Habib Muhammad bin Syekh bin Abu Bakar bin Yahya (Kang Ayip Muh) di lahir Jumat, 11 Rabiul Awal 1351 H bertepatan dengan 15 Juli 1932 M. Namun seorang sahabat, Habib Abdullah Assegaf, ayah Ustadz Shaleh Assegaf Kebon syarif Cirebon, malah menamainya “Muhammad”, dan Abah Syekh menerimanya. Dalam rujukan kitab nasab Alawiyyin namanya tertera sebagai Muhammad Abdul Qodir.
Habib Muhammad bin Syekh bin Abu Bakar bin Yahya (Kang Ayip Muh) di lahir Jumat, 11 Rabiul Awal 1351 H bertepatan dengan 15 Juli 1932 M. Namun seorang sahabat, Habib Abdullah Assegaf, ayah Ustadz Shaleh Assegaf Kebon syarif Cirebon, malah menamainya “Muhammad”, dan Abah Syekh menerimanya.
Pada sekira tahun 1952-an, terdapat rentetan kejadian bersejarah yang tidak bisa dilupakan. Pada sekira tahun itu terjadi peristiwa keluarnya NU dari Masyumi.
Setelah ayahandanya wafat, Abuya Muhtadi Dimyathi melanjutkan kepemimpinan pesantren. Beliau menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Roudotul 'Ulum Cidahu, Pandeglang.
Makam KH.R Asnawi kudus berada di di jalan Menara, Pejaten, Kauman, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
KH. R. Asnawi lahir pada tahun 1281 H / 1861 M. di kampung Damaran Kota Kudus. Beliau merupakan putra pertama dari H. Abdullah Husnin seorang pedagang konveksi tergolong besar di Kudus pada waktu itu, dengan ibu. R. Sarbinah.
Dalam bukunya, Al-Insaniyah Qabla At-Tadayyun, Habib Ali menjelaskan bahwa hukum mengucapkan selamat Natal merupakan persoalan khilafiyah (perbedaan pendapat) yang mana terletak pada keyakinan.
KH. Chabibullah Idris, yang lebih dikenal dengan sapaan akrab, Mbah Chabib, lahir pada 20 Agustus 1941 Masehi di Wonosobo. Beliau merupakan putra dari KH. Indris, seorang ulama terkemuka di Jawa Tengah yang memiliki kontribus besar dalam sejarah perjuangan bangsa.
Dalam gereja, beliau menyampaikan ceramah dengan penuh kelembutan dan kebijaksanaan, menjelaskan perspektif Islam tentang Nabi Isa AS tanpa mengurangi rasa hormat terhadap keyakinan umat Kristiani.
Salah satu bukti komitmen Gus Dur adalah instruksinya agar Banser menjaga gereja-gereja saat perayaan Natal. Langkah ini, bukan hanya untuk memastikan keamanan umat Nasrani, tetapi juga sebagai pesan tersirat agar umat Kristen turut melindungi umat Islam yang menjadi minoritas di daerah-daerah lain.