Pondok Pesantren Mambaul Khairat Ketapang Kalimantan Barat didirikan oleh Bapak KH. Abdullah Al Faqir kelahiran Pontianak 12 Juli 1971, putra dari pasangan Bapak Jamaludin dan Pada tahun 1993 beliau hijrah ke Kabupaten Ketapang dan menetap di Sungai Kinjil Pesisir.
Beliau adalah seorang ulama yang merupakan keturunan RasululLah SAW dari Sayyidina Husein ra, dari qabilah al-Atthas, salah satu Qabilah ‘Alawiyah besar di Hadhramaut Yaman Selatan.
Sejak kecil, beliau mendapat bimbingan langsung dari sang ayah dalam berbagai bidang keilmuan. Setelah Syekh Abdus Shamad Al-Falimbani wafat, beliau meneruskan aktivitas keilmuan ayah beliau.
Syekh Abdul Wahab juga memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan Islam di Tanah Banjar, mengingat kedudukan dan figur Syekh Abdul Wahab sebagai seorang ulama yang dikenal alim dan sekian lama menuntut ilmu di Mesir dan daerah Timur Tengah.
Sayyid Syekh bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah mewarisi sifat-sifat kebaikan dari ayah beliau. Beliau adalah seorang yang menguasai dalam berbagai cabang ilmu dan dan merupakan salah satu imam besar di jamannya.
Sayyid Hasan bin Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah mewarisi sifat-sifat kebaikan dari ayah beliau. Beliau adalah seorang yang menguasai dalam berbagai cabang ilmu dan dan merupakan salah satu imam besar di jamannya.
Sultan Hamengku Buwono IX merupakan Sultan yang paling dekat dengan masyarakat Indonesia modern. Betapa tidak, masa pemerintahan beliau merupakan masa transisi Indonesia dari era kolonial ke era kemerdekaan.
Pondok pesantren Al-Istiqomah adalah pesantren yg berdiri pada tahun 1994 masehi yang berlokasi di Desa Luwung RT 01 RW 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah dan di dirikan oleh KH. Ahmad Zaenuri sebagai pimpinan pesantren hingga sekarang.
Pondok Pesantren Al Fattah Sukaharapan, merupakan salah satu perintis lembaga pedidikan keagamaan bagi warga transmirgan wilayah Sukaraja dan sekitarnya, didirikan pada tahun 2000 secara swadaya oleh pengasuh dan masyarakat sekitar.
Jadi tidak bisa dipungkiri bahwa para ulama, kyai, sayyid atau habib, santri, mereka semua mempunyai peran penting dalam membina patriotisme bangsa dan menanamkan jiwa nasionalisme.