Biografi Syekh Maulana Syamsudin Pemalang, Penjaga Laut Widuri
Panutan utama dalam berdakwah adalah Baginda Nabi Muhammad SAW. Karena itu pendekatan atau cara berdakwah yang terbaik tidak lain harus juga mengikuti beliau.
Orang yang penuh harapan biasanya mampu mengatasi persoalan-persoalannya di waktu yang sangat sulit dengan sikap positif. Jika kita dalam konidisi kesulitan dan tidak ada harapan, maka hidup kita bisa kosong.
Sekalipun sering kali kejujuran masih dianggap asing dan tidak dihargai di mata manusia, namun Allah SWT tetap mencintainya dan Allah SWT suka terhadap hamba-hamba-Nya yang mau membantu dengan baik dan jujur dalam rangka memperoleh dan mengejar rahmat-Nya.
Berbuat salah pasti pernah dilakukan siapapun, tetapi demikian juga sebaliknya, setiap orang juga pasti pernah berbuat baik, mungkin hanya dengan kadar yang berbeda. Dan mengingat kebaikan orang adalah salah satu cara untuk senantiasa memunculkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Nabi Muhammad SAW memang pernah melakukan peperangan, mengangkat senjata dan menjadi panglima perang. Namun pihak yang diperangi oleh nabi bukanlah setiap orang yang berbeda agama.
KH. Qosim Bukhori lahir pada tahun 1942 di desa Ganjaran kecamatan Gondanglegi kabupaten Malang. Qosim kecil yang lahir dan dibesarkan di kalangan keluarga pesantren yang taat dalam menjalankan ajaran Islam menerima pendidikan awal dari abahnya sendiri, yaitu KH Bukhori Ismail. Oleh ayahnya yang mursyid thoriqoh Naqsabandiyah itu, beliau dididik dasar-dasar ilmu agama,
"Orang-orang yang pengasih akan dikasihani (Allah) Yang Maha Pengasih, Maha Suci dan Maha Tinggi. Maka sayangilah orang yang ada di muka bumi, niscaya orang yang ada dilangit (malaikat) akan mengasihimu."
Kebaikan atau keburukan yang kita lakukan pada seseorang sudah pasti dirasakan pengaruh dan dampaknya oleh orang lain itu. Akan tetapi, keburukan atau kebaikan yang kita lakukan pada orang lain, itu sesungguhnya adalah kebaikan atau keburukan yang kita lakukan untuk diri sendiri juga.
Pondok Pesantren Nurul Huda (PPNH) Simbangkulon Buaran Pekalongan merupakan Pondok pesantren yang didirikan oleh Al-Maghfurullahu KH. HUDLORI TABRI pada sekitar tahun 1985.