Sebagai makhluk sosial, setiap orang harus menjaga hubungan harmonis di antara sesama. Hubungan harmonis itu bisa terjaga apabila setiap individu mempunyai akhlak yang baik dan menghindari sifat sombong.
Manusia adalah tempat lalai dan salah, karena memang tidak ada manusia yang diciptakan sempurna kecuali Nabi Muhammad SAW. Kalimat ini memang benar adanya, hanya menjadi tidak bijak jika kemudian dijadikan legitimasi atau pembenaran setiap kali melakukan kesalahan.
Setelah Kedatangan Datuk ri Bandang dan Datuk ri Tiro sebagai penyebar agama Islam pertama di Makassar, kemudian dilanjutkan oleh Sayyid Jalaluddin Al-‘Aidid dan Sayyid Ba’alawi. Kedatangan beliau ini cukup memberi pengaruh pada perkembangan Islam di Makassar, Banjarmasin, dan Bima.
Biografi KH. Fathurrahman Abu Said Tuban
KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj yang kerap disapa Kang Muh lahir pada 7 Desember 1958 di Desa Kempek, Gempol, Cirebon.
Untuk mengenal, lebih mengetahui, mengeksplorasi alam dhahir, Allah sudah anugerahkan kepada kita piranti panca indera (five senses) yang dipadukan dengan akal pikiran (mind) untuk menggali dan men-discovery pengetahuan yang dengannya memberi manfaat untuk hajat hidup manusia di dunia.
Walhasil, komitmen NU dalam menjaga NKRI dengan menginstruksikan Banser sebagai bagian yang turut dalam menjaga gereja ketika menjelang malam Natal tidak bisa dipandang sebelah mata. Komitmen ini menjadi pesan bagi dunia agar saling menjaga di antara kaum pemeluk agama.
Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Begitulah memang keutamaan mengamalkan ilmu, sehingga ilmu yang dengan susah payah didapat tidak akan memiliki value apapun jika hanya sebatas informasi dan pengetahuan tanpa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah Islam mencatat, awal mula perpecahan dalam pasukan Khalifah Ali bin Abi Thalib usai perang Shiffin adalah lantaran ada sebagian pengikut Ali yang tidak sepakat dengan sikap Ali yang menerima usulan tahkim atau arbitrase. Hal itu membuat kelompok tersebut memutuskan untuk meninggalkan barisan pasukan Ali, yang kemudian mereka dikenal dengan sebutan Kaum Khawarij.
KH. Abdul Hadi, beliau adalah putra pertama dari pasangan Kiai Masdar dan Nyai Siti Kholifah, lahir tahun 1953 di Desa Sukojember, Kecamatan Jelbuk.