Muhammad SAW adalah penutup para nabi. Karena itu tidak mungkin dan tidak akan pernah ada nabi sepeninggalnya. Ini adalah fakta dan ketentuan dari Allah SWT. Kenyataan ini juga telah menjadi kesepakatan umum (ijma') kaum Muslim dan prinsip agama yang harus diyakini.
Islam tetap membenarkan praktik poligami sepanjang tidak lebih dari empat orang istri, ditambah dengan beberapa syarat lain berupa memberikan nafkah dan bersikap adil di antara istri-istrinya itu. Hal itu bertujuan untuk mencegah adanya sikap zalim terhadap kaum wanita, yang mana hal demikian dilakukan sebatas kemampuan.
Tidak banyak yang tahu bagaimana cara Nyai Lathifah mendidik putra putrinya. Hanya saja, diceritakan jika Kyai Chasbullah dan Nyai Lathifah sangat tegas dengan syariat saat mendidik putra-putrinya.
Orang yang hanya tahu satu pendapat terutama dalam isu bernuansa agama biasanya terkejut atau kaget dan menunjukkan reaksi emosional.
KH. R. Abdul Fattah Ulama Nahdalatul Ulama Tulungagung Jawa Timur
Pesantren Dzikir Al-Fath yang berada di Perum Gading Kencana, Jl. Merbabu, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi yang diresmikan pada tahun 2010. KH. Muhamnmad Fajar Laksana pada mulanya hanya menjadi pemimpin sebuah perkumpulan majlis dzikir pada tahun 1996
Ketika seseorang meninggal dunia, kita seringkali terpaku pada kenangan indah yang pernah dilalui bersama. Namun, di balik kesedihan yang menyelimuti setiap kepergian, tentu terdapat kekuatan yang luar biasa dalam tindakan sederhana yang dapat dilakukan, yaitu dengan berdoa untuk mereka yang telah pergi.
Habib Hasan Bin Ahmad Baharun beliau adalah ulama kharismatik dari Sumenep, Madura, selain beliau berdakwah, beliau adalah pengasuh pesantren Darullughah Wadda'wah (Dalwa), Pasuruan.
KH. Abdul Fattah Jalalain dilahirkan di desa Kapurejo kec. Pagu kabupaten Kediri pada 9 April 1909 putra dari kyai Arif bin Kyai Hasan Alwi dengan nyai Sriatun binti kiai Hasan Muhyi. Leluhur kyai Fatah adalah seorang pejuang pemimpin perang melawan Belanda.
Kyai Muhtadi lahir sekitar 1933 di Grogal, Kutoanyar, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Beliau merupakan putra dari Bapak Surodikromo.