KH. Badruddin (Guru Ibad) lahir dari keluarga besar ulama terkemuka di Martapura. Putra KH Ahmad Zaini dari Tunggul Irang dan darah keulamaan juga berasal sang kakek, KH Abdurrahman. Guru Ibad lahir di Martapura pada 29 Zulqaidah 1355 atau 11 Februari 1937. Pesantren Darussalam Martapura
Apakah kamu mengetahui, bahwa selama Dinasti Abbasiyah berkuasa, banyak dinasti-dinasti kecil yang memisahkan diri dan lebih memilih membentuk kekuasaan otonom? Fenomena ini terjadi karena berbagai alasan.
Ada nasihat yang sangat filosofis yang sekiranya dapat menjadi inspirasi, yakni "Kendalikan hawa nafsumu sebelum ia menghancurkanmu!" Dan kita tentu sepakat untuk terus menjadi hamba Allah SWT yang baik, bukan menjadi hambanya hawa nafsu yang cenderung pada keburukan.
Sayyidah Fatimah Az-Zahra r.ha, mempunyai dzikir yang merupakan hadiah dari ayahnya, Nabi Muhammad SAW. Sebagian kalangan menamai dzikir tersebut dengan sebutan "Dzikir Fatimah". Dzikir ini dibaca setiap menjelang tidur.
Suatu hari Abu Nawas berjalan di tengah pasar sambil menengadah melihat ke dalam topinya. Orang banyak perhatikan ulah Abu Nawas itu dengan wajah heran.
KH. Muhammad Martain Karim wafat pada hari Rabu 23 september 2020. Beliau dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Glonggong, Temas, Batu yang berlokasi tepat berada disamping Pondok Pesantren Al-Hidayah.
KH. Badrudin (Apa Kerenceng) adalah sosok ulama Sukabumi yang dikenal akan sifatnya yang humanis dan humoris. Ia lahir pada tahun 1913
Ketika kita berbicara tentang hakikat cinta, maka harus dikembalikan bahwa tidak ada yang patut kita cintai kecuali Allah. Cinta yang benar adalah cinta kepada Allah. Kalau kita mencintai yang lain selain Allah, maka cinta itu hanyalah refleksi dari cinta kita kepada Allah.
Seseorang tidak dapat dikatakan sebagai penasihat untuk hamba Allah, rasul-Nya, kitab-Nya, pemimpin-pemimpin Islam dan orang-orang Islam pada umumnya, jika ia tidak memulai sedini mungkin untuk menasihati dirinya sendiri dengan memperbaiki amal perbuatan dan tingkah lakunya.
Shalawat Burdah secara luar biasa mampu menjadi penghubung tanpa batas antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dan kisah yang dialami oleh Pangeran Diponegoro bersama pasukannya di atas adalah salah satu buktinya.