauh Sirah Nabi SAW, beserta segala ketetapan, fenomena, dan hikmah yang dikandungnya. Sebab, bagian ini memuat fakta yang kerap dipalsukan oleh “musuh-musuh” Islam yang sering kali membiaskan faktanya.
KH. Nuril Huda pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2004-2010 di era Ketua Umum PBNU KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Penaklukan Mesir oleh pasukan Islam pada tahun 639-640 Masehi mencerminkan peran strategis dalam ekspansi kekhalifahan Arab pada masa awal Islam. Konteks historis pada periode tersebut mencatat penyebaran cepat kekhalifahan di bawah kepemimpinan Khalifah Umar ibn al-Khattab, yang memberikan perhatian khusus pada ekspansi ke wilayah-wilayah baru.
KH. Anang Sya'rani Arief dilahirkan sekitar tahun 1914, di Kampung Melayu, Martapura. Sejak kecil beliau sudah dididik ilmu keagamaan Islam dari orang tua beliau sendiri yang terkenal alim dan saleh.
KH. Muhammad Amnan lahir di Trenggalek dan dibesarkan dari kalangan keluarga yang agamis. Sejak kecil ia diasuh dan dididik agama langsung oleh kakeknya yang merupakan seorang ulama. Di usianya yang baru tujuh tahun, Kiai Amnan diajak ibunya pindah ke Pacitan dan di sana ia belajar di Pondok Pesantren Termas asuhan KH. Dimyati.
TGH. Abhar Muhyiddin adalah salah satu mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah melalui jalur KH. Mustain Romli Jombang yang kemudian ia sebar luaskan ajarannya ke wilayah Pugutan, Lombok Barat (sekarang Mataram).
Pacul yang dianggap sebagian besar masyarakat sepele dan nylekethe, oleh Sang Guru Sejati di Tanah Jawi tadi lebih dimaknai sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dengan sendi-sendi kehidupan maupun peradaban bangsa.
Jika kita belajar layaknya seekor lebah yang menghasilkan madu, maka orang-orang di sekeliling kita juga akan mencicipi manisnya. Tapi, jika kita seperti lalat, maka kuman yang kita tebarkan juga akan mencelakakan orang lain.