INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
TGH. Moch Shaleh Hambali beliau adalah ulama kharismatik dari Lombok beliau adalah Rais Suriyah NU pertama di Lombok. Posisinya di NU ini menjadi bukti bahwa Tuan Guru Bengkel merupakan seorang ulama yang cukup disegani dan mempunyai kharisma yang luar biasa di mata masyarakat.
Syaikh Mohammad Khalil Al-Khatib muda menghafal Al-Qur'an semenjak kecil lagi dan berjaya menyelesaikan hafalannya ketika berusia 10 tahun. Setelah itu beliau mula menghafal sebagian besar matan-matan ilmu sebelum melanjutkan pelajaran di Maahad Suhaj Al Dini.
Menurut Ibnu Hajar kenapa tiga hal tersebut menjadi tanda munafik, adalah karena perilaku tersebut telah merusak tiga pokok utama agama Islam yang mencakup perkataan, perbuatan, dan niat.
Selama hidupnya, KH. Maksum juga aktif di pergerakan sosial, politik, maupun pendidikan. Pada tahun 1940, beliau ditunjuk oleh warga Nahdliyin sebagai wakil Syuriah NU, Jombang, antara Tahun 1946-1948, beliau aktif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Jombang.
Tuan Guru Haji (TGH) Muchammad Soleh Hambali atau yang kerap disapa dengan panggilan akrab Tuan Guru Bengkel lahir pada waktu Isya’, hari Jum‘at, pada tanggal 7 Ramadhan 1313 H, bertepatan dengan tanggal 21 Februari 1896 M di Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.
Sejak kecil, KH. Dr. Ahsin Sakho Muhammad., M.A telah menunjukkan bakatnya dalam ilmu-ilmu Al-Qur'an. Ketika masih duduk di kelas IV SD dan belum lagi dikhitan, beliau telah hafal tiga juz Al-Qur'an, yakni juz 28, 29, dan 30.
"Rendah hati itu tanda (ciri) paling utama dari ulama. Karena itu menunjukkan makna yang sesungguhnya dari kata "Khasyatullah", (takut kepada Allah)."
Sekalipun sering kali kejujuran masih dianggap asing dan tidak dihargai di mata manusia, namun Allah SWT tetap mencintainya dan Allah SWT suka terhadap hamba-hamba-Nya yang mau membantu dengan baik dan jujur dalam rangka memperoleh dan mengejar rahmat-Nya.
Alkisah, waktu itu, Kiai As'ad dan Kiai Mahrus tidak mau jabat Rais Aam meskipun malaikat turun. Kenapa?
Pesantren yang dirintis pertama kali oleh KH. Tamim Irsyad pada tahun 1885 kini telah berkembang menjadi salah satu pesantren besar di Jawa.