INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional, pemeliharaan, dan pengembangan portal dakwah Islam ini
'Orang pinter' tersebut tidak lain adalah KH. Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek. Ya, betapa barokahnya ijazah doa Gus Miek, sehingga dapat menyembuhkan penyakit yang bahkan tidak bisa disembuhkan oleh dokter di rumah sakit mana pun.
Dalam kitab At-Tibr Al-Masbuk, Imam Al-Ghazali mengisahkan tentang sebuah nasihat menarik untuk seorang pemimpin.
Salah seorang peranakan Tionghoa yang mendapat hidayah tersebut adalah Tan Kim Liong. Dipandu oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah, Rais Aam PBNU, ia melafadhkan dua kalimat syahadat. Namanya diganti menjadi Muhammad Hasan.
Lembaga Pendidikan Islam Swasta (non-pemerintah) di bawah binaan Yayasan Minhajul Haq, yang dirintis sejak tahun 2018 dengan sistem kurikulum yang terpadu, pendidikan berasrama serta pengajaran bahasa Arab secara intensif.
KH. Abdullah Mubarok atau yang akrab dipanggil Abah Sepuh lahir tahun 1836 M, di Desa Cicalung, Kecamatan Tarikolot, Kabupaten Sumedang. Sekarang, kampung tersebut masuk ke dalam Desa Tanjungsari, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Beliau merupakan putra dari R. Nurapraja.
Fenomena pemimpin yang menyamarkan diri untuk melihat langsung kondisi rakyat telah menjadi salah satu cara kepemimpinan yang menarik perhatian sepanjang sejarah. Kebiasaan ini menunjukkan rasa kepedulian seorang pemimpin untuk meninggalkan kemewahan istana demi memahami permasalahan masyarakat secara langsung.
Pondok Pesantren Darul Ulum Assurur Sidomulyo Silo Jember berdiri pada tahun 1993, yang didirikan oleh Kyai H. Ahmad Fauzan Mahfudz, beliau dari Desa Sidomulyo Silo Jember
Mendengar nama itu dari Abah Kyai Sahal, saya kemudian teringat kitab Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani yaitu kitab Al-Lujainuddani yang pernah diijazahkan Abah Kyai Sahal pada suatu kesempatan.
Suatu hari Kyai Ahmad Watucongol, Magelang, kedatangan seseorang tamu keturunan Tionghoa. Sang tamu bercerita bahwa perusahaannya bangkrut dan ia harus menanggung utang yang cukup banyak.
Rasulullah SAW telah “menegosiasikan” jumlah shalat dari 50 kali menjadi 5 kali, memberikan ruang bagi umatnya untuk produktivitas duniawi. Tapi, alih-alih memanfaatkannya untuk hal bermanfaat atau ibadah, kita justru sering kali membuang waktu untuk hal-hal tak berarti.